Antara Munfik yang Ikhlas dan Munfik yang Pamer: 7 Pelajaran dari Dalil Syariat
24/11/2025 | Penulis: Yessi Ade Lia Putri
Infak untuk Allah, bukan untuk pujian manusia
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah munfik sering muncul dalam konteks ibadah dan kebaikan. Kata munfik berasal dari bahasa Arab “anfaqa” yang berarti menginfakkan atau membelanjakan harta untuk kebaikan. Syariat Islam menekankan bahwa niat dan cara seseorang berinfak sangat menentukan kualitas amalnya. Tidak semua yang terlihat sebagai kebaikan di mata manusia diterima oleh Allah jika niatnya salah. Di sinilah muncul perbedaan antara munfik yang ikhlas dan munfik yang pamer.
Pengertian Munfik
Secara umum, munfik adalah orang yang membelanjakan hartanya untuk kebaikan, seperti sedekah, zakat, infak di jalan Allah, atau membantu orang yang membutuhkan. Allah berfirman:
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, tiap tangkai berisi seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap harta yang disalurkan untuk kebaikan akan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah, asal dilakukan dengan ikhlas, bukan untuk riya’ atau pamer. Jika seseorang berinfak hanya untuk menunjukkan diri di hadapan manusia agar dipuji, amalnya bisa menjadi sia-sia. Inilah yang disebut munfik yang pamer.
7 Pelajaran dari Dalil Syariat Tentang Munfik
1. Niat adalah Kunci Penerimaan Amal
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat ikhlas untuk mencari ridha Allah menjadikan amal diterima, sedangkan niat pamer atau riya’ bisa menghapus pahala.
2. Riya’ Merusak Keberkahan Infak
Allah berfirman:
“Dan mereka menafkahkan hartanya hanya agar dilihat manusia. Tidak ada bagi mereka pahala sedikit pun di sisi Allah.” (QS. Al-Baqarah: 264)
Pamer atau riya’ mengurangi keberkahan amal, bahkan bisa menjadi dosa besar.
3. Infak yang Ikhlas Menenangkan Hati
Infak yang dilakukan dengan ikhlas menimbulkan ketenangan batin, kepuasan, dan kebahagiaan. Ulama menjelaskan bahwa ikhlas membuat hati ringan dan jauh dari beban kesombongan atau rasa ingin dipuji manusia.
4. Perbuatan Ikhlas Mendatangkan Balasan Tak Terduga
Rasulullah SAW bersabda:
“Senyumanmu kepada saudaramu adalah sedekah. Memberi minum air kepada hewan juga sedekah. Dan setiap kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan dilipatgandakan pahala-Nya.” (HR. Ahmad)
Setiap amal kebaikan, bukan hanya uang, jika dilakukan ikhlas akan mendapatkan ganjaran dari Allah.
5. Rahasia Amal adalah Bentuk Ketaatan Tertinggi
Menjaga amal tetap rahasia merupakan bentuk ketaatan tertinggi. Pahala tetap utuh, kehormatan diri terjaga, dan hati menjadi tenang. Rasulullah SAW pun sering bersedekah tanpa diketahui orang lain.
6. Dampak Munfik yang Pamer pada Hubungan Sosial
Munfik yang pamer bisa memicu iri dan rendah diri pada orang lain, merusak ukhuwah. Sebaliknya, munfik yang ikhlas memperkuat persaudaraan karena orang lain tidak merasa dibandingkan.
7. Membedakan Munfik yang Ikhlas dan Munfik yang Pamer di Era Modern
Di era digital, pamer amal sangat mudah lewat media sosial. Penting membedakan berbagi untuk menginspirasi dengan riya’. Infak tetap bisa diumumkan untuk manfaat orang lain, tapi niat harus ikhlas, bukan mencari pujian.
Kesimpulan
Menjadi munfik yang ikhlas adalah tujuan setiap muslim dalam beramal. Infak yang ikhlas menenangkan hati, mendatangkan keberkahan, dan menghasilkan pahala yang berlipat ganda. Sebaliknya, munfik yang pamer merusak pahala, membawa riya’, dan berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial.
Untuk itu, mari selalu menjaga niat dalam setiap amal kebaikan, menyalurkan sedekah dengan tulus, dan berusaha menjadikan setiap infak sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan niat yang ikhlas, setiap kebaikan yang kita lakukan akan membawa manfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan mendapat pahala yang terus mengalir hingga akhirat.
Artikel Lainnya
Jika Hari Ini Terasa Berat, Ingatlah Kamu Pernah Menang Kemarin
Islam Mengajarkan Setiap Kesulitan Pasti Ada Kemudahan — Benarkah?
Belajar Bukan Sekadar Hafalan: Menemukan Makna Ilmu Menurut Perspektif Islam
Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna: Kekuatan Tawakal dalam Mengubah Hidup
Menjadi Muslim yang Bijak di Dunia Maya: Bukan Sekadar Viral
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
