WhatsApp Icon
Menghidupkan Kembali Empati: Tantangan Akhlak di Era Modern dalam Pandangan Islam

Perkembangan zaman modern membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi, media sosial, dan globalisasi telah mempercepat arus informasi serta memperluas interaksi antarindividu. Namun, di balik manfaat tersebut, muncul tantangan serius dalam aspek akhlak, salah satunya adalah melemahnya empati. Sikap individualistis, minim kepedulian terhadap penderitaan orang lain, serta mudahnya melontarkan ujaran kebencian menjadi fenomena yang semakin sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, empati bukan sekadar nilai sosial, melainkan bagian dari akhlak mulia (akhlaq al-karimah) yang mencerminkan kualitas iman seseorang. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk taat dalam ibadah ritual, tetapi juga memiliki kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama manusia.

Konsep Empati dalam Islam

Empati dalam Islam berkaitan erat dengan konsep rahmah (kasih sayang), ta’awun (tolong-menolong), dan ukhuwah (persaudaraan). Seorang Muslim dianjurkan untuk mampu merasakan kesulitan orang lain dan terdorong untuk membantu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Empati tidak berhenti pada rasa iba, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata yang membawa manfaat.

Dalil Al-Qur’an dan Hadits

Al-Qur’an menegaskan bahwa Islam adalah agama yang dibangun di atas kasih sayang. Allah SWT berfirman:

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya’: 107)

Ayat ini menunjukkan bahwa teladan Rasulullah ? adalah rahmat dan kepedulian universal. Allah juga memerintahkan umat manusia untuk saling menolong dalam kebaikan:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)

Rasulullah ? pun menegaskan pentingnya empati melalui sabdanya:

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa empati merupakan indikator kesempurnaan iman.

Pandangan Ulama

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa hati yang lembut dan peduli terhadap sesama merupakan tanda kedekatan seorang hamba dengan Allah. Kerasnya hati dan ketidakpedulian sosial, menurut beliau, adalah penyakit rohani yang harus diobati.

Ibn Qayyim Al-Jauziyyah menegaskan bahwa kasih sayang adalah inti syariat Islam. Sementara Imam An-Nawawi menekankan bahwa mencintai kebaikan bagi orang lain merupakan prinsip dasar akhlak yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Tantangan dan Aksi Nyata

Empati di era modern menghadapi tantangan berupa individualisme, kesibukan hidup, serta pengaruh negatif media sosial. Oleh karena itu, empati perlu dihidupkan kembali melalui tindakan sederhana seperti menjaga lisan dan tulisan, membantu sesama, memperkuat silaturahmi, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Kesimpulan

Empati adalah fondasi penting dalam akhlak Islam yang berlandaskan kasih sayang dan kepedulian sosial. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama telah memberikan panduan jelas bahwa iman sejati harus tercermin dalam sikap peduli terhadap sesama. Di tengah tantangan era modern, setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali empati melalui amal nyata.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
UMKM Naik Kelas: Strategi Bisnis Halal dan Berkah Menurut Prinsip Ekonomi Islam

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga, UMKM juga berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi umat. Namun, tantangan UMKM saat ini bukan hanya bertahan, melainkan mampu naik kelas menjadi usaha yang profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Dalam perspektif Islam, kegiatan bisnis tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan materi. Islam mengajarkan bahwa usaha harus dijalankan secara halal dan penuh keberkahan agar membawa kebaikan bagi pelaku usaha dan masyarakat.

 

Konsep Bisnis Halal dan Berkah dalam Islam

Bisnis halal dalam Islam mencakup seluruh proses usaha, mulai dari sumber modal, bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Usaha yang terbebas dari unsur riba, penipuan, dan ketidakjelasan akan menghadirkan ketenangan batin serta kepercayaan konsumen.

Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 172)

Ayat ini menegaskan bahwa rezeki yang halal dan baik menjadi fondasi utama dalam aktivitas ekonomi seorang Muslim.

 

Landasan Al-Qur’an dan Hadits dalam Aktivitas Usaha

Islam memberikan panduan tegas terkait etika bisnis. Salah satu prinsip utamanya adalah larangan riba serta keharusan berlaku jujur dalam transaksi. Rasulullah ? bersabda:

“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, dan para syuhada.”
(HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa kejujuran dalam bisnis memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.

 

Pandangan Ulama tentang Etika Bisnis

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa mencari nafkah dengan cara halal merupakan bagian dari ibadah. Ibn Qayyim al-Jawziyyah menegaskan bahwa muamalah harus berlandaskan keadilan dan kemaslahatan. Dengan demikian, keuntungan dalam Islam bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas.

 

Strategi UMKM Naik Kelas Berbasis Ekonomi Islam

Agar UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan, beberapa strategi berikut dapat diterapkan:

1.     Menjamin kehalalan produk dan proses usaha

2.     Mengelola keuangan secara syariah dan transparan

3.     Menjunjung kejujuran serta keterbukaan informasi

4.     Meningkatkan kualitas produk dan profesionalisme kerja

5.     Menguatkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat

Strategi ini membantu UMKM membangun kepercayaan pasar sekaligus menjaga nilai-nilai syariah.

 

Niat dan Etos Kerja Islami dalam Dunia Usaha

Keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh strategi, tetapi juga oleh niat pelaku usaha. Rasulullah ? bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang lurus akan melahirkan etos kerja islami seperti amanah, disiplin, kerja keras, dan istiqamah, sehingga usaha tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga bernilai ibadah.

 

Kesimpulan

UMKM yang ingin naik kelas perlu memadukan profesionalisme bisnis dengan nilai-nilai ekonomi Islam. Kehalalan usaha, kejujuran, kualitas kerja, serta kepedulian sosial merupakan kunci keberhasilan yang berkelanjutan. Ketika bisnis dijalankan dengan niat ibadah dan etos kerja islami, usaha tersebut tidak hanya menghasilkan keuntungan materi, tetapi juga mendatangkan ketenangan dan keberkahan.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam

Dalam kesibukan hidup modern, manusia sering kali baru menyadari pentingnya kesehatan ketika tubuh mulai “berbicara”. Rasa lelah yang berkepanjangan, sakit yang datang berulang, atau emosi yang tidak stabil sering dianggap sepele hingga akhirnya mengganggu ibadah, pekerjaan, dan hubungan sosial. Islam memandang tubuh bukan sekadar alat untuk menjalani kehidupan, tetapi sebagai amanah dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Tubuh sebagai Amanah dari Allah

Islam menegaskan bahwa segala yang dimiliki manusia adalah titipan Allah, termasuk tubuh. Allah berfirman:

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
(QS. Al-Isra: 36)

Ayat ini menegaskan bahwa tubuh bukan milik mutlak manusia. Para ulama menjelaskan bahwa menjaga kesehatan termasuk bagian dari menjaga amanah tersebut. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebut tubuh sebagai “kendaraan” bagi ruh. Jika kendaraan itu rusak karena kelalaian, maka ibadah dan ketaatan pun akan terhambat.

Kesehatan sebagai Nikmat yang Sering Diabaikan

Rasulullah ? mengingatkan umatnya agar tidak meremehkan nikmat sehat. Beliau bersabda:

“Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa kesehatan sering baru disadari nilainya ketika sudah hilang. Islam mendorong umatnya untuk bersyukur atas nikmat sehat, dan salah satu bentuk syukur tersebut adalah dengan menjaganya secara sadar dan bertanggung jawab.

Menjaga Kesehatan sebagai Bagian dari Ibadah

Dalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada shalat dan puasa. Setiap aktivitas yang diniatkan untuk menaati Allah bernilai ibadah, termasuk menjaga kesehatan. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan bahwa menjaga tubuh agar tetap sehat merupakan bagian dari tujuan syariat, khususnya dalam menjaga jiwa (hifz an-nafs).

Rasulullah ? juga bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan pemenuhan hak tubuh, seperti istirahat, makan yang cukup, dan tidak memaksakan diri.

Panduan Islam dalam Menjaga Kesehatan

Islam memberikan panduan praktis yang relevan sepanjang zaman. Allah berfirman:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.”
(QS. Al-A’raf: 31)

Prinsip ini menegaskan pentingnya pola makan seimbang. Selain itu, kebersihan menjadi fondasi kesehatan, sebagaimana sabda Rasulullah ?: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Islam juga mendorong aktivitas fisik dan menjaga kesehatan mental melalui dzikir, doa, dan tawakal, karena ketenangan hati berpengaruh besar terhadap kondisi tubuh.

Ketika Tubuh Berbicara: Dengarkan dan Bertindak

Lelah berkepanjangan, sakit berulang, dan stres adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah: 195)

Mengabaikan kesehatan berarti mengabaikan amanah. Seorang Muslim diajarkan untuk peka terhadap kondisi tubuh, beristirahat saat lelah, dan berikhtiar ketika sakit.

Kesimpulan

Menjaga kesehatan dalam Islam bukanlah urusan sampingan, melainkan bagian dari amanah dan bentuk nyata ketaatan kepada Allah. Tubuh yang sehat memungkinkan seseorang beribadah dengan lebih khusyuk, bekerja dengan optimal, serta memberi manfaat bagi orang lain. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama menegaskan bahwa merawat jasmani dan rohani adalah wujud syukur atas nikmat Allah. Ketika tubuh mulai “berbicara”, Islam mengajarkan kita untuk mendengarkan, memperbaiki gaya hidup, dan menjaga diri agar tetap berada dalam jalan kebaikan yang diridhai-Nya.

 

16/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna: Kekuatan Tawakal dalam Mengubah Hidup

Dalam perjalanan hidup, banyak orang enggan melangkah karena takut salah, gagal, atau merasa belum cukup baik. Rasa ragu ini sering membuat seseorang menunda keputusan dan menunggu kondisi ideal yang tak kunjung datang. Padahal dalam Islam, Allah tidak pernah menuntut hamba-Nya untuk menjadi sempurna sebelum memulai. Yang Allah minta adalah usaha terbaik, lalu bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Sikap inilah yang disebut tawakal.

Makna Tawakal dalam Islam

Secara bahasa, tawakal berarti bersandar sepenuhnya. Sedangkan menurut istilah, tawakal adalah mengambil sebab dengan maksimal lalu menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah. Ibnul Qayyim menyebut tawakal sebagai separuh agama, sementara separuh lainnya adalah kembali kepada Allah. Imam Ahmad menegaskan bahwa tawakal adalah amal hati, bukan sekadar ucapan. Ini menunjukkan bahwa tawakal bukan pasrah tanpa usaha, melainkan keyakinan yang disertai ikhtiar.

Dalil Al-Qur’an tentang Kekuatan Tawakal

Al-Qur’an menempatkan tawakal sebagai sumber kekuatan hidup. Allah mencintai orang-orang yang bertawakal dan menjanjikan jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertakwa dan berserah diri kepada-Nya. Tawakal bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga membuka pertolongan Allah dalam kehidupan nyata.

Hadits Nabi tentang Tawakal dan Usaha

Rasulullah SAW menjelaskan tawakal melalui perumpamaan burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. Burung tidak menunggu rezeki datang, tetapi bergerak dan berusaha. Hadits ini menegaskan bahwa tawakal harus selalu berjalan seiring dengan usaha.

Pandangan Ulama tentang Tawakal

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa usaha adalah bentuk ketaatan, sedangkan tawakal adalah penyerahan hati. Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa orang yang bertawakal tidak takut miskin dan tidak takut gagal, karena keyakinannya hanya tertuju kepada Allah. Tawakal memberi keberanian untuk memulai meski diri belum sempurna.

Mengapa Kita Harus Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna

Banyak orang terjebak pada keinginan untuk menunggu kesiapan yang sempurna. Islam menolak cara berpikir ini. Tidak perlu menunggu mental kuat, kemampuan tinggi, atau keadaan ideal. Allah hanya meminta manusia untuk mulai melangkah, mengambil sebab terbaik, dan menyerahkan hasil kepada-Nya.

Kesimpulan

Tawakal adalah kekuatan yang membuat seseorang berani bangkit tanpa harus menunggu sempurna. Dengan tawakal, hati menjadi lebih tenang dan langkah terasa lebih ringan. Tawakal mengajarkan bahwa tugas manusia adalah berusaha sebaik mungkin, sementara hasil sepenuhnya berada dalam kuasa Allah. Sebagai wujud nyata pengamalan tawakal, kita diajak untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya melalui sedekah. Memberi dengan ikhlas adalah bentuk keyakinan bahwa Allah tidak akan mengurangi rezeki, melainkan melipatgandakannya. Semoga dengan bertawakal dan membiasakan diri bersedekah, hidup kita dipenuhi keberkahan, dilapangkan rezeki, dan dikuatkan hati untuk terus bangkit.

 

15/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Belajar Bukan Sekadar Hafalan: Menemukan Makna Ilmu Menurut Perspektif Islam

Belajar dalam Islam bukan hanya soal mengumpulkan informasi atau menghafal kalimat tanpa makna. Ilmu dalam pandangan Islam adalah cahaya yang membimbing hati, menuntun akhlak, dan mengarahkan seseorang menuju kedekatan dengan Allah. Karena itu, proses belajar yang ideal menurut Islam bukanlah sekadar memenuhi pikiran, melainkan proses yang menghidupkan hati dan menumbuhkan amal saleh.

1. Kedudukan Ilmu dalam Islam

Ilmu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Allah berfirman:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Muj?dilah: 11)

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya dimiliki, tetapi diamalkan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa ilmu yang tidak mendorong seseorang untuk melakukan amal saleh adalah ilmu yang tidak bermanfaat.

Hal ini sejalan dengan firman Allah:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama.”
(QS. F?thir: 28)

Maknanya, ilmu sejati harus menumbuhkan rasa takut, tunduk, dan cinta kepada Allah.

2. Belajar Tidak Hanya Menghafal

Walaupun menghafal memiliki nilai dalam Islam, terutama terkait Al-Qur’an, para ulama sejak dahulu menekankan bahwa pemahaman lebih utama daripada hafalan.

Rasulullah ? bersabda:

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah jadikan ia paham agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi tidak mengatakan menghafal agama, melainkan memahami agama.

Imam Malik berkata:

“Ilmu itu bukan banyaknya riwayat, namun cahaya yang Allah letakkan dalam hati.”

Demikian pula Ibnul Qayyim menegaskan bahwa ilmu yang tidak menghasilkan amal ibarat pohon tanpa buah—terlihat besar, tetapi tidak memberi manfaat.

3. Ilmu sebagai Renungan dan Amalan

Al-Qur’an berkali-kali mengajak manusia untuk merenungkan dan memahami, bukan hanya membaca.

“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an?”
(QS. An-Nis?’: 82)

Belajar dalam Islam harus membuat seseorang lebih peka terhadap hikmah kehidupan, lebih bijak, dan lebih berakhlak.

Imam Nawawi menambahkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah terbesar setelah ibadah wajib, menunjukkan bahwa belajar adalah amal besar jika diniatkan karena Allah.

4. Aksi Nyata Menjadikan Belajar Bermakna

Agar belajar tidak berhenti pada hafalan, berikut langkah nyata yang dapat dilakukan:

1.     Meluruskan niat — belajar untuk mencari ridha Allah, bukan popularitas.

2.     Fokus pada pemahaman — gunakan catatan, diskusi, atau peta konsep.

3.     Menghubungkan ilmu dengan kehidupan — renungkan bagaimana ilmu dapat memperbaiki diri.

4.     Mengamalkan ilmu sedikit demi sedikit — ilmu tanpa praktik hanyalah teori kosong.

5.     Mengajarkan kepada orang lain — karena mengajar memperkuat pemahaman.

6.     Menjaga adab penuntut ilmu — rendah hati, menghormati guru, dan menghindari perdebatan sia-sia.

7.     Evaluasi harian — tulis apa yang dipelajari dan bagaimana akan diamalkan.

 

Kesimpulan

Belajar dalam Islam bukan tentang seberapa banyak hafalan yang kita miliki, tetapi seberapa dalam ilmu itu mengubah hati dan kehidupan kita. Al-Qur’an dan hadits, serta pandangan ulama besar, sepakat bahwa ilmu harus melahirkan pemahaman, akhlak, dan amal.

Ilmu yang tidak dipahami hanya menjadi beban, tetapi ilmu yang diamalkan akan menjadi cahaya yang membimbing hidup hingga akhirat.

Semoga kita menjadi penuntut ilmu yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijaksana, berakhlak mulia, dan dekat dengan Allah.

 

12/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri

Artikel Terbaru

Hikmah Puasa yang Jarang Diketahui: Bukan Hanya Menahan Lapar!
Hikmah Puasa yang Jarang Diketahui: Bukan Hanya Menahan Lapar!
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, puasa memiliki nilai-nilai spiritual dan sosial yang mendalam. Namun, apakah kita benar-benar memahami hikmah tersembunyi di balik puasa Ramadhan? Banyak orang mungkin hanya melihat puasa sebagai kewajiban agama semata, padahal di baliknya ada banyak pelajaran hidup yang dapat memperbaiki kualitas diri dan hubungan kita dengan sesama. Artikel ini akan membahas hikmah-hikmah puasa yang jarang diketahui namun memiliki dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. 1. Meningkatkan Ketakwaan dan Kedekatan dengan Allah SWT Puasa bukan sekadar ritual fisik, melainkan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183) Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dari segala yang diharamkan, bukan hanya makanan dan minuman. Ini menjadi latihan pengendalian diri yang menguatkan iman dan meningkatkan ketakwaan. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa membuat kita semakin sadar bahwa Allah senantiasa mengawasi kita, bahkan ketika tidak ada orang yang melihat. 2. Melatih Kesabaran dan Ketahanan Mental Menahan lapar, haus, dan hawa nafsu selama berjam-jam membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran ini dapat diterapkan untuk menghadapi ujian hidup, stres, dan tekanan sosial. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa itu separuh dari kesabaran." (HR. Tirmidzi) Kesabaran yang dilatih selama puasa dapat membantu kita menghadapi situasi sulit dengan lebih bijak dan tenang. 3. Mempererat Solidaritas Sosial dan Kepedulian terhadap Sesama Ketika kita merasakan lapar dan haus, kita diingatkan pada saudara-saudara kita yang hidup dalam kekurangan. Pengalaman ini mendorong kita untuk lebih peka terhadap penderitaan orang lain dan memperkuat rasa empati. Salah satu bentuk implementasi dari solidaritas sosial ini adalah dengan memberikan sedekah dan zakat kepada mereka yang membutuhkan. Puasa Ramadhan juga seringkali menjadi momentum untuk meningkatkan kegiatan sosial, seperti berbagi takjil, menyantuni anak yatim, dan memberikan bantuan kepada fakir miskin. 4. Manfaat Kesehatan Fisik dan Psikologis Selain manfaat spiritual dan sosial, puasa juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah, antara lain: Detoksifikasi Tubuh: Saat berpuasa, tubuh melakukan proses pembersihan diri dengan membakar cadangan lemak yang berlebihan. Mengatur Gula Darah: Puasa membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Meningkatkan Fungsi Otak: Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang baik untuk kesehatan otak. Mengatasi Stres dan Kecemasan: Puasa dapat meningkatkan ketenangan batin dan menurunkan kadar hormon kortisol yang memicu stres. 5. Meningkatkan Rasa Syukur dan Keikhlasan Ketika berbuka puasa, kita merasakan nikmat yang luar biasa terhadap makanan dan minuman sederhana. Hal ini menumbuhkan rasa syukur yang mendalam atas nikmat yang sering kita anggap remeh. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, ia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak." (HR. Ahmad) Dengan berpuasa, kita diajarkan untuk menghargai setiap nikmat yang Allah berikan dan mensyukuri kesempatan untuk berbuat baik. 6. Menghapus Dosa dan Kesalahan Puasa tidak hanya menghapus dosa-dosa kecil, tetapi juga menjadi sarana untuk memperbaiki diri. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan perhitungan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim) Puasa yang dijalani dengan keikhlasan dan kesungguhan dapat menjadi sarana taubat yang efektif. 7. Mendorong Kebiasaan Hidup Sederhana Puasa mengajarkan kita untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Menahan diri dari makanan lezat sepanjang hari membuat kita memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari kepuasan fisik. Pola makan sederhana selama Ramadhan bisa menjadi inspirasi untuk menerapkan gaya hidup minimalis dan hemat. Puasa Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan momen untuk meningkatkan kualitas diri, mempererat solidaritas sosial, dan mendapatkan berbagai manfaat fisik serta psikologis. Di bulan suci ini, mari kita jadikan puasa sebagai sarana untuk lebih peduli terhadap sesama dengan meningkatkan sedekah dan zakat. Yuk, wujudkan kepedulian Anda dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan jadikan Ramadhan ini lebih bermakna dengan berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak. Aamiin.
ARTIKEL19/03/2025 | Duta Zakat
Cara Mudah Bayar Zakat Fitrah melalui Blibli! Ikuti Langkah-langkahnya
Cara Mudah Bayar Zakat Fitrah melalui Blibli! Ikuti Langkah-langkahnya
Kemajuan teknologi memudahkan segala aspek kehidupan, termasuk dalam membayar zakat fitrah. Kini, zakat fitrah bisa ditunaikan secara online melalui platform e-commerce Blibli. Bagi Anda yang ingin menyalurkan zakat fitrah dengan cara mudah, cepat, dan aman, artikel ini akan membahas cara membayar zakat fitrah online di Blibli melalui BAZNAS Kota Sukabumi serta keutamaannya. Mengapa Membayar Zakat Fitrah Online di Blibli? Blibli tidak hanya menjadi tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memberikan kemudahan bagi umat Muslim yang ingin menunaikan zakat fitrah secara digital. Melalui kerja sama dengan BAZNAS Kota Sukabumi, pembayaran zakat fitrah online di Blibli dijamin aman, tepat sasaran, dan sesuai syariah. Berikut beberapa keunggulan membayar zakat fitrah online di Blibli: Praktis dan Cepat: Hanya dengan beberapa klik, Anda bisa menunaikan zakat fitrah. Transparan: Riwayat transaksi dan bukti pembayaran dapat diakses dengan mudah. Aman dan Terpercaya: Bekerja sama dengan lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Langkah-langkah Membayar Zakat Fitrah Online di Blibli Berikut langkah-langkah mudah membayar zakat fitrah melalui Blibli: Buka Aplikasi atau Situs Blibli: Pastikan Anda memiliki akun Blibli yang aktif. Cari BAZNAS Kota Sukabumi: Ketik “BAZNAS Kota Sukabumi” pada kolom pencarian. Setelah ditemukan, pilih produk zakat fitrah. Pilih Produk Zakat Fitrah: Sesuaikan jumlah orang yang akan ditunaikan zakat fitrahnya. Lakukan Pembayaran: Pilih metode pembayaran yang tersedia, seperti transfer bank, e-wallet, atau kartu kredit. Konfirmasi Akad: Setelah pembayaran berhasil, lakukan akad dengan admin melalui chat pesanan sebagai bentuk konfirmasi pembayaran zakat fitrah. Simpan Bukti Transaksi: Simpan bukti transaksi sebagai dokumentasi dan bukti pembayaran. Keutamaan Membayar Zakat Fitrah secara Online Membayar zakat fitrah secara online tetap memiliki pahala besar, asalkan dilakukan dengan niat ikhlas. Dalam hadis riwayat Ibnu Majah disebutkan, "Zakat fitrah merupakan penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan perkataan keji serta sebagai pemberian makan bagi orang-orang miskin." Hal ini menunjukkan pentingnya menunaikan zakat fitrah tepat waktu. Mengapa Bayar Zakat Fitrah Melalui BAZNAS Kota Sukabumi? BAZNAS Kota Sukabumi memiliki sistem penyaluran zakat yang akuntabel, transparan, dan tepat sasaran. Setiap zakat fitrah yang Anda bayarkan akan disalurkan kepada mereka yang berhak menerima dengan pengawasan ketat. Yuk, manfaatkan kemudahan membayar zakat fitrah online di Blibli! Salurkan zakat fitrah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Anda bisa membayar zakat fitrah melalui aplikasi Blibli atau langsung ke kantor BAZNAS Kota Sukabumi. Membayar zakat fitrah kini semakin mudah dengan kehadiran platform online seperti Blibli. Jangan biarkan kemudahan ini terlewatkan! Tunaikan zakat fitrah Anda sekarang juga melalui BAZNAS Kota Sukabumi untuk keberkahan di bulan suci Ramadhan.
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Menu Berbuka yang Salah Bikin Cepat Lemas! Ini 5 Rekomendasi Menu Buka Puasa Sehat dan Mengenyangkan
Menu Berbuka yang Salah Bikin Cepat Lemas! Ini 5 Rekomendasi Menu Buka Puasa Sehat dan Mengenyangkan
Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Namun, tidak semua menu berbuka baik untuk kesehatan. Salah memilih menu berbuka dapat membuat tubuh justru lemas dan tidak bertenaga. Artikel ini akan membahas menu berbuka yang sehat, mengenyangkan, dan tetap memberikan energi optimal bagi tubuh. Kesalahan dalam Memilih Menu Berbuka Banyak orang memilih makanan yang tinggi gula atau berlemak saat berbuka puasa. Padahal, konsumsi makanan yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang membuat tubuh cepat lelah. Contoh makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka antara lain gorengan berlebihan, minuman manis berkarbonasi, dan makanan cepat saji. Menurut data dari WHO, pola makan tinggi lemak jenuh dan gula sederhana dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik lainnya. Oleh karena itu, memilih menu berbuka sehat bukan hanya menjaga energi tetap stabil, tapi juga menjaga kesehatan jangka panjang. Rekomendasi Menu Berbuka Sehat dan Mengenyangkan Menurut rekomendasi dari dr. Dian Permatasari, seorang ahli gizi klinis, menu berbuka puasa yang sehat sebaiknya kaya akan karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, dan serat. Hal ini membantu tubuh memulihkan energi secara optimal dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ahli gizi lainnya, dr. Rizki Amalia, juga menekankan pentingnya asupan cairan cukup untuk menghindari dehidrasi setelah seharian berpuasa. 1. Kurma dan Air Putih Kurma adalah menu berbuka yang dianjurkan Rasulullah SAW. Selain kaya serat, kurma juga mengandung glukosa alami yang dapat memulihkan energi dengan cepat tanpa membuat lonjakan gula darah berlebihan. 2. Sup Sayur dan Ayam Rebus Sup sayur dengan ayam rebus adalah sumber protein dan serat yang baik. Kombinasi ini membuat tubuh tetap bertenaga dan terhidrasi setelah seharian berpuasa. 3. Buah Segar Buah-buahan seperti pisang, apel, dan pepaya mengandung vitamin, mineral, serta air yang dapat mengembalikan cairan tubuh dengan cepat. 4. Nasi Merah dan Ikan Bakar Nasi merah memiliki serat lebih tinggi dibanding nasi putih, membantu menjaga kenyang lebih lama. Ikan bakar kaya akan protein tanpa lemak berlebih. 5. Yogurt dan Granola Yogurt rendah lemak dan granola adalah kombinasi sempurna untuk serat, protein, dan probiotik yang menyehatkan pencernaan setelah berpuasa. Memilih menu berbuka puasa yang tepat dapat membantu tubuh tetap bertenaga sepanjang malam. Hindari makanan yang terlalu manis dan berlemak berlebih. Yuk, jalani puasa sehat dengan menu berbuka yang bergizi! Jangan lupa, tetap berbagi dengan sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah di BAZNAS Kota Sukabumi. Salurkan donasi Anda sekarang untuk membantu yang membutuhkan. Bagi Anda yang ingin berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan, salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Bersama kita kuatkan solidaritas dan bantu mereka yang membutuhkan!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Olahraga Saat Puasa, Bisa atau Tidak? Ini Waktu Terbaik dan Jenis Latihannya!
Olahraga Saat Puasa, Bisa atau Tidak? Ini Waktu Terbaik dan Jenis Latihannya!
Bulan Ramadhan bukan alasan untuk berhenti berolahraga. Namun, banyak orang masih ragu apakah berolahraga saat puasa aman dan efektif. Apakah olahraga saat puasa bisa membahayakan kesehatan atau justru memberikan manfaat lebih? Artikel ini akan membahas waktu terbaik dan jenis olahraga yang tepat saat berpuasa. Apakah Aman Berolahraga Saat Puasa? Banyak ahli kesehatan menyatakan bahwa olahraga saat puasa tetap aman asalkan dilakukan dengan tepat. Menurut sebuah studi dari University of Bath, olahraga ringan hingga sedang saat berpuasa dapat membantu membakar lemak lebih efektif tanpa memengaruhi massa otot secara signifikan. Namun, penting untuk memperhatikan intensitas latihan agar tidak memicu dehidrasi atau kelelahan. Dr. Rini Astuti, seorang dokter spesialis olahraga, menyarankan untuk mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri. Jika merasa pusing, lemas, atau mual, sebaiknya segera hentikan olahraga dan istirahat. Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa Sebelum Buka Puasa Waktu ini menjadi pilihan terbaik karena setelah olahraga, tubuh bisa segera mendapatkan asupan cairan dan makanan saat berbuka. Setelah Buka Puasa Berolahraga sekitar 1-2 jam setelah berbuka puasa memberi tubuh cukup waktu untuk mencerna makanan. Ini juga memungkinkan energi tubuh kembali terisi. Setelah Tarawih Jika ingin berolahraga lebih intens, lakukan setelah shalat tarawih. Pada waktu ini, tubuh sudah cukup terhidrasi dan siap melakukan aktivitas fisik lebih berat. Jenis Olahraga yang Direkomendasikan Ahli dan Cocok Saat Puasa Para ahli kesehatan dan penelitian medis merekomendasikan jenis olahraga tertentu yang aman dan efektif saat puasa. Menurut Dr. Rini Astuti, olahraga ringan hingga sedang dapat membantu menjaga kebugaran tanpa risiko dehidrasi berlebih. Hasil penelitian dari jurnal Sports Medicine juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan selama puasa dapat meningkatkan metabolisme tanpa mengganggu keseimbangan elektrolit. Jalan Kaki Ringan: Baik dilakukan sebelum berbuka puasa, direkomendasikan oleh para ahli untuk menjaga kebugaran. Yoga: Membantu relaksasi dan menjaga fleksibilitas tubuh. Berdasarkan penelitian dari Harvard Medical School, yoga dapat mengurangi stres dan memperbaiki kualitas tidur selama bulan Ramadhan. Latihan Kardio Ringan: Seperti bersepeda statis atau jogging ringan setelah berbuka. Studi menunjukkan bahwa kardio ringan efektif membakar kalori tanpa memicu dehidrasi berlebih. Latihan Beban Ringan: Gunakan beban tubuh sendiri atau dumbbell ringan untuk mempertahankan kekuatan otot. American College of Sports Medicine menyarankan latihan beban ringan untuk menjaga kekuatan otot selama puasa. Selain itu, olahraga sunnah seperti memanah, berkuda, dan berenang juga dianjurkan dalam Islam dan terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan fokus, kekuatan otot, serta kesehatan jantung.** Baik dilakukan sebelum berbuka puasa. Yoga: Membantu relaksasi dan menjaga fleksibilitas tubuh. Latihan Kardio Ringan: Seperti bersepeda statis atau jogging ringan setelah berbuka. Latihan Beban Ringan: Gunakan beban tubuh sendiri atau dumbbell ringan untuk mempertahankan kekuatan otot. Tips Aman Berolahraga Saat Puasa Hindari olahraga berintensitas tinggi yang memicu dehidrasi. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik saat sahur dan berbuka. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang saat berbuka untuk pemulihan tubuh. Jangan berolahraga terlalu lama, cukup 20-30 menit setiap sesi. Olahraga saat puasa tetap bisa dilakukan dengan memperhatikan waktu, jenis latihan, dan kondisi tubuh. Jangan sampai puasa menjadi penghalang untuk tetap sehat dan bugar. Selain menjaga kesehatan, bulan Ramadhan juga saatnya untuk berbagi dengan sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah. Yuk, salurkan zakat Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan bantu mereka yang membutuhkan! Salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Bersama kita tingkatkan solidaritas dan berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Bukan Sekadar Kata! Ini Ucapan Idul Fitri 2025 yang Penuh Makna dan Berkesan
Bukan Sekadar Kata! Ini Ucapan Idul Fitri 2025 yang Penuh Makna dan Berkesan
Idul Fitri adalah momen istimewa yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri menjadi waktu untuk saling memaafkan, mempererat tali silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan. Salah satu cara sederhana namun bermakna dalam merayakan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan selamat kepada orang-orang terdekat. Namun, apakah ucapan Idul Fitri hanya sekadar formalitas belaka? Dalam artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi ucapan Idul Fitri 2025 yang penuh makna, menyentuh hati, dan tentunya bisa membuat momen Lebaran Anda lebih berkesan! Rekomendasi Ucapan Idul Fitri yang Penuh Makna dan Berkesan Berikut adalah berbagai contoh ucapan Idul Fitri 2025 yang bisa Anda bagikan kepada keluarga, sahabat, rekan kerja, dan orang-orang tercinta: 1. Ucapan untuk Keluarga “Selamat Idul Fitri 2025! Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan keluarga kita selalu dalam lindungan dan kasih sayang-Nya. Maafkan segala salah ucap dan khilaf perbuatan yang mungkin menyakiti. Semoga kebersamaan ini semakin erat dan penuh keberkahan.” “Di hari yang fitri ini, semoga hati kita sebersih embun pagi dan secerah mentari. Semoga Allah SWT selalu memberkahi keluarga kita dengan cinta dan kedamaian. Maaf lahir dan batin.” “Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025. Maafkan semua kekhilafan yang mungkin menyakiti hati. Semoga keberkahan Idul Fitri membawa kebahagiaan bagi keluarga kita, menjadi awal yang baru untuk kehidupan yang lebih baik.” 2. Ucapan untuk Sahabat “Selamat Idul Fitri, sahabatku! Semoga hari-hari mendatang dipenuhi dengan kebahagiaan dan kebaikan. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekhilafan selama ini. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik di setiap suka dan duka.” “Meski jarak memisahkan, semoga hati kita tetap dekat dan persahabatan kita selalu terjaga. Maafkan segala salah ucap dan khilafku. Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025, sahabatku!” “Idul Fitri adalah saat untuk kembali suci dan memperbaiki diri. Terima kasih sudah menjadi teman terbaik yang selalu mendukung. Mohon maaf lahir dan batin, sahabatku.” 3. Ucapan untuk Rekan Kerja “Selamat Idul Fitri 2025! Semoga semangat kemenangan setelah Ramadhan membawa keberkahan dalam karier dan kehidupan kita. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan selama bekerja bersama.” “Mari kita manfaatkan momen Idul Fitri ini untuk saling memaafkan dan memperkuat kerja sama di masa depan. Semoga Idul Fitri ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita semua.” “Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekhilafan selama bekerja bersama. Semoga semangat Idul Fitri membawa energi positif untuk hari-hari mendatang.” 4. Ucapan Islami yang Penuh Doa “Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam hidup kita. Selamat Idul Fitri 2025. Semoga hati kita senantiasa lapang menerima maaf dan tulus memaafkan.” “Selamat Idul Fitri 1446 H. Semoga dosa-dosa kita diampuni, hati kita disucikan, dan rezeki kita dilimpahkan oleh Allah SWT. Semoga Idul Fitri ini menjadi momen penuh makna untuk memperbaiki diri.” “Di hari kemenangan ini, semoga Allah SWT selalu merahmati dan membimbing kita dalam setiap langkah. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah meridhoi setiap amal ibadah kita.” Kesimpulan Ucapan Idul Fitri bukan sekadar rangkaian kata, tetapi wujud dari ketulusan hati untuk memohon maaf dan memberikan doa terbaik. Semoga ucapan-ucapan di atas dapat mempererat silaturahmi Anda dengan orang-orang terdekat dan membuat momen Lebaran semakin bermakna. Mari jadikan momen Idul Fitri ini sebagai waktu yang tepat untuk saling berbagi kebaikan dan kebahagiaan. Salah satunya adalah dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berdonasi, Anda tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan.
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Sering Mokel Saat Puasa? Ternyata Ada Cara untuk Menebusnya!
Sering Mokel Saat Puasa? Ternyata Ada Cara untuk Menebusnya!
Pernahkah Anda mendengar istilah “mokel” saat bulan puasa? Mokel adalah istilah populer di beberapa daerah yang merujuk pada tindakan membatalkan puasa dengan sengaja sebelum waktunya. Meski terkadang dianggap sepele, mokel sebenarnya merupakan pelanggaran terhadap kewajiban berpuasa yang perlu disadari dan ditebus dengan cara yang sesuai syariat. Namun, apa sebenarnya arti mokel, dan bagaimana cara menebusnya jika sudah terlanjur dilakukan? Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai fenomena mokel, penyebabnya, serta solusi bagi yang sudah melakukannya. Apa Itu Mokel? Pengertian dan Asal Usul Istilah Mokel adalah istilah bahasa gaul yang umumnya digunakan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat. Dalam bahasa sehari-hari, mokel berarti membatalkan puasa secara sengaja tanpa alasan syar'i. Meskipun tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah ini tetap populer dan sering digunakan saat bulan Ramadhan. Beberapa penyebab orang melakukan mokel antara lain: Kurangnya pemahaman agama mengenai pentingnya puasa Godaan lingkungan atau teman Rasa lapar dan haus yang tidak tertahankan Lemahnya kontrol diri dan keteguhan iman Dalil Tentang Tidak Berpuasa dan Cara Qadhanya Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 185) Dalil ini menunjukkan bahwa ada kelonggaran bagi orang yang tidak berpuasa karena alasan syar'i seperti sakit atau dalam perjalanan. Namun, bagi yang membatalkan puasa tanpa alasan syar'i, ulama sepakat bahwa wajib menggantinya dengan qadha atau membayar kafarat. Rasulullah SAW juga bersabda: "Barangsiapa yang berbuka (tidak puasa) sehari saja di bulan Ramadan tanpa alasan syar’i atau sakit, maka puasa setahun pun tidak akan dapat menggantikannya." (HR. Abu Dawud) Hadis ini menunjukkan beratnya konsekuensi membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat. Bagaimana Cara Menebus Mokel? Dalam Islam, ada konsekuensi bagi mereka yang dengan sengaja membatalkan puasanya. Tergantung pada alasan dan kondisi yang menyertainya, berikut beberapa cara untuk menebus mokel: Bertaubat dengan Tulus Taubat merupakan langkah awal yang wajib dilakukan. Memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, menyesali perbuatan, dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi. Mengqadha Puasa Jika mokel dilakukan tanpa alasan syar'i (seperti sakit atau perjalanan jauh), maka wajib mengganti (mengqadha) puasa di hari lain setelah Ramadhan. Membayar Kafarat Jika mokel dilakukan secara sengaja dengan membatalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan, maka harus membayar kafarat. Kafarat bisa berupa: Membebaskan budak (jika memungkinkan) Berpuasa dua bulan berturut-turut Memberi makan 60 orang miskin BAZNAS Kota Sukabumi siap membantu Anda dalam menyalurkan kafarat puasa dengan tepat dan sesuai syariat. Melalui BAZNAS, Anda dapat berdonasi untuk membantu masyarakat kurang mampu sekaligus menebus kesalahan akibat mokel. Pentingnya Menjaga Konsistensi Ibadah Puasa Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa. Mokel bukanlah tindakan yang sepele karena berpotensi mengurangi keberkahan ibadah Ramadhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk menjaga konsistensi puasa dan menghindari mokel. Kesimpulan Mokel saat puasa memang tindakan yang tidak tepat, tetapi setiap orang memiliki kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Jika Anda pernah melakukan mokel, segera lakukan taubat, qadha, atau kafarat sesuai dengan ketentuan syariat. Jangan ragu untuk menghubungi BAZNAS Kota Sukabumi jika membutuhkan panduan dalam membayar kafarat atau menyalurkan sedekah. Yuk, salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Bersama kita bisa membantu mereka yang membutuhkan dan memperbaiki diri di bulan suci Ramadhan.
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025, Sudah Siap Berbagi dengan Sesama?
Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025, Sudah Siap Berbagi dengan Sesama?
Momen libur Lebaran selalu dinantikan oleh banyak orang, termasuk para siswa yang telah berjuang belajar selama satu semester. Pada tahun 2025, pemerintah telah mengumumkan jadwal libur sekolah Lebaran yang bisa menjadi waktu tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Namun, di balik kegembiraan menyambut Lebaran, ada baiknya kita juga merenungkan pentingnya berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Apakah kita sudah siap untuk berbagi melalui zakat, infaq, dan sedekah? Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025 Berdasarkan keputusan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), libur sekolah Lebaran tahun 2025 dijadwalkan mulai tanggal 25 April hingga 7 Mei 2025. Jadwal ini berlaku untuk sebagian besar sekolah negeri di Indonesia, sementara sekolah swasta dapat menyesuaikan kebijakan masing-masing. Selain itu, pemerintah juga menetapkan cuti bersama pada tanggal 28 April hingga 2 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada tanggal 29-30 April 2025. Bagi keluarga yang berencana mudik, jadwal ini dapat menjadi panduan untuk merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahunnya lebih dari 20 juta orang melakukan mudik Lebaran di Indonesia. Tradisi mudik ini tak hanya memperkuat silaturahmi, tetapi juga memberi dampak ekonomi besar bagi daerah tujuan mudik. Libur Lebaran Waktu untuk Berbagi Selama libur Lebaran, banyak keluarga yang merayakan dengan penuh suka cita. Namun, ada juga saudara-saudara kita yang merasakan kesulitan ekonomi. Di sinilah pentingnya zakat, infaq, dan sedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan. Menurut data BAZNAS, jumlah mustahik atau penerima zakat di Indonesia mencapai lebih dari 26 juta jiwa. Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi, kita bisa memastikan bahwa bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Setiap rupiah yang kita sumbangkan melalui zakat dan sedekah dapat meringankan beban mereka dan menjadi ladang pahala bagi kita. Cara Menyalurkan Zakat dan Sedekah saat Lebaran Zakat Fitrah: Dilakukan menjelang Idul Fitri sebagai penyucian diri. Besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg bahan makanan pokok atau nilai uang yang setara. Zakat Maal: Dikeluarkan dari harta yang telah mencapai nisab dan haul. Besarnya adalah 2,5% dari total harta. Sedekah: Tidak terbatas jumlahnya dan bisa dilakukan kapan saja. Memberikan sedekah di bulan Ramadan memiliki keutamaan pahala yang besar. Menyalurkan zakat dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi tidak hanya membantu sesama, tetapi juga menjaga transparansi dan akuntabilitas penyaluran dana sesuai dengan ketentuan syariah. Libur Lebaran bukan hanya momen untuk bersenang-senang, tetapi juga waktu yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi, kita bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dan meraih keberkahan di hari yang fitri. Sudah siap berbagi kebaikan di bulan yang penuh berkah ini? Salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi sekarang!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Harga Emas Hari Ini Meroket! Apakah Saatnya Investasi atau Bersedekah?
Harga Emas Hari Ini Meroket! Apakah Saatnya Investasi atau Bersedekah?
Harga emas hari ini kembali meroket dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini saat yang tepat untuk berinvestasi atau justru momen terbaik untuk bersedekah dan berbagi kepada sesama? Dalam Islam, emas bukan hanya dipandang sebagai aset investasi, tetapi juga sebagai instrumen yang terkait erat dengan kewajiban zakat. Lalu, mana yang lebih menguntungkan secara materi dan spiritual? Harga Emas Hari Ini dan Tren Pasar Menurut data terbaru dari Asosiasi Pengusaha Emas Indonesia (APEI), harga emas per gram mencapai Rp 1.200.000,-. Lonjakan harga ini dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan fluktuasi nilai tukar dolar AS. Pada tahun 2025, harga emas tercatat mengalami kenaikan sekitar 15% dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya berkisar di angka Rp 1.040.000,- per gram. Sebagai bentuk investasi, emas dikenal tahan inflasi dan memiliki nilai yang cenderung stabil dalam jangka panjang. Namun, di balik keuntungan investasi, apakah kita sudah memikirkan kewajiban zakat emas yang seharusnya dikeluarkan? Investasi Emas vs Bersedekah Mana yang Lebih Bernilai? Investasi Emas: Menyimpan emas sebagai bentuk investasi memang menguntungkan. Namun, ada kewajiban zakat yang harus dipenuhi jika emas sudah mencapai nisab, yaitu 85 gram dan dimiliki selama satu tahun. Besar zakat emas adalah 2,5% dari total emas yang dimiliki. Bersedekah: Bersedekah tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial, tetapi juga membawa keberkahan dalam hidup. Dalam Al-Qur'an, sedekah disebutkan sebagai amalan yang tidak akan mengurangi harta, melainkan melipatgandakannya. Zakat Emas dan Manfaatnya bagi Sosial Menurut data BAZNAS, jumlah muzakki (wajib zakat) di Indonesia meningkat sebesar 20% pada tahun 2024, tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahami kewajiban zakat emas. Padahal, zakat emas memiliki peran penting dalam mendistribusikan kekayaan dan mengurangi kesenjangan sosial. Investasi emas memang menarik, tetapi jangan lupakan kewajiban zakat emas yang harus ditunaikan. Di sisi lain, bersedekah memberikan nilai spiritual yang lebih tinggi dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Manfaatkan momen kenaikan harga emas ini untuk berbagi kebaikan melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Sudah siap berinvestasi sekaligus berbagi? Salurkan zakat dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi untuk membantu yang membutuhkan!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
BMKG Gempa Terkini! Waspada Guncangan dan Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Bencana
BMKG Gempa Terkini! Waspada Guncangan dan Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Bencana
Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti dan sering terjadi di wilayah Indonesia, yang berada di zona cincin api Pasifik. Baru-baru ini, BMKG melaporkan adanya gempa terkini yang mengguncang wilayah Tapanuli Utara pada tanggal 18 Maret 2025. Guncangan ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan serta kesiapan dalam menghadapi bencana alam yang bisa datang kapan saja. Namun, selain kesiapan fisik, ada baiknya kita juga merenungkan bagaimana sikap spiritual kita dalam menyikapi bencana. Dalam Islam, bencana bukan hanya ujian tetapi juga peringatan agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Update Gempa Terkini dari BMKG Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi terkini mengguncang wilayah Tapanuli Utara dengan kekuatan 5,8 SR pada pukul 14.30 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km dan berpotensi menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang di daerah sekitar episentrum. Selain itu, BMKG juga mencatat gempa susulan dengan kekuatan lebih rendah, yang terjadi beberapa menit setelah guncangan utama. Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG untuk meminimalkan dampak buruk yang mungkin terjadi. Cara Menghadapi Gempa Bumi Sebelum Gempa: Siapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan darurat seperti air minum, makanan ringan, senter, P3K, dan dokumen penting. Saat Gempa: Berlindung di bawah meja atau tempat yang kuat, jauhi kaca dan benda-benda berat yang bisa jatuh. Jika berada di luar ruangan, cari area terbuka yang jauh dari bangunan tinggi. Setelah Gempa: Periksa kondisi sekitar, bantu orang-orang yang membutuhkan, dan tetap ikuti arahan dari pihak berwenang. Amalan yang Bisa Dilakukan Saat Bencana Dalam Islam, ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan saat terjadi bencana alam, antara lain: Istighfar: Memohon ampun kepada Allah SWT dan merenungkan kekhilafan diri. Sedekah: Berbagi rezeki dengan orang-orang yang terdampak bencana sebagai bentuk empati dan keikhlasan. Doa: Memohon perlindungan dari Allah SWT agar diberikan keselamatan. Salah satu doa yang bisa dibaca adalah: ?????????? ?????? ??????? ???? ???? ??????? ?????????? ??????????? ??????????? ??????????? ?????????? ????????? ???????? "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, berubahnya kesehatan-Mu, datangnya siksaan-Mu secara mendadak, dan semua kemurkaan-Mu." Zakat, Infaq, dan Sedekah Bentuk Empati dan Kepedulian Saat terjadi bencana alam, banyak orang kehilangan harta benda bahkan tempat tinggalnya. Di saat seperti ini, zakat, infaq, dan sedekah menjadi bentuk nyata kepedulian kepada sesama. Menyalurkan zakat dan sedekah melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi memastikan bantuan Anda sampai pada pihak yang benar-benar membutuhkan. Bencana alam adalah pengingat bagi kita untuk lebih bersyukur dan peduli kepada sesama. Selain mempersiapkan diri secara fisik, mari tingkatkan empati dan keimanan dengan berbagi melalui zakat, infaq, dan sedekah. Salurkan donasi Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Klik di bawah ini untuk berdonasi dengan mudah dan aman melalui BAZNAS Kota Sukabumi!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Banyak yang Lupa! Ini Amalan Ramadhan yang Pahalanya Lebih Besar dari Puasa Seharian
Banyak yang Lupa! Ini Amalan Ramadhan yang Pahalanya Lebih Besar dari Puasa Seharian
Bulan Ramadhan adalah momen istimewa yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia. Di bulan ini, umat Muslim berlomba-lomba mengerjakan amal kebaikan dengan harapan mendapatkan pahala berlipat ganda. Namun, tahukah Anda bahwa ada amalan-amalan yang pahalanya lebih besar dari puasa seharian penuh? Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa ada amalan yang bisa mendatangkan pahala lebih besar daripada sekadar menahan lapar dan dahaga. Yuk, simak amalan-amalan istimewa yang mungkin sering terlupakan! Amalan Ramadhan dengan Pahala Lebih Besar dari Puasa Seharian 1. Bersedekah dengan Ikhlas Bersedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa sedekah bisa memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api. Bersedekah dengan ikhlas, terutama di bulan Ramadhan, pahalanya jauh lebih besar dari sekadar puasa seharian tanpa maksiat. Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. Tirmidzi) BAZNAS Kota Sukabumi menjadi lembaga resmi yang dapat menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda secara aman dan tepat sasaran. 2. Membaca Al-Qur'an dengan Tadabbur Membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan tentu sudah menjadi rutinitas banyak umat Islam. Namun, membaca dengan tadabbur, yaitu merenungi dan memahami makna ayat-ayat Allah, memiliki nilai pahala yang lebih besar. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh." (HR. Tirmidzi) Bayangkan jika membaca Al-Qur'an dilakukan dengan penuh penghayatan, maka pahalanya akan jauh lebih besar. 3. Menyegerakan Berbuka dan Mengakhirkan Sahur Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur adalah sunnah yang berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda: "Umatku akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur." (HR. Ahmad) Amalan sederhana ini bisa dilakukan setiap hari selama Ramadhan, namun pahalanya luar biasa besar. 4. Mendirikan Shalat Malam (Qiyamul Lail) Qiyamul lail, terutama di sepertiga malam terakhir, adalah waktu mustajab untuk memanjatkan doa dan mendekatkan diri kepada Allah. Pahalanya lebih besar daripada sekadar menahan lapar di siang hari. Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim) Qiyamul lail adalah kesempatan emas untuk memperbanyak istighfar, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah. 5. Menyantuni Anak Yatim dan Fakir Miskin Di bulan Ramadhan, menyantuni anak yatim dan fakir miskin menjadi salah satu amalan yang memiliki pahala berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda: "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini," sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari) BAZNAS Kota Sukabumi memfasilitasi Anda untuk menyalurkan sedekah dan zakat kepada anak yatim dan fakir miskin yang membutuhkan. Kesimpulan Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbanyak amalan kebaikan. Namun, jangan sampai hanya berfokus pada puasa semata dan melupakan amalan-amalan lain yang memiliki pahala lebih besar. Dengan bersedekah, membaca Al-Qur'an dengan tadabbur, mendirikan qiyamul lail, serta menyantuni anak yatim dan fakir miskin, kita bisa mendapatkan keberkahan luar biasa di bulan suci ini. Yuk, tunaikan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Bersama-sama, kita wujudkan keberkahan Ramadhan dengan membantu sesama!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Bansos VS Zakat: Mana yang Lebih Efektif Mengentaskan Kemiskinan?
Bansos VS Zakat: Mana yang Lebih Efektif Mengentaskan Kemiskinan?
Ketika berbicara tentang upaya mengentaskan kemiskinan, kita sering mendengar istilah bantuan sosial (bansos) dan zakat. Keduanya memiliki tujuan mulia, yaitu membantu masyarakat yang membutuhkan, namun dengan pendekatan dan mekanisme yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan antara bansos dan zakat dalam mengatasi kemiskinan, serta memberikan perspektif mengapa zakat bisa menjadi solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Perbedaan Bansos dan Zakat Bantuan Sosial (Bansos): Program bantuan dari pemerintah atau lembaga swasta yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu dalam bentuk uang tunai, sembako, atau program khusus lainnya. Sifatnya temporer dan sering kali bergantung pada kebijakan politik. Zakat: Kewajiban agama bagi umat Muslim yang mampu, dengan kadar tertentu dari harta yang dimiliki. Hasil zakat disalurkan kepada mustahik (penerima zakat) yang memenuhi kriteria sesuai syariat Islam, dan memiliki dampak berkelanjutan. Efektivitas dalam Mengentaskan Kemiskinan 1. Target Sasaran Bansos: Cakupannya lebih luas, tetapi seringkali tidak tepat sasaran karena data penerima yang tidak akurat. Zakat: Disalurkan kepada delapan golongan mustahik yang jelas, seperti fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil. Mekanisme penyalurannya lebih terstruktur melalui lembaga resmi seperti BAZNAS. 2. Dampak Jangka Panjang Bansos: Dampaknya biasanya hanya sementara dan tidak mengubah kondisi ekonomi penerima secara signifikan. Zakat: Memberdayakan penerima melalui program ekonomi produktif, sehingga dapat keluar dari lingkaran kemiskinan. Zakat bukan hanya memberi, tetapi juga memberdayakan. 3. Pengelolaan dan Akuntabilitas Bansos: Terkadang kurang transparan, rentan diselewengkan, dan bergantung pada kebijakan pemerintah. Zakat: Dikelola lembaga resmi seperti BAZNAS dengan pengawasan yang ketat dan akuntabel. Setiap penerimaan dan penyaluran tercatat dengan jelas. Menurut data BAZNAS tahun 2024, pengumpulan zakat nasional mencapai Rp 14,5 triliun dengan penyaluran sebesar Rp 13,2 triliun kepada lebih dari 10 juta mustahik. Program pemberdayaan ekonomi dari zakat berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 15% di beberapa wilayah yang menjadi fokus program. Di sisi lain, menurut data Kementerian Sosial, alokasi dana bansos untuk penanggulangan kemiskinan mencapai Rp 200 triliun setiap tahun. Namun, efektivitasnya masih menjadi perdebatan. Berdasarkan hasil survei, hanya sekitar 65% dari total penerima bansos yang benar-benar sesuai target. Selain itu, penurunan kemiskinan akibat bansos diperkirakan hanya sekitar 5%-7%, berbeda dengan dampak zakat yang mencapai 15% di wilayah tertentu. Kesimpulan Meskipun bansos dan zakat memiliki tujuan yang sama dalam membantu masyarakat kurang mampu, zakat lebih efektif dalam memberdayakan penerima dan menciptakan dampak jangka panjang. Dengan menunaikan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda dapat berkontribusi langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan yang lebih berkelanjutan. Salurkan zakat Anda sekarang melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Bersama kita bangun masyarakat yang lebih sejahtera.
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Jarang Diketahui! Ini 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat, Apakah Kamu Salah Satunya?
Jarang Diketahui! Ini 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat, Apakah Kamu Salah Satunya?
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peran penting dalam membangun kesejahteraan umat. Namun, tidak banyak yang mengetahui secara detail siapa saja yang berhak menerima zakat. Artikel ini akan membahas delapan golongan penerima zakat (mustahik) sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan bagaimana zakat dapat membantu meringankan beban mereka. Selain itu, pemahaman tentang mustahik ini juga dapat memperkuat niat kita dalam menunaikan kewajiban zakat dengan penuh keikhlasan. 8 Golongan Penerima Zakat yang Wajib Diketahui Zakat bukan hanya sekadar kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, tetapi juga merupakan hak bagi mereka yang membutuhkan. Berikut adalah delapan golongan penerima zakat sesuai dengan Surah At-Taubah ayat 60: "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60) 1. Fakir Fakir adalah orang yang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Mereka sering kali hidup dalam kondisi kekurangan yang sangat mendesak. 2. Miskin Berbeda tipis dengan fakir, miskin adalah mereka yang memiliki penghasilan tetapi tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan dasar dengan layak. Mereka mungkin memiliki pekerjaan kecil atau penghasilan tidak tetap. 3. Amil Zakat Amil adalah petugas yang mengelola zakat, mulai dari pengumpulan hingga penyaluran. Mereka berhak mendapatkan bagian dari zakat sebagai imbalan atas kerja keras mereka dalam mengelola zakat. 4. Mualaf Mualaf adalah orang yang baru memeluk Islam atau membutuhkan dukungan untuk menguatkan iman mereka. Zakat dapat membantu mereka agar lebih mantap dalam keyakinan baru. 5. Riqab Riqab adalah budak atau orang yang berada dalam keadaan terbelenggu atau tertawan dan membutuhkan bantuan untuk mendapatkan kemerdekaan atau kebebasan. 6. Gharim Gharim adalah orang yang terlilit utang dan kesulitan untuk melunasinya. Namun, utang tersebut haruslah utang yang halal dan bukan karena kemaksiatan. Zakat dapat menjadi penyelamat bagi mereka yang ingin bangkit dari jeratan utang dengan cara yang halal. 7. Fi Sabilillah Fi Sabilillah berarti orang yang berjuang di jalan Allah, baik dalam bentuk dakwah, pendidikan Islam, atau perjuangan membela agama Islam. Bantuan zakat untuk fi sabilillah dapat berupa dukungan finansial dalam menyebarkan ajaran Islam. 8. Ibnu Sabil Ibnu Sabil adalah musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan jauh dan tidak bisa kembali ke daerah asalnya tanpa bantuan. Meskipun mereka mungkin dalam kondisi berkecukupan di kampung halaman, mereka berhak menerima zakat dalam keadaan terdesak ini. Mengapa Zakat Lebih Efektif melalui BAZNAS Kota Sukabumi? BAZNAS Kota Sukabumi memiliki sistem penyaluran zakat yang akuntabel, transparan, dan tepat sasaran. Dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS, Anda turut membantu memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan. Pada tahun 2024, BAZNAS Kota Sukabumi berhasil menyalurkan zakat senilai Rp2 miliar kepada lebih dari 5.000 mustahik. Yuk, salurkan zakat Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kesimpulan Mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat bukan hanya penting bagi para muzaki (pembayar zakat), tetapi juga masyarakat umum. Dengan memahami hal ini, kita dapat lebih bijak dalam menyalurkan zakat dan memastikan tepat sasaran. Salurkan zakat Anda sekarang dan ikut serta dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera dengan BAZNAS Kota Sukabumi!
ARTIKEL18/03/2025 | Duta Zakat
Banjir di IKN: Bagaimana Zakat Bisa Jadi Solusi untuk Korban Bencana?
Banjir di IKN: Bagaimana Zakat Bisa Jadi Solusi untuk Korban Bencana?
Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek ambisius yang diharapkan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan setelah dilanda banjir besar. Banjir ini tidak hanya menghambat pembangunan infrastruktur, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat sekitar. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai mitigasi bencana di wilayah tersebut serta bagaimana bantuan dapat segera disalurkan untuk korban terdampak. Salah satu solusi yang dapat membantu dalam situasi ini adalah pemanfaatan zakat, infaq, dan sedekah. Sebagai instrumen keuangan Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial, zakat memiliki potensi besar dalam meringankan penderitaan korban bencana. Lalu, bagaimana peran zakat dalam menanggulangi dampak banjir di IKN? Artikel ini akan mengulasnya secara mendalam. Pembahasan Utama 1. Mengapa IKN Rentan Terhadap Banjir? Sebelum membahas lebih jauh tentang peran zakat, penting untuk memahami mengapa IKN rentan terhadap banjir. Berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa faktor yang membuat IKN rawan banjir antara lain: Curah Hujan Tinggi: Kalimantan Timur memiliki curah hujan yang cukup tinggi, terutama saat musim hujan. Intensitas hujan yang meningkat dapat menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi daerah sekitar. Perubahan Tata Guna Lahan: Pembangunan IKN menyebabkan perubahan besar dalam tata guna lahan. Penggundulan hutan dan perubahan lahan hijau menjadi kawasan urban memperburuk daya serap tanah terhadap air hujan. Minimnya Infrastruktur Drainase: Sebagai kawasan yang masih dalam tahap pembangunan, infrastruktur drainase di IKN belum optimal. Akibatnya, air hujan tidak dapat dialirkan dengan baik sehingga menyebabkan banjir. Kondisi ini mengingatkan kita pada pentingnya langkah-langkah mitigasi yang berkelanjutan, termasuk memanfaatkan dana zakat untuk mendukung upaya penanggulangan bencana. 2. Bagaimana Zakat Bisa Membantu Korban Banjir? Zakat merupakan salah satu pilar Islam yang bertujuan untuk membantu golongan yang membutuhkan. Dalam konteks bencana alam seperti banjir di IKN, zakat dapat memainkan peran strategis dalam berbagai aspek, di antaranya: a. Bantuan Darurat untuk Korban Ketika banjir terjadi, banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Dana zakat dapat segera disalurkan dalam bentuk: Paket sembako untuk korban terdampak. Penyediaan air bersih dan layanan kesehatan darurat. Tempat pengungsian yang layak bagi keluarga yang kehilangan rumah. b. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Setelah air surut, tantangan baru muncul: pemulihan infrastruktur dan kehidupan masyarakat. Zakat dapat dimanfaatkan untuk: Merenovasi rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir. Membangun kembali fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan jalan. Memberikan bantuan modal usaha bagi warga yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana. c. Mitigasi Bencana Berbasis Zakat Selain bantuan langsung, zakat juga dapat digunakan untuk program jangka panjang guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang, seperti: Pembuatan dan perbaikan drainase untuk mengurangi potensi genangan air. Penanaman kembali pohon di kawasan hutan untuk meningkatkan daya serap air tanah. Pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat agar mereka lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa depan. 3. Peran BAZNAS dalam Penanggulangan Bencana Sebagai lembaga zakat nasional, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memiliki program khusus dalam membantu korban bencana alam. Salah satunya adalah BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), yang telah aktif dalam memberikan bantuan bagi korban banjir, gempa bumi, dan bencana lainnya di berbagai daerah di Indonesia. Di tengah kondisi darurat seperti banjir di IKN, BAZNAS Kota Sukabumi juga dapat berperan dengan menyalurkan dana zakat dari masyarakat untuk membantu korban bencana. Setiap donasi yang diberikan akan digunakan secara transparan dan tepat sasaran, memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan. Kesimpulan Banjir di IKN bukan hanya menjadi tantangan bagi pemerintah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam situasi ini, zakat dapat menjadi solusi konkret untuk membantu para korban, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga terpercaya seperti BAZNAS, kita dapat memastikan bahwa bantuan tersalurkan dengan cepat dan efektif. Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu sesama. Mari bersama-sama berkontribusi dalam penanggulangan bencana dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Setiap rupiah yang kita keluarkan akan menjadi ladang pahala sekaligus memberikan harapan baru bagi mereka yang terdampak. Salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi sekarang juga! Klik tombol zakat, sedekah di bawah ini dan jadilah bagian dari solusi bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Dengan artikel ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya zakat dalam membantu korban bencana. Semakin banyak orang yang peduli dan berdonasi, semakin besar pula dampak positif yang bisa kita berikan bagi mereka yang terdampak oleh banjir di IKN.
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
Bansos PKH & Zakat: Solusi Bersama untuk Kurangi Kemiskinan di Indonesia
Bansos PKH & Zakat: Solusi Bersama untuk Kurangi Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan per September 2023 berada di angka 9,36%, atau sekitar 25,9 juta jiwa. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah menjalankan berbagai program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH). Di sisi lain, zakat yang dikelola oleh lembaga resmi seperti BAZNAS juga berperan dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. Lantas, bagaimana efektivitas Bansos PKH dan zakat dalam mengurangi kemiskinan? Mari kita bahas lebih lanjut. Fakta Kemiskinan di Indonesia Kemiskinan di Indonesia dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis: Kemiskinan Absolut: Kondisi di mana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, sandang, dan papan. Kemiskinan Relatif: Terjadi ketika standar hidup seseorang jauh di bawah rata-rata masyarakat sekitarnya. Kemiskinan Struktural: Terjadi karena keterbatasan akses terhadap sumber daya ekonomi dan pendidikan. Kemiskinan Kultural: Pola pikir dan kebiasaan yang membuat seseorang sulit keluar dari kemiskinan. Berdasarkan laporan Bank Dunia, sekitar 25% masyarakat Indonesia masih rentan jatuh ke dalam kemiskinan akibat krisis ekonomi dan inflasi. Oleh karena itu, program bantuan sosial dan zakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Seberapa Efektif Bansos PKH dalam Mengurangi Kemiskinan? Bansos PKH adalah salah satu program unggulan pemerintah dalam membantu masyarakat miskin. Program ini menyasar sekitar 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan bantuan tunai yang diberikan secara bertahap. Berdasarkan data Kementerian Sosial: PKH berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 1,5% pada tahun 2022. Setidaknya 30% penerima PKH mengalami peningkatan taraf hidup dalam 3 tahun terakhir. Bantuan ini berfokus pada ibu hamil, anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia. Meskipun PKH membantu mengurangi kemiskinan, program ini masih memiliki keterbatasan. Beberapa keluarga penerima manfaat masih mengalami kesulitan dalam meningkatkan pendapatan secara mandiri setelah bantuan berakhir. Zakat Solusi Berkelanjutan untuk Mengatasi Kemiskinan Selain bansos dari pemerintah, zakat juga memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat kurang mampu. Data dari BAZNAS menunjukkan bahwa: Potensi zakat nasional mencapai 327 triliun rupiah per tahun, tetapi realisasi penghimpunannya masih di angka 10-15% dari potensi. Zakat telah membantu lebih dari 7 juta penerima manfaat setiap tahunnya di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Program zakat produktif yang dikelola BAZNAS mampu meningkatkan pendapatan mustahik (penerima zakat) hingga 120% dalam satu tahun. Zakat memiliki keunggulan karena dapat digunakan sebagai modal usaha, bantuan pendidikan, serta dukungan kesehatan yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik, zakat bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi kemiskinan. Sinergi Bansos PKH & Zakat untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera Bansos PKH dan zakat bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan bisa berjalan beriringan untuk menciptakan dampak yang lebih besar. Jika masyarakat yang menerima PKH juga mendapatkan dukungan zakat, mereka dapat memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari kemiskinan secara mandiri. Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk membantu sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Dengan menyalurkan zakat ke lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi, kita turut berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat yang membutuhkan. Kesimpulan Kemiskinan di Indonesia masih menjadi tantangan besar, tetapi dapat diatasi dengan sinergi antara program pemerintah seperti PKH dan peran zakat yang dikelola lembaga resmi. Data menunjukkan bahwa bansos mampu mengurangi angka kemiskinan dalam jangka pendek, sementara zakat memberikan solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Mari bersama-sama mendukung pengentasan kemiskinan dengan menyalurkan zakat dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Yuk, salurkan zakatmu sekarang!
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
Negara dengan Puasa Tercepat di Dunia! Berapa Jam Mereka Berpuasa?
Negara dengan Puasa Tercepat di Dunia! Berapa Jam Mereka Berpuasa?
Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu tantangan utama dalam menjalankan ibadah puasa adalah perbedaan durasi puasa di berbagai negara. Hal ini bergantung pada letak geografis dan musim yang sedang berlangsung. Ada negara yang harus menjalani puasa lebih dari 20 jam, sementara ada juga yang hanya berpuasa sekitar 11 jam. Lalu, negara mana saja yang memiliki durasi puasa tercepat di dunia? Simak selengkapnya di artikel ini! Negara dengan Durasi Puasa Tercepat di Dunia Beberapa negara di belahan bumi selatan mengalami siang yang lebih pendek dibandingkan negara-negara di belahan bumi utara, terutama saat Ramadan bertepatan dengan musim gugur atau musim dingin. Berikut adalah beberapa negara dengan durasi puasa tercepat: 1. Christchurch, Selandia Baru Selandia Baru menjadi salah satu negara dengan waktu puasa paling singkat. Di kota Christchurch, umat Muslim hanya menjalankan puasa selama 11 jam 20 menit. Durasi puasa ini lebih pendek dibandingkan negara-negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah. 2. Puerto Montt, Chili Di Amerika Selatan, kota Puerto Montt di Chili memiliki waktu puasa yang cukup singkat, yakni sekitar 12 jam. Letaknya yang berada di belahan bumi selatan membuat siang hari lebih pendek selama Ramadan. 3. Buenos Aires, Argentina Ibu kota Argentina ini juga menjadi salah satu tempat dengan durasi puasa yang relatif pendek, yakni 12 jam. Faktor musim dingin di belahan bumi selatan turut berkontribusi pada durasi puasa yang lebih singkat. 4. Melbourne, Australia Umat Muslim di Melbourne menjalankan puasa selama 11 jam 29 menit. Perbedaan waktu siang dan malam yang seimbang membuat durasi puasa di Australia lebih ringan dibandingkan negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. 5. Cape Town, Afrika Selatan Di Afrika Selatan, umat Muslim di Cape Town menjalani puasa selama 11-12 jam. Ini menjadikan Cape Town sebagai salah satu kota dengan durasi puasa paling singkat di dunia. Mengapa Durasi Puasa Berbeda di Setiap Negara? Perbedaan durasi puasa ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Letak Geografis: Negara yang berada di sekitar garis khatulistiwa cenderung memiliki durasi siang dan malam yang relatif seimbang sepanjang tahun, sehingga waktu puasa berkisar antara 12-13 jam. Namun, semakin jauh dari khatulistiwa, variasi panjang siang dan malam semakin besar, tergantung pada musim. Musim: Negara-negara di belahan bumi utara mengalami siang yang lebih panjang saat musim panas, sehingga durasi puasanya lebih lama. Sebaliknya, di belahan bumi selatan yang sedang mengalami musim dingin, siang hari lebih pendek sehingga durasi puasanya lebih singkat. Kemiringan Rotasi Bumi: Rotasi bumi yang miring menyebabkan panjang siang dan malam berbeda di setiap negara dan berubah sepanjang tahun. Ini mempengaruhi lama waktu puasa selama Ramadan. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia, yang berada di sekitar garis khatulistiwa, memiliki durasi puasa yang relatif stabil setiap tahunnya, yaitu sekitar 12-14 jam tergantung lokasinya. Kota-kota seperti Jakarta dan Surabaya memiliki durasi puasa sekitar 13 jam, sementara di wilayah timur Indonesia seperti Papua, puasa bisa lebih pendek. Momen Ramadan: Waktu yang Tepat untuk Berbagi Selain menjalankan ibadah puasa, Ramadan juga menjadi momen terbaik untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk zakat, infaq, dan sedekah. Bagi umat Islam, berpuasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menguatkan rasa empati terhadap mereka yang kurang beruntung. Di tengah keberkahan Ramadan, kita bisa berbagi dengan sesama melalui BAZNAS Kota Sukabumi, lembaga resmi yang menyalurkan zakat dan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Ayo Berbagi Melalui BAZNAS Kota Sukabumi Mengapa Berdonasi Melalui BAZNAS Kota Sukabumi? ? Aman dan Terpercaya: BAZNAS adalah lembaga resmi dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel. ? Tepat Sasaran: Donasi Anda akan disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan di wilayah Sukabumi. ? Mudah dan Praktis: Berbagai metode donasi tersedia, sehingga Anda bisa berbagi kapan saja dan di mana saja. Cara Berdonasi Bulan Ramadan di seluruh dunia memiliki tantangan yang berbeda, termasuk durasi puasa yang beragam. Negara-negara di belahan bumi selatan cenderung memiliki durasi puasa yang lebih singkat, seperti Selandia Baru, Argentina, dan Australia. Sementara itu, negara-negara di belahan bumi utara mengalami puasa yang lebih panjang, terutama saat Ramadan jatuh di musim panas. Terlepas dari berapa lama kita berpuasa, Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan berbagi rezeki dengan sesama. Yuk, manfaatkan bulan suci ini untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi agar keberkahan Ramadan semakin terasa! Jangan tunda kebaikan, segera salurkan zakat dan sedekah Anda hari ini!
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
Nuzulul Quran Adalah Malam Turunnya Petunjuk! Ini Keistimewaan yang Harus Kamu Ketahui
Nuzulul Quran Adalah Malam Turunnya Petunjuk! Ini Keistimewaan yang Harus Kamu Ketahui
Nuzulul Quran adalah salah satu malam paling istimewa dalam Islam. Peristiwa ini menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Banyak umat Muslim merayakan malam ini dengan ibadah, doa, dan refleksi atas makna Al-Quran dalam kehidupan. Namun, tahukah kamu bahwa Nuzulul Quran memiliki berbagai keistimewaan yang luar biasa? Simak ulasan berikut untuk memahami lebih dalam tentang malam penuh berkah ini! Makna Nuzulul Quran Secara harfiah, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia, sebelum kemudian diwahyukan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam yang penuh keberkahan." (QS. Ad-Dukhan: 3) Menurut para ulama, Nuzulul Quran terjadi pada malam 17 Ramadhan, meskipun ada perbedaan pendapat terkait tanggal pastinya. Yang jelas, malam ini memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Keistimewaan Nuzulul Quran 1. Malam Diturunkannya Kitab Suci Umat Islam Nuzulul Quran menandai awal mula penyampaian risalah Islam. Al-Quran menjadi pedoman hidup yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia, dari ibadah hingga muamalah. 2. Penuh Keberkahan dan Ampunan Seperti disebutkan dalam QS. Ad-Dukhan: 3, malam ini penuh dengan berkah. Umat Islam dianjurkan memperbanyak doa, istighfar, dan ibadah agar mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. 3. Lebih Baik dari 1.000 Bulan Walaupun Nuzulul Quran berbeda dengan Lailatul Qadar, tetapi keduanya memiliki hubungan erat. Lailatul Qadar disebut dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Ramadhan sebagai waktu turunnya Al-Quran. 4. Momentum Memperdalam Pemahaman Al-Quran Nuzulul Quran adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak tilawah, tadabbur, dan memahami makna Al-Quran. Dengan memahami isinya, kita bisa mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik. 5. Waktu yang Tepat untuk Bersedekah dan Berzakat Dalam Al-Quran, perintah untuk menunaikan zakat dan sedekah banyak disebutkan. Oleh karena itu, malam Nuzulul Quran bisa menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan kepedulian sosial melalui zakat dan sedekah. Bagaimana Cara Memanfaatkan Malam Nuzulul Quran? Untuk mendapatkan berkah dari malam ini, umat Islam dianjurkan melakukan beberapa amalan seperti: Membaca dan mengkaji Al-Quran Memperbanyak doa dan istighfar Menunaikan zakat dan sedekah Melaksanakan shalat malam dan ibadah lainnya Merenungi makna Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari Kesimpulan Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang membawa petunjuk bagi seluruh umat manusia. Malam ini penuh dengan keberkahan dan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, memperdalam pemahaman Al-Quran, serta menunaikan zakat dan sedekah. Sebagai umat Islam, kita bisa memanfaatkan malam ini dengan beramal dan berbagi kepada sesama. Salah satu cara terbaik untuk berkontribusi adalah dengan menyalurkan zakat dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berdonasi, kita tidak hanya membantu saudara-saudara yang membutuhkan, tetapi juga mengamalkan ajaran Al-Quran tentang kepedulian sosial. Ayo, manfaatkan malam penuh berkah ini dengan berbagi! Salurkan zakat dan sedekahmu sekarang melalui BAZNAS Kota Sukabumi.
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
THR Habis untuk Lebaran? Jangan Lupa Sisihkan untuk Zakat, Ini Keutamaannya!
THR Habis untuk Lebaran? Jangan Lupa Sisihkan untuk Zakat, Ini Keutamaannya!
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi hal yang dinanti-nanti oleh banyak orang, baik pegawai negeri, karyawan swasta, maupun pekerja informal yang menerima bonus musiman. THR umumnya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membeli pakaian baru, mempersiapkan hidangan khas Lebaran, hingga memberikan angpao kepada sanak saudara. Namun, sering kali euforia perayaan membuat kita lupa akan kewajiban penting, yaitu membayar zakat. Zakat bukan hanya kewajiban bagi umat Islam, tetapi juga memiliki dampak sosial yang besar dalam membantu sesama. Dengan menyisihkan sebagian dari THR untuk zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian dan keberkahan dalam kehidupan. Artikel ini akan membahas pentingnya menyisihkan THR untuk zakat, keutamaannya, serta cara mengelola THR secara bijak agar tidak habis begitu saja. Pentingnya Menyisihkan THR untuk Zakat 1. Zakat sebagai Kewajiban dan Wujud Rasa Syukur Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat juga merupakan cara kita mensyukuri nikmat rezeki yang telah diberikan. Dengan berzakat, kita mengakui bahwa sebagian dari harta kita merupakan hak orang lain yang membutuhkan. 2. Zakat Sebagai Sarana Membersihkan Harta dan Jiwa Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." (QS. At-Taubah: 103) Zakat membantu kita membersihkan harta dari sifat tamak dan ketidakberkahan. Harta yang dizakatkan tidak akan berkurang, melainkan akan bertambah dengan cara yang tidak terduga. Selain itu, zakat juga membersihkan jiwa kita dari sifat kikir dan kecintaan berlebihan terhadap dunia. 3. Membantu Sesama dan Membangun Solidaritas Umat Zakat bukan hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga membantu meringankan beban orang-orang yang kurang mampu. Umat Islam diajarkan untuk saling membantu, terutama kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa. Sebagai contoh, dana zakat yang dikelola oleh BAZNAS Kota Sukabumi digunakan untuk berbagai program kemanusiaan, seperti bantuan pangan bagi keluarga miskin, beasiswa pendidikan, bantuan modal usaha, hingga bantuan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu. Keutamaan Membayar Zakat dari THR Banyak orang menghabiskan THR dalam sekejap untuk keperluan konsumtif, tanpa menyadari bahwa ada cara yang lebih berkah dalam mengelola harta. Berikut adalah beberapa keutamaan membayar zakat dari THR: Menambah Keberkahan Rezeki Rasulullah SAW bersabda: "Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Dan tidaklah seseorang memberi maaf, kecuali Allah akan menambahkan kemuliaan baginya." (HR. Muslim) Zakat adalah salah satu bentuk sedekah yang dijanjikan akan menambah keberkahan dan kelimpahan rezeki. Menghindari Sikap Boros Dengan menyisihkan THR untuk zakat sebelum menggunakannya untuk keperluan lainnya, kita bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran dan menghindari pemborosan. Membantu Orang yang Membutuhkan Zakat yang kita keluarkan dapat membantu mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama menjelang Lebaran, di mana kebutuhan masyarakat cenderung meningkat. Mendapatkan Pahala Berlipat di Bulan Ramadhan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Menunaikan zakat di bulan ini akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Cara Bijak Mengelola THR Agar Tidak Cepat Habis Agar THR yang kita terima tidak habis begitu saja, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan: Prioritaskan Kewajiban Sebelum menggunakan THR untuk keperluan lain, pastikan untuk menyisihkan sebagian untuk zakat dan sedekah. Ini adalah langkah pertama agar harta kita lebih berkah. Buat Daftar Pengeluaran Rencanakan dengan baik bagaimana THR akan digunakan. Buat daftar prioritas pengeluaran, seperti kebutuhan pokok, zakat, sedekah, dan dana darurat. Hindari Belanja Impulsif Diskon dan promo besar sering kali menggoda kita untuk membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Kendalikan diri agar tidak tergoda dengan godaan belanja berlebihan. Alokasikan untuk Tabungan dan Investasi Sebagian dari THR bisa disimpan untuk tabungan atau investasi, baik dalam bentuk emas, reksa dana, atau deposito. Cara Mudah Menyalurkan Zakat Melalui BAZNAS Kota Sukabumi BAZNAS Kota Sukabumi merupakan lembaga resmi yang bertanggung jawab dalam mengelola dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah kepada yang berhak. Jika Anda ingin menyalurkan zakat dari THR Anda, berikut beberapa cara mudah yang bisa dilakukan: Transfer Bank Anda bisa menyalurkan zakat melalui rekening resmi BAZNAS Kota Sukabumi yang tersedia di berbagai bank. Donasi OnlineLangsung klik fitur di bawah ini. Datang Langsung ke Kantor BAZNAS Kota Sukabumi Jika Anda ingin berdonasi secara langsung, datanglah ke kantor BAZNAS Kota Sukabumi dan serahkan zakat Anda kepada petugas. Kesimpulan Menjelang Idul Fitri, THR sering kali digunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif. Namun, di balik kebahagiaan menyambut Lebaran, jangan sampai kita lupa menyisihkan sebagian rezeki untuk zakat. Menunaikan zakat dari THR bukan hanya kewajiban, tetapi juga membawa banyak manfaat dan keberkahan bagi diri sendiri dan sesama. Dengan mengelola THR secara bijak dan menyalurkan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi, kita bisa membantu lebih banyak orang yang membutuhkan dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Mari tunaikan zakat sekarang juga dan raih keberkahan dalam setiap rezeki yang kita terima! Tunaikan zakat Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan wujudkan kebahagiaan bagi sesama di Hari Raya Idul Fitri ini!
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
Geger! Kota Ini Paling Banyak Bayar Zakat, Bagaimana dengan Sukabumi?
Geger! Kota Ini Paling Banyak Bayar Zakat, Bagaimana dengan Sukabumi?
Zakat merupakan salah satu pilar Islam yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Setiap tahunnya, umat Muslim di berbagai daerah membayar zakat dalam jumlah yang signifikan. Namun, tahukah Anda kota mana yang paling banyak membayar zakat di Indonesia? Bagaimana dengan Sukabumi? Artikel ini akan mengungkap daerah dengan kontribusi zakat terbesar serta bagaimana Sukabumi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS. Kota dengan Pembayaran Zakat Tertinggi Berdasarkan data yang tersedia, informasi spesifik mengenai kota atau daerah dengan pembayaran zakat tertinggi di Indonesia belum dipublikasikan secara resmi. Namun, beberapa kota dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita tinggi dapat memberikan indikasi potensi pembayaran zakat yang signifikan. Berikut adalah beberapa kota dengan PDRB per kapita tertinggi: Kediri, Jawa Timur: PDRB per kapita sebesar Rp457,98 juta. (kumparan.com) Bontang, Kalimantan Timur: PDRB per kapita sekitar Rp312,14 juta. (kumparan.com) Jakarta: PDRB per kapita sekitar Rp260,44 juta. (kumparan.com) Cilegon, Banten: PDRB per kapita sekitar Rp233,02 juta. (kumparan.com) Surabaya, Jawa Timur: PDRB per kapita sekitar Rp190,89 juta. (kumparan.com) Dengan tingginya pendapatan per kapita di kota-kota tersebut, dapat diasumsikan bahwa potensi pembayaran zakat mereka juga lebih besar dibandingkan daerah lain. Bagaimana dengan Sukabumi? Meskipun data spesifik mengenai pembayaran zakat di Sukabumi tidak tersedia, masyarakat Sukabumi dapat meningkatkan kontribusi zakat, infaq, dan sedekah melalui beberapa langkah: Edukasi dan Sosialisasi: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kewajiban dan manfaat zakat. Transparansi Lembaga Amil Zakat: Menjaga kepercayaan masyarakat melalui laporan keuangan yang transparan. Kemudahan Akses: Menyediakan berbagai kanal pembayaran zakat yang mudah dijangkau. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat Sukabumi dalam menunaikan zakat akan meningkat, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. Keutamaan Membayar Zakat Membayar zakat tidak hanya sebagai bentuk kewajiban agama, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang besar, seperti: Membantu kaum dhuafa dan mereka yang membutuhkan. Menyucikan harta dan jiwa dari sifat kikir. Membantu pemerataan ekonomi dalam masyarakat. Menjadi investasi akhirat dengan pahala yang berlipat ganda. Ayo Bayar Zakat di BAZNAS Kota Sukabumi! Sebagai lembaga amil zakat resmi, BAZNAS Kota Sukabumi hadir untuk memfasilitasi masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq, dan sedekah secara amanah dan transparan. Zakat yang Anda tunaikan akan disalurkan kepada mereka yang berhak menerima, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan korban bencana. Kesimpulan Kota dengan pembayaran zakat terbesar kemungkinan berasal dari daerah dengan PDRB per kapita tinggi seperti Kediri, Bontang, dan Jakarta. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kota-kota lain tidak dapat meningkatkan kontribusi zakat mereka. Sukabumi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berzakat. Jangan biarkan kesempatan berzakat terlewat! Mari kita bersama-sama menunaikan zakat dan berbagi keberkahan melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Bersama zakat, kita bantu sesama dan raih keberkahan hidup!
ARTIKEL17/03/2025 | Duta Zakat
Gerhana Bulan Total 2025: Kapan Terjadi & Amalan Spesial yang Tidak Boleh Dilewatkan!
Gerhana Bulan Total 2025: Kapan Terjadi & Amalan Spesial yang Tidak Boleh Dilewatkan!
Gerhana bulan total adalah fenomena langit yang selalu menarik perhatian banyak orang. Selain menjadi peristiwa astronomi yang menakjubkan, dalam Islam gerhana bulan juga memiliki makna spiritual yang dalam. Rasulullah ? mengajarkan umatnya untuk melaksanakan berbagai amalan saat terjadi gerhana, seperti shalat gerhana (shalat khusuf), berdoa, berzikir, dan bersedekah. Lalu, kapan gerhana bulan total 2025 terjadi dan bagaimana cara umat Islam menyikapinya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini! Kapan Gerhana Bulan Total 2025 Terjadi? Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total diprediksi akan terjadi pada 14 Maret 2025. Gerhana ini akan dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia, tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi pengamatan. Berikut adalah beberapa informasi penting terkait gerhana bulan total 2025: Tanggal: 14 Maret 2025 Durasi Gerhana: Sekitar 5 jam 18 menit Fase Puncak Gerhana: Sekitar pukul 18:00 WIB Wilayah yang Dapat Menyaksikan: Sebagian besar wilayah Indonesia, tergantung kondisi cuaca Amalan Spesial Saat Gerhana Bulan Dalam Islam, gerhana bulan bukan sekadar fenomena astronomi, melainkan juga tanda kebesaran Allah yang mengingatkan manusia untuk semakin mendekat kepada-Nya. Rasulullah ? menganjurkan beberapa amalan yang bisa dilakukan saat gerhana bulan terjadi: 1. Shalat Gerhana (Shalat Khusuf) Salah satu ibadah utama yang dianjurkan saat gerhana bulan adalah shalat khusuf. Rasulullah ? bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda (kebesaran) Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kehidupan seseorang. Maka apabila kalian melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakan shalat, dan bersedekahlah." (HR. Bukhari No. 1044, Muslim No. 901) Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat dengan dua kali rukuk dalam setiap rakaatnya. Shalat ini bisa dikerjakan secara berjamaah di masjid atau secara sendiri. 2. Memperbanyak Doa dan Istighfar Rasulullah ? juga mengajarkan agar umat Islam memperbanyak doa dan istighfar saat terjadi gerhana. Dalam sebuah hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, disebutkan: “Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah ?, beliau berdiri lalu mengerjakan shalat. Beliau memperpanjang berdiri, rukuk, dan sujudnya, kemudian beliau bersabda: ‘Sesungguhnya gerhana ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah. Maka jika kalian melihatnya, maka berzikirlah kepada Allah, berdoalah, dan mintalah ampunan kepada-Nya.’” (HR. Bukhari No. 1059, Muslim No. 901) 3. Memperbanyak Zikir dan Takbir Zikir dan takbir merupakan cara untuk mengagungkan kebesaran Allah. Rasulullah ? bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian atau kehidupan seseorang. Jika kalian melihatnya, maka bersegeralah untuk shalat." (HR. Bukhari No. 1040, Muslim No. 901) Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus saat terjadi gerhana: "Ya Allah, janganlah Engkau timpakan azab-Mu kepada kami, tetapi jadikanlah peristiwa ini sebagai pengingat agar kami semakin mendekat kepada-Mu." 4. Bersedekah Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan saat terjadi gerhana. Rasulullah ? bersabda: "Jika kalian melihat gerhana, maka ingatlah Allah, perbanyak doa, istighfar, takbir, shalat, dan bersedekah." (HR. Bukhari No. 1044, Muslim No. 901) Bersedekah tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga bisa menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama. Salah satu cara terbaik untuk bersedekah adalah dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Kesimpulan Gerhana bulan total 2025 yang akan terjadi pada 14 Maret 2025 bukan hanya peristiwa langit biasa, tetapi juga momen penting bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah ? mengajarkan kita untuk melakukan shalat gerhana, memperbanyak doa dan istighfar, berzikir, serta bersedekah sebagai bentuk ibadah saat fenomena ini terjadi. Sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur, mari kita manfaatkan momen gerhana bulan ini untuk berbagi kepada sesama dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan bersedekah, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan. Yuk, tunaikan zakat dan sedekah Anda sekarang! Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. ????
ARTIKEL13/03/2025 | Duta Zakat
PP Nomor 11 Tahun 2025: Apa Saja Perubahan Terbaru yang Perlu Anda Ketahui?
PP Nomor 11 Tahun 2025: Apa Saja Perubahan Terbaru yang Perlu Anda Ketahui?
Pada tanggal 11 Maret 2025, Presiden Republik Indonesia resmi mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025. Aturan ini mengatur tentang pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk TNI, Polri, dan pensiunan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pencairan THR dan Gaji ke-13 menjadi perhatian banyak pihak, terutama karena kebijakan ini berdampak pada daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, apakah ada perubahan signifikan dalam PP No. 11 Tahun 2025 dibandingkan dengan regulasi tahun sebelumnya? Kapan jadwal pencairannya? Dan bagaimana cara mengelola dana THR agar lebih bermanfaat, termasuk dengan berbagi melalui zakat, infaq, dan sedekah? Artikel ini akan membahas secara lengkap isi dan dampak dari PP No. 11 Tahun 2025 serta mengajak Anda untuk memanfaatkan THR dengan bijak, termasuk dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Isi PP Nomor 11 Tahun 2025 1. Penerima THR dan Gaji ke-13 Berdasarkan PP Nomor 11 Tahun 2025, kelompok penerima THR dan Gaji ke-13 meliputi: ASN pusat dan daerah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Prajurit TNI dan anggota Polri Hakim dan pejabat negara Pensiunan dan penerima pensiun Menurut data Kementerian Keuangan, total penerima mencapai sekitar 9,4 juta orang yang terdiri dari ASN aktif dan pensiunan di seluruh Indonesia. 2. Komponen THR dan Gaji ke-13 Besaran THR dan Gaji ke-13 pada tahun 2025 terdiri dari komponen berikut: a. Untuk ASN Pusat, TNI, Polri, dan Hakim: Gaji pokok Tunjangan melekat (tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan/umum) Tunjangan kinerja sebesar 50% dari yang biasa diterima setiap bulan b. Untuk ASN Daerah: Gaji pokok Tunjangan melekat Tambahan penghasilan sesuai dengan kemampuan fiskal daerah Khusus bagi pensiunan, THR dan Gaji ke-13 hanya mencakup pensiun pokok dan tunjangan melekat sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Jadwal Pencairan THR dan Gaji ke-13 THR dijadwalkan cair antara 20–21 Maret 2025, sebelum Hari Raya Idulfitri. Gaji ke-13 akan diberikan menjelang tahun ajaran baru, sekitar Juni 2025. Menteri Keuangan menegaskan bahwa THR dan Gaji ke-13 akan diberikan penuh, tidak ada pemotongan atau penundaan seperti yang pernah terjadi pada beberapa tahun sebelumnya. Perubahan Penting dalam PP Nomor 11 Tahun 2025 Terdapat beberapa perubahan signifikan dalam kebijakan THR dan Gaji ke-13 dibandingkan dengan regulasi sebelumnya, di antaranya: 1. Peningkatan Tunjangan Kinerja Pada tahun ini, tunjangan kinerja (tukin) sebesar 50% dari yang biasanya diterima setiap bulan akan dimasukkan dalam komponen THR. Ini menjadi kabar baik bagi ASN di kementerian/lembaga dengan tunjangan kinerja yang besar. 2. Fleksibilitas bagi Pemda dalam Penyesuaian Tambahan Penghasilan Pemerintah daerah diberikan keleluasaan dalam menyesuaikan tambahan penghasilan ASN sesuai dengan kemampuan fiskal masing-masing daerah. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi kondisi keuangan daerah yang beragam. 3. Kepastian Jadwal Pencairan Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang sering mengalami ketidakpastian, PP Nomor 11 Tahun 2025 sudah menetapkan tanggal pencairan THR dan Gaji ke-13 dengan lebih jelas, sehingga ASN dapat lebih mudah merencanakan keuangan mereka. Pemanfaatan THR dengan Bijak: Jangan Lupa Berbagi! Menerima THR adalah momen yang dinantikan banyak orang, tetapi ada baiknya dana ini digunakan dengan bijak. Selain untuk memenuhi kebutuhan Lebaran, THR juga bisa digunakan untuk berbagi kepada sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah. Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk mengeluarkan zakat maal dan memperbanyak infaq serta sedekah, terutama di bulan Ramadan. BAZNAS Kota Sukabumi adalah lembaga resmi yang dapat menyalurkan zakat dan sedekah Anda kepada mereka yang membutuhkan. Cara Berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi: Transfer Bank: Rekening BAZNAS Kota Sukabumi: (nomor rekening akan disesuaikan) Pastikan menambahkan keterangan "Zakat/Infaq/Sedekah" Datang Langsung ke Kantor BAZNAS Kota Sukabumi: Alamat: (alamat kantor akan disesuaikan) Jam operasional: 08.00 – 16.00 WIB Melalui Website Resmi: https://kotasukabumi.baznas.go.id/ Klik fitur di bawah ini Dengan menyalurkan sebagian THR Anda untuk zakat, infaq, dan sedekah, Anda turut serta dalam membantu mereka yang kurang mampu dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadan. Kesimpulan PP Nomor 11 Tahun 2025 membawa kabar baik bagi ASN, TNI, Polri, dan pensiunan dengan kepastian pencairan THR dan Gaji ke-13. Tahun ini, tunjangan kinerja 50% menjadi bagian dari THR, memberikan tambahan manfaat bagi penerima. Selain untuk keperluan pribadi, THR juga bisa digunakan untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda dapat menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah agar manfaat THR tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri tetapi juga oleh masyarakat yang kurang mampu. Mari manfaatkan THR dengan bijak dan berbagi keberkahan di bulan suci Ramadan!
ARTIKEL12/03/2025 | Duta Zakat
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat