Minal Aidin Wal Faizin: Apa Arti Sebenarnya? Jangan Salah Kaprah Lagi!
24/03/2025 | Penulis: Duta Zakat
#BAZNASKotaSukabumi
Saat Hari Raya Idul Fitri tiba, masyarakat Indonesia sering kali mengucapkan "Minal Aidin Wal Faizin" saat bersilaturahmi. Ungkapan ini begitu melekat dalam budaya kita hingga seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran. Namun, tahukah Anda bahwa makna sebenarnya dari kalimat ini sering disalahartikan?
Banyak orang yang mengira bahwa "Minal Aidin Wal Faizin" berarti "Mohon maaf lahir dan batin". Padahal, arti sesungguhnya berbeda. Artikel ini akan mengupas makna asli dari ungkapan ini, sejarah penggunaannya, serta bagaimana seharusnya kita mengucapkan salam saat Idul Fitri sesuai dengan ajaran Islam.
Makna Sebenarnya dari Minal Aidin Wal Faizin
Secara bahasa, "Minal Aidin Wal Faizin" berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari beberapa kata berikut:
- Min (????) → berarti "dari"
- Al-'Aidin (??????????????) → berarti "orang-orang yang kembali"
- Wal (??) → berarti "dan"
- Al-Faizin (??????????????) → berarti "orang-orang yang menang"
Jika diterjemahkan secara harfiah, ungkapan ini bermakna "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan orang-orang yang menang (melawan hawa nafsu selama Ramadhan)."
Dalam konteks Idul Fitri, makna "kembali" yang dimaksud adalah kembali ke keadaan suci (fitrah) setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak amal kebaikan. Sementara itu, "menang" merujuk pada kesuksesan seseorang dalam menahan hawa nafsu dan meraih derajat ketakwaan setelah Ramadhan berakhir.
Jadi, anggapan bahwa "Minal Aidin Wal Faizin" berarti "mohon maaf lahir dan batin" adalah keliru.
Sejarah Penggunaan Ungkapan Minal Aidin Wal Faizin
Ungkapan ini sebenarnya tidak berasal dari ajaran Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah ?. Di negara-negara Arab, ungkapan ini bahkan jarang digunakan saat Idul Fitri.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa frase ini berasal dari sastra Arab klasik dan sering digunakan dalam syair-syair pujian. Kebiasaan mengucapkan "Minal Aidin Wal Faizin" saat Lebaran lebih populer di wilayah Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Di dunia Islam, salam Idul Fitri yang lebih dianjurkan dan memiliki dasar dalam hadis adalah:
"Taqabbalallahu minna wa minkum."
(????????? ??????? ?????? ??????????)
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kalian.”
Ucapan ini pernah diucapkan oleh para sahabat Rasulullah ? saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dengan mengucapkannya, kita mendoakan agar Allah menerima seluruh amal ibadah yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan.
Bagaimana Seharusnya Kita Mengucapkan Salam di Hari Raya?
Meskipun "Minal Aidin Wal Faizin" bukan ungkapan yang berasal dari hadis, tidak ada larangan untuk menggunakannya selama tidak disalahartikan. Namun, agar lebih sesuai dengan sunnah, sebaiknya kita juga mengucapkan "Taqabbalallahu minna wa minkum" kepada saudara dan sahabat saat berlebaran.
Jika ingin lebih lengkap, kita bisa menggabungkannya seperti ini:
"Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal Aidin Wal Faizin."
(Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua. Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali ke fitrah dan menang melawan hawa nafsu.)
Dengan begitu, kita tetap menjaga tradisi tanpa meninggalkan anjuran yang lebih sesuai dengan ajaran Rasulullah ?.
Mengapa Idul Fitri Juga Menjadi Momen Berbagi?
Selain sebagai hari kemenangan dan ajang silaturahmi, Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang mampu.
Dalam Islam, sebelum merayakan Idul Fitri, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan Zakat Fitrah. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan jiwa setelah menjalankan puasa dan memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan.
Namun, lebih dari sekadar zakat fitrah, momen Idul Fitri juga mengajarkan kita pentingnya bersedekah dan membantu sesama sepanjang tahun. Salah satu cara terbaik untuk menyalurkan bantuan adalah melalui BAZNAS Kota Sukabumi, yang memiliki berbagai program sosial untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Jangan Salah Kaprah Lagi!
- "Minal Aidin Wal Faizin" bukan berarti "Mohon maaf lahir dan batin", melainkan "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali ke fitrah dan orang-orang yang menang."
- Salam yang lebih dianjurkan dalam Islam adalah "Taqabbalallahu minna wa minkum", karena memiliki dasar dari hadis Rasulullah ?.
- Idul Fitri bukan hanya momen untuk saling memaafkan, tetapi juga waktu yang tepat untuk berbagi dengan sesama.
- Mari sempurnakan kemenangan di Hari Raya dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi.
Saatnya Berbagi! Donasikan Zakat dan Sedekah Anda Sekarang
Momen Idul Fitri adalah kesempatan terbaik untuk berbagi dan membantu sesama. BAZNAS Kota Sukabumi siap menyalurkan zakat, infak, dan sedekah Anda kepada mereka yang membutuhkan.
???? Zakat Fitrah untuk membantu kaum dhuafa merayakan Lebaran dengan layak.
???? Infak dan Sedekah untuk program pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial lainnya.
???? Donasi Mudah dan Transparan melalui layanan digital BAZNAS Kota Sukabumi.
???? Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi dan sebarkan kebaikan!
Dengan artikel ini, diharapkan masyarakat semakin memahami arti sebenarnya dari "Minal Aidin Wal Faizin", serta lebih sadar akan pentingnya berbagi di Hari Raya. Jangan sampai kita hanya mengucapkan salam Lebaran tanpa memahami maknanya!
Artikel Lainnya
Menghidupkan Kembali Empati: Tantangan Akhlak di Era Modern dalam Pandangan Islam
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam
Jika Hari Ini Terasa Berat, Ingatlah Kamu Pernah Menang Kemarin
Kadang Melepas Lebih Menenangkan daripada Mempertahankan
Ketika Dunia Tidak Ramah, Jadilah Rumah untuk Dirimu Sendiri
Depresi di Usia Remaja: Kenali, Hadapi, dan Bangkit

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
