WhatsApp Icon
Menghidupkan Kembali Empati: Tantangan Akhlak di Era Modern dalam Pandangan Islam

Perkembangan zaman modern membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi, media sosial, dan globalisasi telah mempercepat arus informasi serta memperluas interaksi antarindividu. Namun, di balik manfaat tersebut, muncul tantangan serius dalam aspek akhlak, salah satunya adalah melemahnya empati. Sikap individualistis, minim kepedulian terhadap penderitaan orang lain, serta mudahnya melontarkan ujaran kebencian menjadi fenomena yang semakin sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, empati bukan sekadar nilai sosial, melainkan bagian dari akhlak mulia (akhlaq al-karimah) yang mencerminkan kualitas iman seseorang. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk taat dalam ibadah ritual, tetapi juga memiliki kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama manusia.

Konsep Empati dalam Islam

Empati dalam Islam berkaitan erat dengan konsep rahmah (kasih sayang), ta’awun (tolong-menolong), dan ukhuwah (persaudaraan). Seorang Muslim dianjurkan untuk mampu merasakan kesulitan orang lain dan terdorong untuk membantu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Empati tidak berhenti pada rasa iba, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata yang membawa manfaat.

Dalil Al-Qur’an dan Hadits

Al-Qur’an menegaskan bahwa Islam adalah agama yang dibangun di atas kasih sayang. Allah SWT berfirman:

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya’: 107)

Ayat ini menunjukkan bahwa teladan Rasulullah ? adalah rahmat dan kepedulian universal. Allah juga memerintahkan umat manusia untuk saling menolong dalam kebaikan:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)

Rasulullah ? pun menegaskan pentingnya empati melalui sabdanya:

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa empati merupakan indikator kesempurnaan iman.

Pandangan Ulama

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa hati yang lembut dan peduli terhadap sesama merupakan tanda kedekatan seorang hamba dengan Allah. Kerasnya hati dan ketidakpedulian sosial, menurut beliau, adalah penyakit rohani yang harus diobati.

Ibn Qayyim Al-Jauziyyah menegaskan bahwa kasih sayang adalah inti syariat Islam. Sementara Imam An-Nawawi menekankan bahwa mencintai kebaikan bagi orang lain merupakan prinsip dasar akhlak yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Tantangan dan Aksi Nyata

Empati di era modern menghadapi tantangan berupa individualisme, kesibukan hidup, serta pengaruh negatif media sosial. Oleh karena itu, empati perlu dihidupkan kembali melalui tindakan sederhana seperti menjaga lisan dan tulisan, membantu sesama, memperkuat silaturahmi, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Kesimpulan

Empati adalah fondasi penting dalam akhlak Islam yang berlandaskan kasih sayang dan kepedulian sosial. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama telah memberikan panduan jelas bahwa iman sejati harus tercermin dalam sikap peduli terhadap sesama. Di tengah tantangan era modern, setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali empati melalui amal nyata.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
UMKM Naik Kelas: Strategi Bisnis Halal dan Berkah Menurut Prinsip Ekonomi Islam

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga, UMKM juga berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi umat. Namun, tantangan UMKM saat ini bukan hanya bertahan, melainkan mampu naik kelas menjadi usaha yang profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Dalam perspektif Islam, kegiatan bisnis tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan materi. Islam mengajarkan bahwa usaha harus dijalankan secara halal dan penuh keberkahan agar membawa kebaikan bagi pelaku usaha dan masyarakat.

 

Konsep Bisnis Halal dan Berkah dalam Islam

Bisnis halal dalam Islam mencakup seluruh proses usaha, mulai dari sumber modal, bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Usaha yang terbebas dari unsur riba, penipuan, dan ketidakjelasan akan menghadirkan ketenangan batin serta kepercayaan konsumen.

Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 172)

Ayat ini menegaskan bahwa rezeki yang halal dan baik menjadi fondasi utama dalam aktivitas ekonomi seorang Muslim.

 

Landasan Al-Qur’an dan Hadits dalam Aktivitas Usaha

Islam memberikan panduan tegas terkait etika bisnis. Salah satu prinsip utamanya adalah larangan riba serta keharusan berlaku jujur dalam transaksi. Rasulullah ? bersabda:

“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, dan para syuhada.”
(HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa kejujuran dalam bisnis memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.

 

Pandangan Ulama tentang Etika Bisnis

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa mencari nafkah dengan cara halal merupakan bagian dari ibadah. Ibn Qayyim al-Jawziyyah menegaskan bahwa muamalah harus berlandaskan keadilan dan kemaslahatan. Dengan demikian, keuntungan dalam Islam bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas.

 

Strategi UMKM Naik Kelas Berbasis Ekonomi Islam

Agar UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan, beberapa strategi berikut dapat diterapkan:

1.     Menjamin kehalalan produk dan proses usaha

2.     Mengelola keuangan secara syariah dan transparan

3.     Menjunjung kejujuran serta keterbukaan informasi

4.     Meningkatkan kualitas produk dan profesionalisme kerja

5.     Menguatkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat

Strategi ini membantu UMKM membangun kepercayaan pasar sekaligus menjaga nilai-nilai syariah.

 

Niat dan Etos Kerja Islami dalam Dunia Usaha

Keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh strategi, tetapi juga oleh niat pelaku usaha. Rasulullah ? bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang lurus akan melahirkan etos kerja islami seperti amanah, disiplin, kerja keras, dan istiqamah, sehingga usaha tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga bernilai ibadah.

 

Kesimpulan

UMKM yang ingin naik kelas perlu memadukan profesionalisme bisnis dengan nilai-nilai ekonomi Islam. Kehalalan usaha, kejujuran, kualitas kerja, serta kepedulian sosial merupakan kunci keberhasilan yang berkelanjutan. Ketika bisnis dijalankan dengan niat ibadah dan etos kerja islami, usaha tersebut tidak hanya menghasilkan keuntungan materi, tetapi juga mendatangkan ketenangan dan keberkahan.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam

Dalam kesibukan hidup modern, manusia sering kali baru menyadari pentingnya kesehatan ketika tubuh mulai “berbicara”. Rasa lelah yang berkepanjangan, sakit yang datang berulang, atau emosi yang tidak stabil sering dianggap sepele hingga akhirnya mengganggu ibadah, pekerjaan, dan hubungan sosial. Islam memandang tubuh bukan sekadar alat untuk menjalani kehidupan, tetapi sebagai amanah dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Tubuh sebagai Amanah dari Allah

Islam menegaskan bahwa segala yang dimiliki manusia adalah titipan Allah, termasuk tubuh. Allah berfirman:

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
(QS. Al-Isra: 36)

Ayat ini menegaskan bahwa tubuh bukan milik mutlak manusia. Para ulama menjelaskan bahwa menjaga kesehatan termasuk bagian dari menjaga amanah tersebut. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebut tubuh sebagai “kendaraan” bagi ruh. Jika kendaraan itu rusak karena kelalaian, maka ibadah dan ketaatan pun akan terhambat.

Kesehatan sebagai Nikmat yang Sering Diabaikan

Rasulullah ? mengingatkan umatnya agar tidak meremehkan nikmat sehat. Beliau bersabda:

“Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa kesehatan sering baru disadari nilainya ketika sudah hilang. Islam mendorong umatnya untuk bersyukur atas nikmat sehat, dan salah satu bentuk syukur tersebut adalah dengan menjaganya secara sadar dan bertanggung jawab.

Menjaga Kesehatan sebagai Bagian dari Ibadah

Dalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada shalat dan puasa. Setiap aktivitas yang diniatkan untuk menaati Allah bernilai ibadah, termasuk menjaga kesehatan. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan bahwa menjaga tubuh agar tetap sehat merupakan bagian dari tujuan syariat, khususnya dalam menjaga jiwa (hifz an-nafs).

Rasulullah ? juga bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan pemenuhan hak tubuh, seperti istirahat, makan yang cukup, dan tidak memaksakan diri.

Panduan Islam dalam Menjaga Kesehatan

Islam memberikan panduan praktis yang relevan sepanjang zaman. Allah berfirman:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.”
(QS. Al-A’raf: 31)

Prinsip ini menegaskan pentingnya pola makan seimbang. Selain itu, kebersihan menjadi fondasi kesehatan, sebagaimana sabda Rasulullah ?: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Islam juga mendorong aktivitas fisik dan menjaga kesehatan mental melalui dzikir, doa, dan tawakal, karena ketenangan hati berpengaruh besar terhadap kondisi tubuh.

Ketika Tubuh Berbicara: Dengarkan dan Bertindak

Lelah berkepanjangan, sakit berulang, dan stres adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah: 195)

Mengabaikan kesehatan berarti mengabaikan amanah. Seorang Muslim diajarkan untuk peka terhadap kondisi tubuh, beristirahat saat lelah, dan berikhtiar ketika sakit.

Kesimpulan

Menjaga kesehatan dalam Islam bukanlah urusan sampingan, melainkan bagian dari amanah dan bentuk nyata ketaatan kepada Allah. Tubuh yang sehat memungkinkan seseorang beribadah dengan lebih khusyuk, bekerja dengan optimal, serta memberi manfaat bagi orang lain. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama menegaskan bahwa merawat jasmani dan rohani adalah wujud syukur atas nikmat Allah. Ketika tubuh mulai “berbicara”, Islam mengajarkan kita untuk mendengarkan, memperbaiki gaya hidup, dan menjaga diri agar tetap berada dalam jalan kebaikan yang diridhai-Nya.

 

16/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna: Kekuatan Tawakal dalam Mengubah Hidup

Dalam perjalanan hidup, banyak orang enggan melangkah karena takut salah, gagal, atau merasa belum cukup baik. Rasa ragu ini sering membuat seseorang menunda keputusan dan menunggu kondisi ideal yang tak kunjung datang. Padahal dalam Islam, Allah tidak pernah menuntut hamba-Nya untuk menjadi sempurna sebelum memulai. Yang Allah minta adalah usaha terbaik, lalu bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Sikap inilah yang disebut tawakal.

Makna Tawakal dalam Islam

Secara bahasa, tawakal berarti bersandar sepenuhnya. Sedangkan menurut istilah, tawakal adalah mengambil sebab dengan maksimal lalu menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah. Ibnul Qayyim menyebut tawakal sebagai separuh agama, sementara separuh lainnya adalah kembali kepada Allah. Imam Ahmad menegaskan bahwa tawakal adalah amal hati, bukan sekadar ucapan. Ini menunjukkan bahwa tawakal bukan pasrah tanpa usaha, melainkan keyakinan yang disertai ikhtiar.

Dalil Al-Qur’an tentang Kekuatan Tawakal

Al-Qur’an menempatkan tawakal sebagai sumber kekuatan hidup. Allah mencintai orang-orang yang bertawakal dan menjanjikan jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertakwa dan berserah diri kepada-Nya. Tawakal bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga membuka pertolongan Allah dalam kehidupan nyata.

Hadits Nabi tentang Tawakal dan Usaha

Rasulullah SAW menjelaskan tawakal melalui perumpamaan burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. Burung tidak menunggu rezeki datang, tetapi bergerak dan berusaha. Hadits ini menegaskan bahwa tawakal harus selalu berjalan seiring dengan usaha.

Pandangan Ulama tentang Tawakal

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa usaha adalah bentuk ketaatan, sedangkan tawakal adalah penyerahan hati. Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa orang yang bertawakal tidak takut miskin dan tidak takut gagal, karena keyakinannya hanya tertuju kepada Allah. Tawakal memberi keberanian untuk memulai meski diri belum sempurna.

Mengapa Kita Harus Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna

Banyak orang terjebak pada keinginan untuk menunggu kesiapan yang sempurna. Islam menolak cara berpikir ini. Tidak perlu menunggu mental kuat, kemampuan tinggi, atau keadaan ideal. Allah hanya meminta manusia untuk mulai melangkah, mengambil sebab terbaik, dan menyerahkan hasil kepada-Nya.

Kesimpulan

Tawakal adalah kekuatan yang membuat seseorang berani bangkit tanpa harus menunggu sempurna. Dengan tawakal, hati menjadi lebih tenang dan langkah terasa lebih ringan. Tawakal mengajarkan bahwa tugas manusia adalah berusaha sebaik mungkin, sementara hasil sepenuhnya berada dalam kuasa Allah. Sebagai wujud nyata pengamalan tawakal, kita diajak untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya melalui sedekah. Memberi dengan ikhlas adalah bentuk keyakinan bahwa Allah tidak akan mengurangi rezeki, melainkan melipatgandakannya. Semoga dengan bertawakal dan membiasakan diri bersedekah, hidup kita dipenuhi keberkahan, dilapangkan rezeki, dan dikuatkan hati untuk terus bangkit.

 

15/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Belajar Bukan Sekadar Hafalan: Menemukan Makna Ilmu Menurut Perspektif Islam

Belajar dalam Islam bukan hanya soal mengumpulkan informasi atau menghafal kalimat tanpa makna. Ilmu dalam pandangan Islam adalah cahaya yang membimbing hati, menuntun akhlak, dan mengarahkan seseorang menuju kedekatan dengan Allah. Karena itu, proses belajar yang ideal menurut Islam bukanlah sekadar memenuhi pikiran, melainkan proses yang menghidupkan hati dan menumbuhkan amal saleh.

1. Kedudukan Ilmu dalam Islam

Ilmu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Allah berfirman:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Muj?dilah: 11)

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya dimiliki, tetapi diamalkan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa ilmu yang tidak mendorong seseorang untuk melakukan amal saleh adalah ilmu yang tidak bermanfaat.

Hal ini sejalan dengan firman Allah:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama.”
(QS. F?thir: 28)

Maknanya, ilmu sejati harus menumbuhkan rasa takut, tunduk, dan cinta kepada Allah.

2. Belajar Tidak Hanya Menghafal

Walaupun menghafal memiliki nilai dalam Islam, terutama terkait Al-Qur’an, para ulama sejak dahulu menekankan bahwa pemahaman lebih utama daripada hafalan.

Rasulullah ? bersabda:

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah jadikan ia paham agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi tidak mengatakan menghafal agama, melainkan memahami agama.

Imam Malik berkata:

“Ilmu itu bukan banyaknya riwayat, namun cahaya yang Allah letakkan dalam hati.”

Demikian pula Ibnul Qayyim menegaskan bahwa ilmu yang tidak menghasilkan amal ibarat pohon tanpa buah—terlihat besar, tetapi tidak memberi manfaat.

3. Ilmu sebagai Renungan dan Amalan

Al-Qur’an berkali-kali mengajak manusia untuk merenungkan dan memahami, bukan hanya membaca.

“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an?”
(QS. An-Nis?’: 82)

Belajar dalam Islam harus membuat seseorang lebih peka terhadap hikmah kehidupan, lebih bijak, dan lebih berakhlak.

Imam Nawawi menambahkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah terbesar setelah ibadah wajib, menunjukkan bahwa belajar adalah amal besar jika diniatkan karena Allah.

4. Aksi Nyata Menjadikan Belajar Bermakna

Agar belajar tidak berhenti pada hafalan, berikut langkah nyata yang dapat dilakukan:

1.     Meluruskan niat — belajar untuk mencari ridha Allah, bukan popularitas.

2.     Fokus pada pemahaman — gunakan catatan, diskusi, atau peta konsep.

3.     Menghubungkan ilmu dengan kehidupan — renungkan bagaimana ilmu dapat memperbaiki diri.

4.     Mengamalkan ilmu sedikit demi sedikit — ilmu tanpa praktik hanyalah teori kosong.

5.     Mengajarkan kepada orang lain — karena mengajar memperkuat pemahaman.

6.     Menjaga adab penuntut ilmu — rendah hati, menghormati guru, dan menghindari perdebatan sia-sia.

7.     Evaluasi harian — tulis apa yang dipelajari dan bagaimana akan diamalkan.

 

Kesimpulan

Belajar dalam Islam bukan tentang seberapa banyak hafalan yang kita miliki, tetapi seberapa dalam ilmu itu mengubah hati dan kehidupan kita. Al-Qur’an dan hadits, serta pandangan ulama besar, sepakat bahwa ilmu harus melahirkan pemahaman, akhlak, dan amal.

Ilmu yang tidak dipahami hanya menjadi beban, tetapi ilmu yang diamalkan akan menjadi cahaya yang membimbing hidup hingga akhirat.

Semoga kita menjadi penuntut ilmu yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijaksana, berakhlak mulia, dan dekat dengan Allah.

 

12/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri

Artikel Terbaru

Mudik Lebaran 2025 Ganjil atau Genap? Jangan Sampai Salah Hari!
Mudik Lebaran 2025 Ganjil atau Genap? Jangan Sampai Salah Hari!
Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia. Setelah setahun penuh beraktivitas di perantauan, momen mudik menjadi saat yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan Idul Fitri bersama. Namun, setiap tahunnya, lonjakan volume kendaraan selama periode mudik sering menyebabkan kemacetan parah di jalur-jalur utama, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kelancaran arus mudik serta arus balik, pemerintah menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas, salah satunya adalah sistem ganjil genap. Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan tertentu berdasarkan angka terakhir pada pelat nomor kendaraan. Lantas, bagaimana sistem ganjil genap diberlakukan untuk mudik Lebaran 2025? Hari apa saja yang diperbolehkan untuk kendaraan dengan nomor ganjil dan genap? Simak informasi lengkapnya agar perjalanan Anda lancar dan bebas hambatan! Jadwal dan Lokasi Penerapan Ganjil Genap Lebaran 2025 Berdasarkan informasi terbaru, kebijakan ganjil genap Lebaran 2025 akan diberlakukan pada beberapa ruas jalan tol dan jalur nasional utama. Aturan ini akan diterapkan untuk mengurai kepadatan kendaraan, terutama di jalur-jalur favorit pemudik. Jadwal Ganjil Genap Arus Mudik Tanggal: Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 00.00 WIB. Lokasi: Tol Jakarta-Cikampek (dari KM 47 hingga KM 414 Tol Semarang-Batang). Tol Tangerang-Merak (dari KM 31 hingga KM 98). Tol Trans Jawa (beberapa ruas akan diberlakukan contraflow). Jadwal Ganjil Genap Arus Balik Tanggal: Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 7 April 2025 pukul 00.00 WIB. Lokasi: Tol Semarang-Batang (dari KM 414 hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek). Tol Tangerang-Merak (dari KM 98 hingga KM 31). Selain itu, untuk meminimalisir kepadatan di jalur penyeberangan, kebijakan ini juga diberlakukan di beberapa pelabuhan utama seperti Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Aturan ini dibuat berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) No. KP-DRJD 1099 Tahun 2025 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Periode Lebaran 2025. Bagaimana Cara Mengecek Ganjil Genap untuk Mudik? Agar tidak salah tanggal, pemudik bisa mengecek informasi ganjil genap mudik 2025 melalui beberapa cara berikut: 1. Melalui Google Maps Google Maps kini menyediakan informasi real-time terkait rekayasa lalu lintas, termasuk sistem ganjil genap. Caranya: Buka aplikasi Google Maps. Masukkan tujuan perjalanan. Pilih rute terbaik dan cek apakah jalur yang dipilih terkena aturan ganjil genap. 2. Melalui Aplikasi Jalan Tol Beberapa aplikasi seperti Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dan BPJT Info Tol menyediakan informasi seputar kebijakan lalu lintas di jalan tol, termasuk ganjil genap. 3. Melalui Website dan Media Sosial Resmi Pantau informasi terbaru di website dan media sosial resmi: Kementerian Perhubungan RI Jasa Marga (@official.jasamarga) TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) Tips Agar Mudik Lancar dan Aman Selain memahami aturan ganjil genap, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mudik lebih nyaman dan aman: Servis Kendaraan Sebelum Berangkat Pastikan mobil atau motor dalam kondisi prima dengan melakukan pengecekan oli, rem, ban, dan air radiator. Siapkan Bekal dan Peralatan Darurat Bawa makanan ringan, air minum, power bank, dan kotak P3K untuk mengantisipasi kondisi darurat di jalan. Istirahat yang Cukup Jangan memaksakan diri untuk berkendara dalam keadaan mengantuk. Gunakan rest area yang tersedia setiap beberapa kilometer di jalur tol. Gunakan Aplikasi Navigasi Manfaatkan aplikasi seperti Google Maps atau Waze untuk mencari jalur alternatif jika terjadi kemacetan. Patuhi Aturan Lalu Lintas Jangan tergoda untuk menerobos jalur yang terkena aturan ganjil genap, karena bisa berujung pada tilang elektronik (ETLE). Mudik dengan Berkah: Jangan Lupa Zakat dan Sedekah! Mudik bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Momen ini bisa menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah. ???? Kenapa Harus Bersedekah Saat Mudik? Membantu sesama: Banyak keluarga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan kita di hari raya. Menambah berkah perjalanan: Rasulullah ? bersabda: “Sedekah dapat menolak bala dan memperpanjang umur.” (HR. Tirmidzi). Pahala berlipat ganda di bulan Ramadhan: Setiap amal kebaikan di bulan suci akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. ???? Cara Mudah Bersedekah Selama Mudik Kini, Anda bisa bersedekah dengan mudah tanpa harus datang langsung ke kantor BAZNAS. Cukup dengan Rp1.000, Anda bisa berdonasi melalui Shopee BAZNAS Kota Sukabumi. Kesimpulan Mudik Lebaran 2025 akan menerapkan sistem ganjil genap untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalur utama. Pastikan Anda mengecek jadwal dan lokasi penerapan aturan ini agar perjalanan lebih lancar. Jangan lupa juga untuk mempersiapkan kendaraan, mematuhi peraturan lalu lintas, dan menggunakan aplikasi navigasi untuk mencari jalur terbaik. Yang tak kalah penting, manfaatkan momen Lebaran untuk bersedekah dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan hanya Rp1.000, Anda bisa berdonasi melalui Shopee BAZNAS Kota Sukabumi dan meraih keberkahan di perjalanan Anda. ???? Jangan tunggu lagi, klik tombol di bawah ini untuk berdonasi! Selamat mudik, semoga perjalanan Anda aman, nyaman, dan penuh berkah! ?????????
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Sidang Isbat Lebaran 2025: Kapan Lebaran? Ini Prediksi Resmi Pemerintah!
Sidang Isbat Lebaran 2025: Kapan Lebaran? Ini Prediksi Resmi Pemerintah!
Menjelang akhir Ramadan, umat Muslim di Indonesia selalu menanti keputusan Sidang Isbat untuk mengetahui kapan Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan. Penentuan 1 Syawal menjadi momen penting karena menentukan kapan umat Islam akan melaksanakan salat Idul Fitri dan merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Sidang Isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI selalu menarik perhatian, terutama karena di Indonesia terdapat perbedaan metode penentuan awal bulan Hijriah. Sebagian umat Muslim menggunakan metode hisab (perhitungan astronomis), sementara sebagian lainnya menggunakan metode rukyat (pengamatan langsung hilal). Oleh karena itu, penentuan tanggal Lebaran sering kali menjadi topik hangat yang diperbincangkan di berbagai kalangan. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana proses Sidang Isbat dilakukan, prediksi kapan Lebaran 2025, serta pentingnya menunaikan zakat fitrah sebelum Idul Fitri. Jangan lupa untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi, agar keberkahan Ramadan semakin terasa bagi semua. Bagaimana Proses Sidang Isbat Menentukan Tanggal Lebaran? Penetapan 1 Syawal 1446 H dilakukan melalui Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI. Sidang ini mengacu pada dua metode utama dalam menentukan awal bulan Hijriah, yaitu: 1. Metode Hisab (Perhitungan Astronomis) Metode hisab adalah cara menentukan awal bulan berdasarkan perhitungan astronomi atau ilmu falak. Hisab dilakukan dengan menghitung posisi hilal (bulan sabit pertama) setelah matahari terbenam pada tanggal 29 Ramadan. Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang menggunakan metode hisab dalam menetapkan awal bulan Hijriah. 2. Metode Rukyat (Pengamatan Hilal) Metode rukyat dilakukan dengan mengamati langsung kemunculan hilal di berbagai titik pemantauan di Indonesia. Jika hilal terlihat di salah satu titik pemantauan, maka tanggal 1 Syawal akan ditetapkan pada keesokan harinya. Namun, jika hilal belum terlihat, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari. Sidang Isbat biasanya dilakukan dalam tiga tahap: Pemaparan Data Hisab: Tim ahli astronomi mempresentasikan hasil perhitungan posisi hilal. Pengamatan Hilal: Pemerintah mengumpulkan laporan dari berbagai lokasi rukyat di seluruh Indonesia. Keputusan Sidang Isbat: Menteri Agama mengumumkan hasil penetapan 1 Syawal berdasarkan kombinasi metode hisab dan rukyat. Prediksi Tanggal Lebaran 2025 Berdasarkan data astronomi dan kalender Hijriah yang telah dirilis sebelumnya, berikut adalah prediksi tanggal Lebaran 2025: Sidang Isbat Pemerintah: Kementerian Agama dijadwalkan menggelar Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 H pada Sabtu, 29 Maret 2025. Prediksi Pemerintah: Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama memperkirakan bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan Muhammadiyah: Muhammadiyah, melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025, menetapkan bahwa Lebaran jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Namun, keputusan final tetap menunggu hasil pengamatan hilal pada Sidang Isbat. Pentingnya Menunaikan Zakat Fitrah Sebelum Lebaran Menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri dan kepedulian terhadap kaum dhuafa. Zakat fitrah bertujuan untuk: ? Membersihkan jiwa setelah berpuasa sebulan penuh. ? Membantu fakir miskin agar mereka bisa merayakan Idul Fitri dengan bahagia. ? Menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan selama Ramadan. Besaran zakat fitrah umumnya setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kg beras, atau dapat digantikan dengan uang senilai harga makanan pokok di daerah setempat. BAZNAS Kota Sukabumi siap menyalurkan zakat fitrah Anda kepada yang berhak menerimanya. Menyalurkan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi memastikan bahwa donasi Anda dikelola secara profesional dan transparan. Keuntungan menyalurkan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi: ? Aman dan Terpercaya: Dikelola oleh lembaga resmi dengan sistem yang akuntabel. ? Tepat Sasaran: Disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. ? Mudah dan Praktis: Bisa dibayarkan secara online, termasuk melalui Shopee. Sekarang Bisa Sedekah dan Zakat via Shopee BAZNAS Kota Sukabumi! Untuk mempermudah pembayaran zakat dan sedekah, kini Anda bisa menunaikan Zakat Fitrah dan Sedekah melalui Shopee BAZNAS Kota Sukabumi. Caranya mudah: Buka aplikasi Shopee dan cari “BAZNAS Kota Sukabumi” Pilih nominal zakat atau sedekah yang ingin dibayarkan Lakukan pembayaran dengan metode yang tersedia Zakat Anda langsung tersalurkan kepada yang berhak! Kesimpulan Sidang Isbat 2025 akan menentukan kapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh, dengan prediksi saat ini menunjukkan bahwa Lebaran kemungkinan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Sambil menanti keputusan resmi, mari persiapkan diri dengan menunaikan zakat fitrah sebelum Idul Fitri tiba. Dengan berzakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda ikut berperan dalam membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan agar bisa merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan. ???? Ayo Tunaikan Zakat Fitrah Sekarang! Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi dan berbagi kebahagiaan di Hari Raya. Jangan lupa, cek informasi terbaru mengenai penetapan Lebaran melalui sumber resmi!
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Jumat Terakhir Ramadan! Keutamaan & Tata Cara Sholat Kafarat yang Jarang Diketahui
Jumat Terakhir Ramadan! Keutamaan & Tata Cara Sholat Kafarat yang Jarang Diketahui
Ramadan merupakan bulan penuh berkah yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Di dalamnya, terdapat berbagai amalan yang dianjurkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, salah satunya adalah sholat kafarat yang dilakukan pada Jumat terakhir Ramadan. Sholat kafarat diyakini oleh sebagian kalangan sebagai amalan untuk menebus dosa akibat meninggalkan sholat wajib di masa lalu. Namun, apakah sholat ini benar-benar dianjurkan dalam Islam? Bagaimana tata cara pelaksanaannya? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai sholat kafarat, keutamaannya, serta pandangan ulama terkait hukum dan dalilnya. Pengertian Sholat Kafarat Sholat kafarat adalah sholat sunnah yang dilakukan oleh sebagian umat Islam pada hari Jumat terakhir Ramadan dengan tujuan menebus dosa akibat meninggalkan sholat fardhu di masa lalu. Kata "kafarat" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "penebus" atau "penghapus dosa." Namun, perlu diketahui bahwa tidak ada dalil shahih dalam Al-Qur'an maupun hadits yang secara eksplisit menyebutkan tentang adanya sholat kafarat. Oleh karena itu, sebagian ulama menyatakan bahwa sholat ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam syariat Islam. Keutamaan Jumat Terakhir Ramadan Meskipun sholat kafarat tidak memiliki dalil yang kuat, hari Jumat terakhir di bulan Ramadan tetap memiliki keistimewaan tersendiri. Beberapa keutamaannya antara lain: Hari Mustajab untuk Berdoa Rasulullah ? bersabda: "Di hari Jumat terdapat waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkannya." (HR. Bukhari & Muslim) Oleh karena itu, perbanyaklah doa dan memohon ampunan di hari Jumat terakhir Ramadan. Kesempatan Mendapatkan Lailatul Qadar Jumat terakhir Ramadan berdekatan dengan malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, yang kemungkinan besar merupakan Lailatul Qadar. Allah berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 3: "Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan." Momentum untuk Bersedekah Sedekah di bulan Ramadan memiliki pahala yang berlipat ganda, apalagi jika dilakukan di hari Jumat yang merupakan hari terbaik dalam Islam. Rasulullah ? bersabda: "Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat." (HR. Muslim) Tata Cara Sholat Kafarat Bagi Anda yang tetap ingin melaksanakan sholat kafarat sebagai bentuk istighfar dan taubat, berikut adalah tata cara yang umum dilakukan: Niat dalam hati untuk melaksanakan sholat kafarat Tidak ada bacaan niat khusus, cukup niat dalam hati untuk sholat sunnah empat rakaat. Takbiratul Ihram Mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan. Membaca Surat Al-Fatihah Dilakukan di setiap rakaat sebagai rukun sholat. Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat pendek seperti Al-Ikhlas atau lainnya. Rukuk, I’tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud Melakukan gerakan sholat seperti biasa hingga empat rakaat. Tahiyat Akhir dan Salam Setelah selesai empat rakaat, duduk tahiyat akhir dan mengucapkan salam. Pandangan Ulama Mengenai Sholat Kafarat Perlu diketahui bahwa praktik sholat kafarat tidak memiliki dasar hukum yang kuat dalam Islam. Berikut adalah beberapa pandangan ulama mengenai hal ini: Ulama yang Menolak Sholat Kafarat Mayoritas ulama fiqih berpendapat bahwa tidak ada hadits shahih yang menunjukkan anjuran sholat kafarat di Jumat terakhir Ramadan. Imam An-Nawawi dan Ibnul Qayyim menegaskan bahwa sholat ini tidak memiliki dasar dalam sunnah Rasulullah ?. Dalam mazhab Syafi’i, seseorang yang meninggalkan sholat wajib harus mengqadha sholat tersebut dan tidak cukup hanya dengan melakukan sholat sunnah. Ulama yang Membolehkan Sholat Kafarat Sebagian kecil ulama berpendapat bahwa sholat ini bisa dilakukan sebagai bentuk istighfar dan taubat, meskipun tidak menggantikan kewajiban mengqadha sholat fardhu. Kesimpulan Meskipun sholat kafarat di Jumat terakhir Ramadan dikenal di sebagian kalangan, penting bagi kita untuk selalu merujuk pada dalil yang sahih dalam beribadah. Mengqadha sholat fardhu yang ditinggalkan adalah cara yang lebih dianjurkan dalam Islam. Namun, sebagai bentuk amalan di hari Jumat terakhir Ramadan, kita dapat memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Salah satu bentuk sedekah yang dianjurkan adalah zakat, infak, dan sedekah untuk membantu sesama. Jumat terakhir Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan. Mari sempurnakan ibadah Ramadan Anda dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berdonasi melalui lembaga resmi, Anda turut membantu sesama dan memastikan dana yang disalurkan tepat sasaran. ???? Ingin Sedekah dengan Mudah? Kini Bisa Lewat Shopee! Sekarang, Anda bisa bersedekah melalui Shopee dengan lebih mudah dan cepat. BAZNAS Kota Sukabumi telah hadir di platform Shopee untuk memudahkan masyarakat dalam beramal. Cukup dengan beberapa klik, Anda sudah bisa berbagi rezeki kepada yang membutuhkan. Mari maksimalkan ibadah Ramadan kita dengan berbagi kepada sesama! Semoga Allah menerima setiap amal kebaikan kita. Aamiin. ????
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Doa Zakat Fitrah: Lafaz Lengkap & Maknanya, Jangan Sampai Salah Niat!
Doa Zakat Fitrah: Lafaz Lengkap & Maknanya, Jangan Sampai Salah Niat!
Menjelang akhir Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah sebagai penyucian jiwa dan penyempurna ibadah puasa. Namun, dalam pelaksanaannya, banyak orang yang kurang memahami niat dan doa yang tepat saat menunaikan zakat fitrah. Padahal, kesalahan dalam niat bisa berpengaruh terhadap sah atau tidaknya ibadah tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami lafaz niat zakat fitrah beserta maknanya. Pembahasan Utama 1. Apa Itu Zakat Fitrah? Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu sebelum salat Idul Fitri. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan jiwa dari kesalahan selama Ramadan serta membantu kaum fakir miskin agar mereka juga bisa merayakan Idul Fitri dengan layak. 2. Besaran Zakat Fitrah Tahun 2025 Besaran zakat fitrah umumnya dihitung berdasarkan harga makanan pokok, yaitu beras, dengan ukuran 2,5 kg atau setara dengan 3,5 liter. Untuk tahun 2025, jumlah uang yang harus dibayarkan sebagai pengganti zakat fitrah akan ditentukan oleh otoritas keagamaan setempat. Pastikan untuk mengecek informasi resmi dari BAZNAS Kota Sukabumi terkait besaran zakat fitrah tahun ini. 3. Lafaz Niat Zakat Fitrah dan Maknanya a. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardu karena Allah Ta’ala. ???? ???????? ???????? ??? ??????? ??????? ????????? ???????? b. Niat Zakat Fitrah untuk Istri Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardu karena Allah Ta’ala. ???? ???????? ???????? ??? ????????? ??????? ????????? ???????? c. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anakku fardu karena Allah Ta’ala. ???? ???????? ???????? ??? ??????? ??????? ????????? ???????? d. Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk seluruh anggota keluargaku fardu karena Allah Ta’ala. ???? ???????? ???????? ??? ??????? ??????? ????????? ???????? 4. Waktu Terbaik Membayar Zakat Fitrah Zakat fitrah dapat dibayarkan sejak awal Ramadan hingga sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Namun, waktu yang paling utama adalah sebelum pelaksanaan salat Id agar zakat tersebut benar-benar dapat dinikmati oleh mereka yang membutuhkan. 5. Siapa yang Berhak Menerima Zakat Fitrah? Penerima zakat fitrah adalah orang-orang yang termasuk dalam 8 golongan yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah: 60), di antaranya fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, orang yang berjuang di jalan Allah, dan ibnu sabil. Kesimpulan Menunaikan zakat fitrah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. Pastikan Anda membaca dan memahami niat zakat fitrah dengan benar agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT. Jangan lupa untuk menyalurkan zakat Anda melalui lembaga terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi agar lebih tepat sasaran. ???? Ayo Tunaikan Zakat Fitrah Anda Melalui BAZNAS Kota Sukabumi! ???? Kini, pembayaran zakat fitrah semakin mudah! Anda bisa menunaikan zakat fitrah dengan praktis melalui Shopee BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan zakat, kita berbagi kebahagiaan di hari yang fitri. Jangan sampai terlewat! ?
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Mohon Maaf Lahir Batin! Begini Cara Memanfaatkan Momen Lebaran agar Pahala Berlipat
Mohon Maaf Lahir Batin! Begini Cara Memanfaatkan Momen Lebaran agar Pahala Berlipat
Hari Raya Idul Fitri adalah momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan, Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang penuh kebahagiaan dan keberkahan. Selain sebagai ajang silaturahmi, Lebaran juga merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan amal ibadah serta meraih pahala yang berlipat ganda. Salah satu tradisi yang melekat dalam perayaan Idul Fitri adalah saling mengucapkan "Mohon Maaf Lahir dan Batin" kepada keluarga, saudara, sahabat, dan sesama Muslim. Namun, lebih dari sekadar ucapan, momen ini juga bisa kita manfaatkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan yang akan membawa keberkahan bagi kehidupan kita. Lantas, bagaimana cara memanfaatkan Hari Raya Idul Fitri agar pahala berlipat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini! Makna "Mohon Maaf Lahir dan Batin" dalam Islam Ucapan "Mohon Maaf Lahir dan Batin" sering terdengar saat Lebaran, tetapi apakah kita benar-benar memahami maknanya? Dalam Islam, memohon maaf bukan sekadar formalitas, tetapi juga bagian dari ajaran akhlak yang dianjurkan. Ketika seseorang meminta maaf, ia mengakui kesalahannya dan berusaha memperbaiki hubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW: "Barang siapa yang tidak mengampuni, maka Allah tidak akan mengampuninya." (HR. Muslim) Permintaan maaf yang tulus dapat menghapus dosa antar sesama manusia. Namun, agar dosa benar-benar terhapus, kita juga harus memohon ampun kepada Allah SWT dengan taubat yang sungguh-sungguh. Selain itu, meminta maaf juga dapat membawa banyak manfaat, di antaranya: Melebur dosa kepada sesama manusia Menjalin dan mempererat tali silaturahmi Menghindari dendam dan kebencian Mendapat ketenangan hati dan keberkahan dalam hidup Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri agar Pahala Berlipat Selain meminta maaf, ada berbagai amalan sunnah yang bisa kita lakukan saat Hari Raya Idul Fitri agar mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan: 1. Menghidupkan Malam Idul Fitri dengan Ibadah Sebelum memasuki Hari Raya, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan berbagai ibadah, seperti: Salat malam (Tahajud) Berzikir dan membaca Al-Qur'an Memperbanyak doa dan istighfar Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa menghidupkan malam Idul Fitri dan Idul Adha dengan ibadah, maka hatinya tidak akan mati pada hari ketika hati manusia lain mati." (HR. Ibnu Majah) 2. Membaca Takbir dari Malam Lebaran Hingga Salat Id Takbir merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat bulan Ramadan dan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (puasa Ramadan), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185) 3. Mandi dan Berpakaian Rapi Sebelum Salat Idul Fitri Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat salat Idul Fitri serta memakai pakaian terbaik. Bagi laki-laki, disarankan juga untuk menggunakan wewangian. 4. Menunaikan Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah ibadah wajib yang harus ditunaikan sebelum salat Idul Fitri. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri dan membantu kaum fakir miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan bahagia. Rasulullah SAW bersabda: "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor, serta sebagai makanan bagi orang miskin." (HR. Abu Dawud) 5. Makan Sebelum Salat Idul Fitri Sunnah Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan sebelum salat Idul Fitri, sebagai tanda bahwa hari tersebut adalah hari berbuka dan tidak berpuasa. Biasanya, Nabi Muhammad SAW memakan beberapa butir kurma sebelum berangkat ke masjid. 6. Salat Idul Fitri Salat Idul Fitri adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada Hari Raya. Salat ini dilakukan secara berjamaah dengan mendengarkan khutbah setelahnya. 7. Silaturahmi dan Memperbanyak Sedekah Silaturahmi menjadi salah satu tradisi utama dalam perayaan Idul Fitri. Selain berkunjung ke rumah saudara dan tetangga, kita juga bisa memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit." (QS. Ali-Imran: 133-134) Memanfaatkan Momen Lebaran dengan Berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi Di tengah kebahagiaan Idul Fitri, kita juga dianjurkan untuk berbagi dengan mereka yang kurang mampu. Salah satu cara terbaik untuk menyalurkan kepedulian adalah dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Kenapa harus berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi? ? Amanah dan terpercaya ? Menyalurkan donasi kepada yang benar-benar membutuhkan ? Membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu merayakan Idul Fitri dengan bahagia Dengan berdonasi, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga memperoleh pahala yang terus mengalir. Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah tidak akan mengurangi harta. Allah akan menambahkan kemuliaan kepada seseorang yang suka memaafkan. Dan siapa yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya." (HR. Muslim) Ayo, Salurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah Anda Melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Mari manfaatkan momen Idul Fitri untuk berbagi dengan sesama! Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi dan sebarkan kebaikan kepada mereka yang membutuhkan. Kesimpulan Hari Raya Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan. Dengan memahami sunnah-sunnah yang dianjurkan, mempererat silaturahmi, serta berbagi dengan sesama, kita bisa mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlipat dari Allah SWT. Jangan lewatkan kesempatan ini! Mari kita jadikan Lebaran sebagai momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal ibadah. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin!
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Sholat Kafarat dalam Pandangan Ulama: Apakah Ada dalam Islam? Ini Pendapat Berbagai Mazhab!
Sholat Kafarat dalam Pandangan Ulama: Apakah Ada dalam Islam? Ini Pendapat Berbagai Mazhab!
Setiap ibadah dalam Islam memiliki dasar yang kuat dari Al-Qur’an dan hadits. Salah satu amalan yang sering dibahas menjelang akhir Ramadan adalah sholat kafarat Jumat terakhir Ramadan. Banyak umat Islam bertanya-tanya, apakah ibadah ini memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam? Ataukah sekadar tradisi yang berkembang di masyarakat? Artikel ini akan membahas pandangan para ulama dari berbagai mazhab mengenai sholat kafarat dan bagaimana umat Islam sebaiknya menyikapinya. Pengertian Sholat Kafarat Secara bahasa, kafarat berarti tebusan atau penghapus dosa. Dalam Islam, kafarat sering dikaitkan dengan tindakan yang dilakukan untuk menebus dosa, seperti puasa, sedekah, atau ibadah lainnya. Namun, muncul perbincangan di kalangan masyarakat mengenai sholat kafarat Jumat terakhir Ramadan sebagai cara menghapus dosa sebelum meninggalkan bulan suci. Apakah Sholat Kafarat Ada dalam Islam? Pendapat Ulama dan Mazhab Para ulama dari berbagai mazhab memiliki pandangan yang berbeda mengenai sholat kafarat ini. Berikut adalah beberapa pendapat dari ulama dan mazhab yang diakui dalam Islam: 1. Mazhab Hanafi Mazhab Hanafi tidak menemukan dalil yang sahih mengenai sholat kafarat sebagai ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Mereka menekankan bahwa dosa hanya bisa dihapus melalui taubat yang tulus, istighfar, dan amal saleh seperti sedekah dan puasa. 2. Mazhab Maliki Mazhab Maliki juga tidak memasukkan sholat kafarat dalam kategori ibadah sunnah atau wajib. Mereka berpendapat bahwa penghapusan dosa lebih ditekankan melalui taubat dan memperbanyak ibadah yang memiliki dasar kuat dalam syariat. 3. Mazhab Syafi’i Mazhab Syafi’i menekankan pentingnya memperbanyak ibadah di akhir Ramadan, seperti sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan sedekah. Namun, mereka tidak menemukan dalil yang kuat mengenai sholat kafarat Jumat terakhir Ramadan sebagai ibadah khusus yang dianjurkan oleh Rasulullah. 4. Mazhab Hanbali Mazhab Hanbali juga tidak menemukan riwayat yang shahih mengenai praktik sholat kafarat. Mereka menegaskan bahwa penghapusan dosa harus dilakukan melalui taubat nasuha, istighfar, dan amal saleh yang jelas tuntunannya dalam Al-Qur’an dan hadits. Apakah Sholat Kafarat Dianjurkan? Berdasarkan pendapat ulama di atas, tidak ada dalil yang sahih yang menyebutkan adanya sholat kafarat sebagai ibadah khusus di Jumat terakhir Ramadan. Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya berhati-hati dalam mengamalkan ibadah yang tidak memiliki dasar yang jelas dalam syariat. Namun, jika seseorang ingin melaksanakan sholat sunnah mutlak dengan niat memperbanyak ibadah di akhir Ramadan, maka hal ini tetap diperbolehkan. Yang lebih utama adalah memperbanyak taubat, istighfar, dan amal kebaikan yang jelas memiliki dalil dalam Islam. Alternatif Ibadah di Jumat Terakhir Ramadan Daripada melakukan ibadah yang tidak memiliki dasar yang kuat, berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan di Jumat terakhir Ramadan: Memperbanyak dzikir dan istighfar Membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya Melaksanakan sholat sunnah rawatib dan sholat malam Memperbanyak sedekah untuk membantu sesama Memohon ampunan dan berdoa kepada Allah Menunaikan zakat fitrah sebelum Hari Raya Idul Fitri Kesimpulan Meskipun banyak yang meyakini sholat kafarat Jumat terakhir Ramadan, namun tidak ada dalil yang kuat yang mendukung amalan ini. Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa penghapusan dosa dilakukan melalui taubat yang tulus, istighfar, dan amal saleh. Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya lebih fokus pada ibadah yang jelas dalilnya, seperti taubat, zakat, dan sedekah. Mengakhiri Ramadan dengan sedekah adalah salah satu cara terbaik untuk menghapus dosa dan meraih keberkahan. Anda bisa berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi untuk membantu mereka yang membutuhkan. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita di bulan Ramadan dan menjadikannya pemberat timbangan kebaikan di akhirat. Aamiin.
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
IHSG Berfluktuasi, Rupiah Loyo? Saatnya Lihat Strategi Cerdas di Tengah Ketidakpastian!
IHSG Berfluktuasi, Rupiah Loyo? Saatnya Lihat Strategi Cerdas di Tengah Ketidakpastian!
Pasar saham Indonesia kembali mengalami fluktuasi tajam di awal tahun 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami naik-turun drastis, sementara nilai tukar Rupiah juga terus melemah terhadap Dolar AS. Dalam situasi seperti ini, banyak investor dan masyarakat umum yang merasa khawatir akan dampaknya terhadap perekonomian dan keuangan pribadi mereka. Namun, di balik ketidakpastian ini, ada strategi cerdas yang dapat diterapkan untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil. Artikel ini akan membahas penyebab fluktuasi IHSG, dampaknya terhadap ekonomi, serta strategi investasi yang bisa diterapkan untuk meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang. Penyebab Fluktuasi IHSG dan Pelemahan Rupiah Fluktuasi IHSG dan pelemahan nilai tukar Rupiah tidak terjadi tanpa sebab. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi kondisi pasar saat ini antara lain: Kondisi Ekonomi Global Ketidakpastian ekonomi global akibat konflik geopolitik dan perlambatan ekonomi dunia. Kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed), terutama terkait suku bunga, yang berpengaruh pada arus modal global. Sentimen Pasar Ketidakpastian politik dalam negeri menjelang pemilu. Kekhawatiran investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Kinerja Emiten dan Sektor Industri Laporan keuangan emiten yang menunjukkan penurunan laba. Sektor-sektor tertentu seperti perbankan dan teknologi mengalami tekanan akibat regulasi baru. Inflasi dan Kebijakan Pemerintah Inflasi yang meningkat mengurangi daya beli masyarakat. Kebijakan fiskal pemerintah terkait subsidi dan pajak yang mempengaruhi aktivitas bisnis. Dampak Fluktuasi IHSG dan Pelemahan Rupiah Ketidakstabilan IHSG dan melemahnya Rupiah berdampak luas pada berbagai aspek ekonomi, antara lain: Daya Beli Masyarakat: Harga barang impor meningkat, menyebabkan inflasi yang berdampak pada daya beli. Kepercayaan Investor: Investor cenderung mengalihkan investasinya ke aset yang lebih stabil seperti emas atau obligasi luar negeri. Sektor Perbankan dan Bisnis: Kredit menjadi lebih mahal, sehingga pertumbuhan bisnis bisa melambat. Strategi Cerdas Menghadapi Ketidakpastian Pasar 1. Diversifikasi Portofolio Investasi Diversifikasi aset merupakan strategi utama dalam menghadapi ketidakpastian. Dengan memiliki berbagai jenis investasi (saham, obligasi, emas, properti), risiko kerugian dapat diminimalkan. Misalnya, ketika IHSG turun, harga emas cenderung naik sebagai aset lindung nilai. 2. Fokus pada Investasi Jangka Panjang Pasar saham cenderung fluktuatif dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang umumnya mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tidak panik dan tetap berinvestasi sesuai rencana keuangan jangka panjang. 3. Memanfaatkan Momentum Penurunan untuk Membeli Saham Unggulan Saat IHSG turun, harga saham menjadi lebih murah. Ini bisa menjadi peluang untuk membeli saham perusahaan berkinerja baik (blue chip) dengan harga diskon. Saham dari sektor-sektor defensif seperti konsumsi dan kesehatan juga bisa menjadi pilihan. 4. Menjaga Likuiditas dan Dana Darurat Di masa ketidakpastian ekonomi, memiliki cadangan dana darurat minimal 6-12 bulan pengeluaran sangat penting. Ini untuk mengantisipasi jika terjadi kebutuhan mendadak atau gangguan pada pemasukan. 5. Mengalokasikan Investasi ke Aset yang Lebih Stabil Selain saham, investor juga dapat mempertimbangkan investasi di Surat Berharga Negara (SBN), deposito, atau reksadana pasar uang sebagai bentuk diversifikasi yang lebih stabil di tengah fluktuasi IHSG. Peran Zakat, Infak, dan Sedekah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Di saat kondisi ekonomi tidak menentu, solidaritas sosial menjadi semakin penting. Salah satu cara untuk membantu sesama sekaligus mendapatkan keberkahan dalam harta adalah dengan menunaikan zakat, infak, dan sedekah. BAZNAS Kota Sukabumi hadir sebagai lembaga terpercaya yang mengelola zakat, infak, dan sedekah Anda secara transparan dan profesional. Dana yang disalurkan melalui BAZNAS akan digunakan untuk membantu mereka yang kurang mampu, mendukung program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Fluktuasi IHSG dan pelemahan Rupiah merupakan tantangan yang dapat dihadapi dengan strategi investasi yang tepat dan bijaksana. Diversifikasi portofolio, fokus pada investasi jangka panjang, serta pemanfaatan momentum pasar adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mengurangi risiko. Di samping itu, memperkuat kepedulian sosial melalui zakat, infak, dan sedekah adalah langkah nyata untuk membantu sesama dan memperkuat ekonomi umat. Salurkan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi agar lebih banyak masyarakat yang terbantu dan mendapatkan manfaat. Dengan berinvestasi cerdas dan berbagi dengan sesama, kita dapat menghadapi ketidakpastian ekonomi dengan lebih tenang dan penuh optimisme.
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Cuti Bersama Lebaran 2025: Rahasia Liburan Nyaman Tanpa Drama Macet dan Tiket Mahal!
Cuti Bersama Lebaran 2025: Rahasia Liburan Nyaman Tanpa Drama Macet dan Tiket Mahal!
Lebaran 2025 semakin dekat! Momen istimewa yang dinantikan oleh seluruh umat Muslim ini selalu identik dengan tradisi mudik, berkumpul bersama keluarga, serta merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Namun, ada satu tantangan yang selalu muncul setiap tahunnya: kemacetan panjang dan harga tiket transportasi yang meroket. Kondisi ini sering kali membuat perjalanan mudik menjadi melelahkan dan kurang menyenangkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui strategi dan tips terbaik agar perjalanan selama cuti bersama Lebaran 2025 tetap nyaman dan menyenangkan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang jadwal cuti bersama, tips hemat, strategi anti-macet, serta jalur alternatif yang bisa Anda gunakan. Selain itu, kita juga akan merenungkan makna Ramadhan dengan mengajak untuk berbagi melalui zakat, infaq, dan sedekah bersama BAZNAS Kota Sukabumi. Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2025 Pemerintah telah menetapkan jadwal cuti bersama Lebaran 2025 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Berdasarkan SKB tersebut, berikut rincian hari libur dan cuti bersama: Libur Nasional Idul Fitri 1446 H: 31 Maret - 1 April 2025 Cuti Bersama Idul Fitri: 2, 3, 4, dan 7 April 2025 Menariknya, libur Lebaran tahun ini berdekatan dengan libur Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025, sehingga total libur panjang mencapai 11 hari (28 Maret - 7 April 2025). Dengan durasi liburan yang panjang, masyarakat memiliki kesempatan lebih banyak untuk mudik dan berlibur bersama keluarga. Namun, tanpa perencanaan yang matang, perjalanan bisa terasa melelahkan dan penuh hambatan. Strategi Liburan Hemat & Anti Macet Selama Cuti Bersama Lebaran 2025 Agar perjalanan selama cuti bersama tetap nyaman, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan: 1. Pesan Tiket Jauh-Jauh Hari Jangan menunda membeli tiket transportasi hingga mendekati hari H! Harga tiket pesawat, kereta api, dan bus akan naik drastis seiring meningkatnya permintaan. Pemesanan tiket sejak 2-3 bulan sebelumnya bisa menghemat biaya hingga 30-50%. Tips: Gunakan aplikasi pemesanan tiket online dan manfaatkan promo early booking yang sering diberikan oleh maskapai atau penyedia layanan transportasi. 2. Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat Hindari bepergian pada puncak arus mudik dan arus balik, yang biasanya terjadi: Puncak Arus Mudik: 29-30 Maret 2025 Puncak Arus Balik: 6-7 April 2025 Jika memungkinkan, berangkatlah beberapa hari sebelum atau setelah puncak arus untuk menghindari kemacetan dan harga tiket yang tinggi. 3. Gunakan Jalur Alternatif Tidak semua jalur utama harus Anda lewati saat mudik. Berikut beberapa jalur alternatif yang bisa menghemat waktu perjalanan Anda: Tujuan Jalur Utama Jalur Alternatif Jakarta – Semarang Tol Trans Jawa Jalur Pantura via Indramayu – Pekalongan Jakarta – Surabaya Tol Trans Jawa Jalur Selatan via Garut – Tasikmalaya Jakarta – Yogyakarta Tol Trans Jawa Jalur Selatan via Purwokerto – Kebumen Dengan memilih jalur yang lebih lengang, perjalanan Anda bisa lebih cepat dan nyaman. 4. Manfaatkan Transportasi Umum Menggunakan transportasi umum seperti kereta api atau bus bisa menjadi alternatif cerdas untuk menghindari kemacetan. Selain lebih nyaman, perjalanan dengan kereta api juga lebih tepat waktu dan hemat biaya dibandingkan kendaraan pribadi. Testimoni: "Saya selalu menggunakan kereta api saat mudik. Selain tidak kena macet, harga tiketnya juga lebih murah dibandingkan naik mobil sendiri." – Andi, pemudik asal Jakarta. 5. Pertimbangkan Staycation Jika Anda tidak ingin menghadapi kepadatan arus mudik, menghabiskan liburan dengan staycation di dalam kota bisa menjadi pilihan menarik. Staycation memungkinkan Anda menikmati fasilitas hotel atau wisata lokal tanpa harus bepergian jauh. Refleksi di Bulan Ramadhan: Jangan Lupakan Zakat, Infaq, dan Sedekah! Di tengah hiruk-pikuk persiapan mudik dan liburan Lebaran, jangan lupakan kewajiban untuk berbagi. Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, yang harus ditunaikan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, infaq dan sedekah juga bisa menjadi bentuk kepedulian kita kepada mereka yang membutuhkan. Kenapa Harus Berzakat di BAZNAS? ? Lembaga resmi dan terpercaya ? Dikelola secara profesional dan transparan ? Disalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan Di bulan yang penuh berkah ini, mari bersama-sama berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Kesimpulan Cuti bersama Lebaran 2025 memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga dan berlibur lebih lama. Namun, tanpa perencanaan yang matang, perjalanan bisa terasa melelahkan dan penuh tantangan. Beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk liburan yang nyaman antara lain: ? Pesan tiket lebih awal untuk menghindari lonjakan harga ? Pilih waktu perjalanan yang tepat untuk menghindari macet ? Gunakan jalur alternatif agar perjalanan lebih lancar ? Manfaatkan transportasi umum agar lebih hemat ? Staycation sebagai alternatif liburan anti-ribet Selain itu, jangan lupa memanfaatkan momen Ramadhan ini untuk berbagi. Dengan berzakat, berinfaq, dan bersedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi, kita bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Ayo Salurkan Zakat Anda Melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda turut berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat yang membutuhkan. Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi! Semoga perjalanan mudik Anda nyaman dan penuh berkah! Selamat menyambut Idul Fitri 1446 H! ????????
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Khutbah Idul Fitri 2025: Makna Kemenangan Sejati Setelah Sebulan Berpuasa
Khutbah Idul Fitri 2025: Makna Kemenangan Sejati Setelah Sebulan Berpuasa
Muqodimah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dan mempertemukan kita dengan hari kemenangan, Idul Fitri 1446 H. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan seluruh umat Islam yang setia mengikuti ajarannya hingga hari kiamat. Hadirin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah, Hari ini, kita berkumpul dalam suasana penuh kebahagiaan, namun juga harus penuh dengan perenungan. Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan setelah berpuasa, melainkan momentum untuk mengevaluasi diri: Apakah kita telah benar-benar mencapai kemenangan sejati setelah sebulan berpuasa? Makna Kemenangan Sejati dalam Idul Fitri 1. Kemenangan Melawan Hawa Nafsu Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu. Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa puasa sejati adalah ketika seseorang mampu menahan diri dari hal-hal yang tidak hanya membatalkan puasa secara lahiriah, tetapi juga batiniah, seperti amarah, kebohongan, dan kebencian. Sebagaimana firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183) Idul Fitri sejati adalah ketika kita bisa membawa ketakwaan itu ke dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya saat Ramadan. 2. Kemenangan dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah Idul Fitri juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi." (HR. Bukhari & Muslim) Memaafkan dan memperbaiki hubungan dengan sesama adalah bagian dari kemenangan yang hakiki. Mari kita manfaatkan momen ini untuk saling memaafkan dan menyambung ukhuwah Islamiyah. 3. Kemenangan dalam Berbagi dan Kepedulian Sosial Puasa mendidik kita untuk merasakan penderitaan orang yang kurang mampu. Karena itu, Islam mewajibkan zakat fitrah agar semua orang, baik miskin maupun kaya, dapat merayakan Idul Fitri dengan kebahagiaan yang sama. Rasulullah SAW bersabda: "Zakat fitrah itu menyucikan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan keji serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin." (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah) Dalam kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab, Imam Nawawi menjelaskan bahwa zakat adalah bentuk kemenangan dalam aspek sosial dan ekonomi. Dengan menunaikan zakat, kita tidak hanya menyucikan harta, tetapi juga membantu sesama. Peran Zakat, Infaq, dan Sedekah dalam Mewujudkan Kemenangan Sejati BAZNAS Kota Sukabumi hadir untuk memastikan bahwa zakat, infaq, dan sedekah dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Beberapa program yang telah berjalan meliputi: ? Bantuan pangan dan santunan fakir miskin agar semua orang bisa merasakan kebahagiaan Idul Fitri. ? Beasiswa pendidikan bagi anak yatim untuk masa depan yang lebih cerah. ? Bantuan modal usaha bagi UMKM agar lebih mandiri dan produktif. Dengan berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi, Anda ikut serta dalam menyebarkan kebahagiaan dan keberkahan Idul Fitri bagi mereka yang membutuhkan. Setelah Ramadan berlalu, bagaimana cara kita tetap berada dalam kemenangan sejati? 1?? Menjaga ibadah wajib dan sunnah, termasuk puasa Syawal. 2?? Memperbanyak sedekah untuk keberkahan rezeki. 3?? Membangun hubungan baik dengan sesama, tidak hanya saat Lebaran. 4?? Tetap rendah hati dan bersyukur atas segala nikmat Allah SWT. Saatnya Menebar Kebaikan Jamaah Idul Fitri yang dirahmati Allah, Kemenangan sejati adalah ketika kita mampu mempertahankan ketakwaan, kepedulian sosial, dan kebiasaan baik yang telah kita bangun selama Ramadan. Mari kita jadikan hari kemenangan ini sebagai awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin. ? Yuk, sempurnakan kemenangan ini dengan berbagi! Salurkan zakat dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd! ?????
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan: 3 Pesan Penting Sebelum Menyambut Idul Fitri
Khutbah Jumat Terakhir di Bulan Ramadhan: 3 Pesan Penting Sebelum Menyambut Idul Fitri
Muqaddimah Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillaahil Hamd. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk merasakan indahnya bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari api neraka. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Hari ini adalah Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Sebuah momen yang penuh dengan haru dan perenungan karena kita akan segera berpisah dengan bulan penuh berkah ini. Kita harus bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita telah memanfaatkan Ramadhan ini? Apakah kita telah mengisi hari-hari kita dengan ibadah dan amal shaleh, ataukah Ramadhan berlalu begitu saja tanpa makna yang mendalam? Sebagai bekal untuk menyambut Idul Fitri, ada tiga pesan penting yang harus kita renungkan dalam khutbah Jumat kali ini. Pesan Pertama: Memaksimalkan Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan Jamaah yang dimuliakan Allah, Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk meningkatkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Bahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau bersabda: "Adalah Rasulullah SAW apabila telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan sarungnya." (HR. Bukhari dan Muslim) Sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan sisa hari di bulan Ramadhan ini dengan shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Pesan Kedua: Menunaikan Zakat Fitrah Sebagai Penyempurna Ibadah Puasa Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki kecukupan harta. Tujuan zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa dan menyucikan puasa yang telah kita jalani. Rasulullah SAW bersabda: "Zakat fitrah itu mensucikan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan kotor serta memberi makan kepada orang miskin." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah) Zakat fitrah harus ditunaikan sebelum shalat Idul Fitri agar dianggap sah dan dapat diberikan kepada yang berhak menerimanya. Oleh karena itu, mari kita tunaikan zakat fitrah melalui lembaga yang terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi, agar dapat tersalurkan dengan baik kepada mereka yang membutuhkan. Pesan Ketiga: Mempererat Silaturahmi dan Memaafkan Sesama Jamaah yang dimuliakan Allah, Hari raya Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan dan kebahagiaan, tetapi juga tentang menyambung silaturahmi serta saling memaafkan. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim) Di momen yang fitri ini, mari kita saling membuka hati, menghapus kesalahan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Jangan biarkan dendam dan kebencian menghalangi kita untuk memperoleh keberkahan Idul Fitri. Penutup Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Khutbah Jumat terakhir di bulan Ramadhan ini mengingatkan kita akan tiga hal penting: Memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar. Menunaikan zakat fitrah sebagai penyempurna ibadah puasa kita. Mempererat silaturahmi dan saling memaafkan dalam menyambut Idul Fitri. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini dan mempertemukan kita dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan yang lebih baik. Dan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama, marilah kita menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah kita melalui BAZNAS Kota Sukabumi agar saudara-saudara kita yang membutuhkan juga dapat merasakan kebahagiaan di hari kemenangan. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillaahil Hamd. Akhirnya, marilah kita akhiri Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan keikhlasan. Semoga kita semua mendapat ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Zakat Pertanian: Berapa yang Harus Dikeluarkan? Jangan Sampai Salah Hitung!
Zakat Pertanian: Berapa yang Harus Dikeluarkan? Jangan Sampai Salah Hitung!
Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat tertentu. Di antara berbagai jenis zakat yang ada, zakat pertanian menjadi salah satu yang penting untuk diketahui, terutama bagi para petani. Banyak orang masih bingung mengenai bagaimana cara menghitung zakat pertanian, kapan harus dikeluarkan, serta berapa besarannya. Menunaikan zakat pertanian dengan benar tidak hanya merupakan bentuk kepatuhan terhadap syariat Islam, tetapi juga dapat membantu meringankan beban sesama melalui pendistribusian yang tepat oleh lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai zakat pertanian, mulai dari jenis tanaman yang wajib dizakati, nisab, kadar zakat, hingga cara penghitungannya. Apa Itu Zakat Pertanian? Zakat pertanian adalah zakat yang dikenakan atas hasil bumi, baik berupa tanaman maupun buah-buahan yang menjadi makanan pokok dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Dasar hukum kewajiban zakat pertanian disebutkan dalam Al-Qur’an: "Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari memetik hasilnya." (QS. Al-An’am: 141) Selain itu, dalam hadis Rasulullah SAW, beliau bersabda: "Tanaman yang diairi oleh air hujan atau sumber air alami, zakatnya 10%. Sedangkan yang diairi dengan alat penyiraman atau memerlukan biaya, zakatnya 5%." (HR. Bukhari & Muslim) Jenis Tanaman yang Wajib Dizakati Tidak semua hasil pertanian wajib dikeluarkan zakatnya. Dalam Islam, hanya tanaman tertentu yang masuk dalam kategori wajib dizakati, yaitu: Biji-bijian: Padi, gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Buah-buahan: Kurma dan anggur. Tanaman pangan: Semua tanaman yang menjadi makanan pokok dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Sayuran dan buah-buahan selain yang disebutkan di atas tidak termasuk dalam objek zakat pertanian menurut mayoritas ulama. Namun, meskipun tidak wajib, tetap dianjurkan untuk mengeluarkan infaq atau sedekah dari hasil pertanian tersebut. Nisab Zakat Pertanian Nisab adalah batas minimum hasil panen yang wajib dikenakan zakat. Untuk zakat pertanian, nisabnya adalah 5 wasq, yang setara dengan 653 kg gabah kering atau sekitar 520 kg beras. Jika hasil panen yang diperoleh kurang dari jumlah tersebut, maka tidak wajib dikenakan zakat. Namun, tetap dianjurkan untuk bersedekah guna membantu sesama. Kadar Zakat Pertanian Besarnya zakat pertanian yang harus dikeluarkan bergantung pada metode pengairan yang digunakan: 10% (sepersepuluh) dari total hasil panen → Jika tanaman diairi secara alami oleh hujan, sungai, atau sumber air alami tanpa biaya tambahan. 5% (seperduapuluh) dari total hasil panen → Jika tanaman diairi dengan irigasi buatan yang memerlukan biaya atau tenaga manusia. Contoh Perhitungan Zakat Pertanian Contoh 1: Petani yang menggunakan pengairan alami Pak Ahmad adalah seorang petani yang menanam padi di lahan sawah tadah hujan. Hasil panennya mencapai 2.000 kg gabah kering. Karena menggunakan air hujan, zakatnya sebesar 10% dari hasil panen: 10% x 2.000 kg = 200 kg gabah kering harus dikeluarkan sebagai zakat. Contoh 2: Petani yang menggunakan irigasi berbayar Pak Budi memiliki lahan pertanian yang diairi menggunakan pompa air listrik. Hasil panennya mencapai 3.000 kg gabah kering. Karena menggunakan irigasi berbayar, zakatnya sebesar 5% dari hasil panen: 5% x 3.000 kg = 150 kg gabah kering harus dikeluarkan sebagai zakat. Bagaimana Cara Membayar Zakat Pertanian? Petani dapat membayar zakat pertanian dengan dua cara: Menyerahkan hasil panen langsung: Sejumlah hasil panen yang telah dihitung sesuai ketentuan zakat dapat disalurkan langsung kepada yang berhak menerima zakat (mustahik) atau melalui lembaga resmi seperti BAZNAS. Mengkonversi hasil panen ke dalam bentuk uang: Jika lebih mudah, petani bisa menjual hasil panennya terlebih dahulu, kemudian membayarkan zakatnya dalam bentuk uang dengan jumlah yang setara. Keutamaan Menyalurkan Zakat Pertanian Melalui BAZNAS Menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS Kota Sukabumi memberikan banyak manfaat, antara lain: Distribusi lebih tepat sasaran: Zakat akan disalurkan kepada golongan yang benar-benar membutuhkan. Transparansi dan akuntabilitas: Laporan keuangan dan penyaluran zakat dikelola secara profesional. Mempermudah petani: Dengan membayar zakat melalui BAZNAS, petani tidak perlu repot mencari mustahik secara langsung. Kesimpulan Zakat pertanian adalah kewajiban yang harus dipahami dan ditunaikan oleh setiap petani Muslim. Dengan mengetahui ketentuan nisab, kadar zakat, dan cara penghitungannya, kita dapat memastikan bahwa zakat yang dikeluarkan sudah sesuai dengan syariat Islam. Agar zakat lebih bermanfaat dan tepat sasaran, menyalurkannya melalui BAZNAS Kota Sukabumi adalah pilihan terbaik. Dengan begitu, kita tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam membantu sesama. Ayo Tunaikan Zakat Pertanian Anda Sekarang! Jangan sampai salah hitung! Pastikan zakat pertanian Anda dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Serahkan zakat Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi agar lebih aman, transparan, dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. ? Klik di tombol bawah ini untuk membayar zakat pertanian sekarang!
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Idul Fitri 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa Hijriah? Ini Penjelasannya!
Idul Fitri 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa Hijriah? Ini Penjelasannya!
Idul Fitri adalah salah satu hari raya terpenting bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, Idul Fitri menjadi momen kemenangan yang ditunggu-tunggu. Namun, sering kali muncul pertanyaan: "Kapan tepatnya Idul Fitri tahun ini?". Di Indonesia, penetapan tanggal Idul Fitri bisa berbeda antara pemerintah dan beberapa organisasi Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini karena perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Syawal, baik menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) maupun rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit). Pada tahun 2025, banyak orang mulai mencari informasi tentang Idul Fitri 2025 jatuh pada tanggal berapa dalam kalender Hijriah? Jika Anda juga penasaran, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini! Penetapan Tanggal Idul Fitri 2025 Menurut perhitungan kalender Hijriah global, Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, yang bertepatan dengan 1 Syawal 1446 Hijriah. Namun, tanggal pastinya tetap akan dikonfirmasi melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). Sidang isbat biasanya digelar pada tanggal 29 Ramadan, yang pada tahun 2025 jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. Dalam sidang ini, Kemenag akan menentukan apakah hilal sudah terlihat atau belum. Jika hilal sudah tampak, maka 1 Syawal akan jatuh pada keesokan harinya, yakni Senin, 31 Maret 2025. Namun, jika hilal belum terlihat, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari, dan Idul Fitri baru akan dirayakan pada Selasa, 1 April 2025. Bagaimana dengan Muhammadiyah? Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomi yang menetapkan awal bulan baru ketika bulan sudah berada di atas ufuk, tanpa harus melihatnya secara langsung. Berdasarkan metode ini, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Bagaimana dengan Nahdlatul Ulama (NU)? Nahdlatul Ulama (NU) lebih cenderung mengikuti metode rukyatul hilal, yaitu pengamatan langsung terhadap hilal setelah matahari terbenam. Jika hilal terlihat di beberapa titik pemantauan yang ditentukan, maka bulan Syawal dimulai keesokan harinya. Jika tidak, maka bulan Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari. Jika hilal tidak terlihat pada 29 Maret 2025, maka kemungkinan NU akan menetapkan Idul Fitri jatuh pada 1 April 2025. Mengapa Penetapan Idul Fitri Bisa Berbeda? Ada dua metode utama yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Syawal: Metode Hisab (Perhitungan Astronomi) Digunakan oleh Muhammadiyah dan beberapa negara seperti Turki dan Arab Saudi. Tidak memerlukan pengamatan langsung terhadap hilal. Jika perhitungan menunjukkan bahwa bulan sudah berada di atas ufuk setelah matahari terbenam, maka bulan baru dimulai. Metode Rukyatul Hilal (Pengamatan Bulan Sabit Pertama) Digunakan oleh pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama. Mengharuskan pengamatan langsung terhadap hilal setelah matahari terbenam pada tanggal 29 Ramadan. Jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari. Karena perbedaan metode inilah, kadang-kadang terdapat perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Fitri antara berbagai organisasi Islam. Pentingnya Mengetahui Tanggal Idul Fitri Mengetahui tanggal pasti Idul Fitri sangat penting bagi umat Islam untuk berbagai keperluan, antara lain: Persiapan Ibadah Menyempurnakan amalan di bulan Ramadan, seperti itikaf, doa malam, dan membaca Al-Qur’an. Menunaikan zakat fitrah tepat waktu agar bisa disalurkan kepada yang membutuhkan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Persiapan Mudik Lebaran Memesan tiket perjalanan lebih awal untuk menghindari lonjakan harga tiket dan kepadatan arus mudik. Mengatur jadwal perjalanan agar lebih nyaman dan aman. Persiapan Finansial Merencanakan anggaran untuk kebutuhan hari raya, seperti membeli pakaian baru, makanan khas lebaran, serta berbagi rezeki dengan keluarga dan tetangga. Mengalokasikan sebagian rezeki untuk zakat, infaq, dan sedekah. Ajakan untuk Berdonasi dan Berzakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi Di momen Idul Fitri yang penuh keberkahan ini, jangan lupa untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menyalurkan zakat fitrah, zakat maal, infaq, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. ? Mengapa Harus Berzakat di BAZNAS Kota Sukabumi? ?? Terpercaya dan memiliki legalitas resmi. ?? Penyaluran zakat yang transparan dan tepat sasaran. ?? Membantu kaum dhuafa, yatim piatu, serta masyarakat yang membutuhkan. ???? Salurkan Zakat & Sedekah Anda Sekarang! Kesimpulan Berdasarkan perhitungan hisab dan prediksi awal, Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 (1 Syawal 1446 Hijriah). Namun, kepastian tanggalnya masih menunggu sidang isbat oleh Kementerian Agama pada 29 Maret 2025. Baik Muhammadiyah maupun pemerintah kemungkinan akan merayakan Idul Fitri pada hari yang sama, tetapi kepastiannya bergantung pada hasil pengamatan hilal. Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia perlu menunggu keputusan resmi dari pemerintah terkait penetapan 1 Syawal 1446 H. Sambil menunggu hari kemenangan tiba, mari kita tingkatkan ibadah di akhir Ramadan, memperbanyak doa, serta menunaikan zakat fitrah dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berbagi, kita tidak hanya menyucikan harta, tetapi juga membawa kebahagiaan bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu. ???? Jangan sampai terlewat! Yuk, tunaikan zakat fitrah Anda sekarang juga di BAZNAS Kota Sukabumi! Selamat menyambut Idul Fitri 2025! Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Aamiin. ????? FAQ Seputar Idul Fitri 2025 1. Kapan Idul Fitri 2025 jatuh dalam kalender Masehi? ???? Perkiraan: Senin, 31 Maret 2025 (menunggu keputusan resmi pemerintah). 2. Apa perbedaan penentuan Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah? ???? Pemerintah menggunakan rukyatul hilal (pengamatan bulan), sedangkan Muhammadiyah menggunakan hisab (perhitungan astronomi). 3. Kapan batas waktu membayar zakat fitrah? ???? Sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. 4. Di mana bisa membayar zakat fitrah? ???? Anda bisa membayarkan zakat fitrah melalui BAZNAS Kota Sukabumi secara online maupun langsung.
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Punya Ternak? Begini Cara Hitung Zakat Peternakan Sesuai Syariat!
Punya Ternak? Begini Cara Hitung Zakat Peternakan Sesuai Syariat!
Zakat adalah salah satu pilar dalam Islam yang memiliki peran penting dalam pemerataan kesejahteraan umat. Selain zakat fitrah yang dikeluarkan saat bulan Ramadan, ada juga zakat maal yang mencakup berbagai jenis harta, termasuk zakat hasil pertanian, perdagangan, dan peternakan. Bagi para peternak yang memiliki sapi, kambing, domba, atau unta dalam jumlah tertentu, wajib hukumnya untuk menunaikan zakat peternakan. Namun, sayangnya, masih banyak peternak yang belum memahami aturan penghitungan zakat ini secara benar. Apakah semua hewan ternak wajib dizakati? Bagaimana cara menghitungnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang zakat peternakan sesuai dengan syariat Islam agar tidak ada lagi kebingungan dalam menunaikan kewajiban ini. Apa Itu Zakat Peternakan? Zakat peternakan adalah zakat yang dikenakan pada hewan ternak yang dipelihara oleh seorang muslim dan telah mencapai jumlah minimal (nisab) serta jangka waktu kepemilikan (haul). Dasar hukum zakat peternakan terdapat dalam hadis Rasulullah ?: "Tidak ada seorang pun yang memiliki unta, sapi, atau kambing yang tidak dizakati, kecuali pada hari kiamat akan didatangkan kepadanya dalam keadaan besar dan gemuk, lalu ia akan diinjak-injak atau ditanduk-tanduk. Setiap kali yang terakhir melewatinya, yang pertama datang kembali, hingga Allah menyelesaikan hisab hamba-Nya di antara makhluk-Nya." (HR. Bukhari & Muslim) Hadis ini menegaskan bahwa zakat peternakan memiliki konsekuensi besar jika tidak ditunaikan. Oleh karena itu, memahami cara perhitungannya sangatlah penting bagi setiap muslim yang memiliki usaha di bidang peternakan. Syarat Wajib Zakat Peternakan Tidak semua hewan ternak dikenakan zakat. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum seorang peternak wajib mengeluarkan zakat atas hewan ternaknya, yaitu: Hewan ternak mencapai nisab Setiap jenis hewan memiliki jumlah minimum (nisab) yang harus terpenuhi agar wajib dizakati. Dimiliki selama satu tahun penuh (haul) Hewan ternak harus dimiliki dan dipelihara selama satu tahun hijriah. Digembalakan (Sa’imah) Hewan ternak yang terkena zakat adalah yang digembalakan di padang rumput atau diberi makan secara alami, bukan yang diberi pakan khusus untuk penggemukan. Tidak digunakan untuk bekerja Hewan ternak yang digunakan untuk bekerja, seperti membajak sawah atau mengangkut barang, tidak dikenakan zakat. Nisab dan Kadar Zakat Peternakan Setiap jenis hewan memiliki aturan nisab dan kadar zakat yang berbeda. Berikut adalah rinciannya: 1. Zakat Unta Nisab: 5 ekor Kadar Zakat: 5 – 9 ekor: 1 ekor kambing 10 – 14 ekor: 2 ekor kambing 15 – 19 ekor: 3 ekor kambing 20 – 24 ekor: 4 ekor kambing 25 – 35 ekor: 1 ekor unta betina usia 1 tahun 36 – 45 ekor: 1 ekor unta betina usia 2 tahun Setiap tambahan 40 ekor unta, maka zakatnya bertambah 1 ekor unta betina berusia 2 tahun lebih. 2. Zakat Sapi Nisab: 30 ekor Kadar Zakat: 30 – 39 ekor: 1 ekor sapi usia 1 tahun 40 – 59 ekor: 1 ekor sapi usia 2 tahun 60 – 69 ekor: 2 ekor sapi usia 1 tahun Setiap tambahan 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor sapi usia 1 tahun lebih. 3. Zakat Kambing/Domba Nisab: 40 ekor Kadar Zakat: 40 – 120 ekor: 1 ekor kambing 121 – 200 ekor: 2 ekor kambing 201 – 300 ekor: 3 ekor kambing Setiap tambahan 100 ekor: tambah 1 ekor kambing Bagaimana dengan Hewan Ternak yang Dijual? Jika hewan ternak dijual atau diternakkan untuk diperjualbelikan (bukan untuk digembalakan), maka zakatnya dihitung sebagai zakat perdagangan. Cara menghitungnya adalah: Nilai total hewan ternak dalam rupiah setelah 1 tahun. Nisabnya setara dengan 85 gram emas. Kadar zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total nilai jual ternak. Contoh Perhitungan Zakat Peternakan Misalnya, seorang peternak memiliki 100 ekor kambing yang telah digembalakan selama satu tahun penuh. Berdasarkan ketentuan zakat: Nisab kambing adalah 40 ekor, maka wajib zakat. Untuk 100 ekor kambing, zakatnya adalah 1 ekor kambing. Jika harga 1 ekor kambing sekitar Rp2.000.000, maka peternak bisa membayar zakat dalam bentuk uang sebesar Rp2.000.000 atau menyerahkan 1 ekor kambing sebagai zakat. Menunaikan zakat peternakan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama. Dengan zakat, harta yang kita miliki menjadi lebih bersih dan berkah. Jika Anda memiliki hewan ternak dalam jumlah besar dan bingung cara menghitung zakatnya, BAZNAS Kota Sukabumi siap membantu Anda! Dengan menyalurkan zakat melalui lembaga terpercaya, Anda tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga turut membantu masyarakat yang membutuhkan. ? Yuk, tunaikan zakat peternakan Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi!
ARTIKEL27/03/2025 | Duta Zakat
Bantuan BAZNAS 2025: Siapa yang Berhak dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Bantuan BAZNAS 2025: Siapa yang Berhak dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat yang kurang mampu melalui berbagai program bantuan berbasis zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Pada tahun 2025, BAZNAS Kota Sukabumi kembali menghadirkan berbagai jenis bantuan yang dapat diakses oleh masyarakat yang berhak. Bantuan ini mencakup sektor pendidikan, kesehatan, usaha mikro, bantuan kemanusiaan, hingga bantuan sosial bagi mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi sulit. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami jenis bantuan yang tersedia dan bagaimana cara mendapatkannya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai bantuan BAZNAS 2025, siapa yang berhak menerimanya, serta langkah-langkah pengajuan agar Anda tidak melewatkan kesempatan mendapatkan bantuan yang sangat bermanfaat ini. Jenis-Jenis Bantuan BAZNAS 2025 BAZNAS Kota Sukabumi menawarkan berbagai program bantuan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut beberapa program utama yang bisa diakses oleh masyarakat: 1. Bantuan Pendidikan Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan yang dapat mengubah masa depan seseorang. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan yang layak karena keterbatasan ekonomi. Untuk itu, BAZNAS memiliki program bantuan pendidikan yang mencakup: Beasiswa BAZNAS: Bantuan biaya pendidikan bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Bantuan Pendidikan Anak Yatim: Khusus bagi anak yatim yang membutuhkan dukungan dalam melanjutkan pendidikan. Bantuan SPP dan Biaya Kuliah: Ditujukan bagi pelajar atau mahasiswa yang kesulitan membayar biaya sekolah atau kuliah. Pendaftaran beasiswa BAZNAS biasanya dibuka setiap tahun. Untuk tahun 2025, informasi lengkap mengenai pendaftaran bisa dicek melalui situs resmi BAZNAS. 2. Bantuan Modal Usaha untuk UMKM Bagi masyarakat yang ingin memulai atau mengembangkan usaha kecil, BAZNAS menyediakan bantuan modal usaha. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui wirausaha mandiri. Program ini mencakup: Bantuan modal usaha untuk pelaku UMKM Pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha Pendampingan bisnis bagi penerima bantuan Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat keluar dari kesulitan ekonomi dengan cara yang lebih produktif dan berkelanjutan. 3. Bantuan Kesehatan BAZNAS memiliki program bantuan kesehatan bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Program ini mencakup: Rumah Sehat BAZNAS: Klinik kesehatan gratis untuk masyarakat yang tidak mampu. Bantuan pengobatan dan operasi bagi masyarakat kurang mampu Bantuan alat kesehatan, seperti kursi roda dan alat bantu dengar Bantuan kesehatan ini sangat penting bagi mereka yang membutuhkan perawatan tetapi tidak memiliki biaya yang cukup. 4. Bantuan Sosial dan Kemanusiaan Selain bantuan pendidikan, usaha, dan kesehatan, BAZNAS juga memiliki program bantuan sosial dan kemanusiaan, seperti: Bantuan untuk korban bencana alam (banjir, gempa bumi, dan lainnya) Bantuan biaya hidup bagi fakir miskin Bantuan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana atau mengalami kesulitan ekonomi yang sangat berat. Siapa yang Berhak Menerima Bantuan? Agar bantuan yang diberikan tepat sasaran, BAZNAS menetapkan kategori penerima bantuan, yang dikenal sebagai mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Berikut adalah golongan yang berhak menerima bantuan BAZNAS: Fakir – Mereka yang hampir tidak memiliki harta atau penghasilan. Miskin – Orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Amil – Orang yang mengelola zakat. Muallaf – Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan. Gharimin – Orang yang memiliki hutang dan kesulitan membayarnya. Fi Sabilillah – Mereka yang berjuang di jalan Allah, seperti para dai dan santri. Ibnu Sabil – Musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan. Jika Anda atau orang terdekat termasuk dalam salah satu kategori di atas, maka Anda bisa mengajukan bantuan ke BAZNAS Kota Sukabumi. Cara Mendapatkan Bantuan BAZNAS Bagi masyarakat yang ingin mengajukan bantuan dari BAZNAS Kota Sukabumi, berikut adalah langkah-langkahnya: 1. Persiapan Dokumen Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti: Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga Surat keterangan tidak mampu dari kelurahan Dokumen pendukung sesuai jenis bantuan yang diajukan (misalnya kartu pelajar untuk bantuan pendidikan, surat keterangan usaha untuk bantuan modal usaha, dan sebagainya). 2. Pengisian Formulir Kunjungi kantor BAZNAS Kota Sukabumi atau akses formulir pendaftaran secara online melalui website resmi BAZNAS. Pastikan mengisi data dengan benar dan lengkap. 3. Penyerahan Dokumen Serahkan formulir beserta dokumen pendukung ke kantor BAZNAS atau unggah melalui platform online jika tersedia. 4. Proses Verifikasi dan Survei Tim BAZNAS akan melakukan verifikasi data dan melakukan survei lapangan jika diperlukan untuk memastikan kelayakan penerima bantuan. 5. Penerimaan Bantuan Jika permohonan disetujui, bantuan akan disalurkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bantuan BAZNAS 2025 hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, modal usaha, hingga bantuan sosial dan kemanusiaan. Program ini sangat bermanfaat bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi dan ingin meningkatkan taraf hidupnya. Pastikan Anda memahami jenis bantuan yang tersedia dan prosedur pengajuannya agar bisa mendapatkan manfaat dari program ini. Jangan ragu untuk mengajukan bantuan jika Anda atau keluarga memenuhi syarat sebagai mustahik. Ayo Berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi! Agar program bantuan ini terus berjalan dan lebih banyak masyarakat terbantu, kami mengajak Anda untuk turut berpartisipasi dalam zakat, infak, dan sedekah. Dengan berdonasi, Anda membantu masyarakat yang membutuhkan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. ? Salurkan zakat, infak, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi sekarang juga! Mari bersama-sama membangun kesejahteraan umat melalui zakat dan sedekah!
ARTIKEL26/03/2025 | Duta Zakat
Program Cendekia BAZNAS: Peluang Emas bagi Mahasiswa Berprestasi, Jangan Sampai Ketinggalan!
Program Cendekia BAZNAS: Peluang Emas bagi Mahasiswa Berprestasi, Jangan Sampai Ketinggalan!
Pendidikan tinggi adalah investasi besar untuk masa depan. Namun, banyak mahasiswa berbakat di Indonesia yang kesulitan melanjutkan studi karena keterbatasan ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menghadirkan Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB). Program ini bertujuan membantu mahasiswa berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus terbebani oleh biaya kuliah. Dengan program ini, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dapat memperoleh bantuan biaya pendidikan serta pembinaan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan mereka. Lalu, bagaimana cara mendapatkan beasiswa ini? Simak informasi lengkapnya di artikel berikut! Apa Itu Program Cendekia BAZNAS? Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) adalah beasiswa pendidikan tinggi yang diberikan kepada mahasiswa tingkat Diploma IV (D4) dan Sarjana (S1) yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi mitra BAZNAS. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, terutama dari kalangan mustahik (penerima zakat), agar mereka dapat menjadi generasi unggul, berdaya saing, dan berkontribusi bagi masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan bantuan finansial tetapi juga pelatihan dan pembinaan langsung dari mentor berpengalaman. Dengan demikian, mereka diharapkan bisa berkembang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan akademik maupun sosial. Fasilitas yang Ditawarkan Beasiswa Cendekia BAZNAS memberikan sejumlah manfaat kepada para penerimanya, di antaranya: Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahasiswa akan mendapatkan subsidi UKT sebesar Rp3.000.000 per semester, yang dibayarkan langsung ke rekening kampus mitra atas nama mahasiswa penerima beasiswa. Program Pengembangan Diri Penerima beasiswa akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari mentor kampus dan tokoh nasional. Materi pembinaan meliputi leadership, entrepreneurship, soft skills, dan pemahaman keislaman. Jaringan Relasi dan Komunitas Mahasiswa yang tergabung dalam program ini akan mendapatkan akses ke jaringan relasi dan komunitas alumni BAZNAS yang dapat mendukung pengembangan karier mereka. Peluang Berkontribusi dalam Program Sosial Penerima beasiswa juga didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dikelola oleh BAZNAS, seperti pengabdian masyarakat dan proyek pemberdayaan ekonomi berbasis zakat. Syarat dan Cara Pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS Agar bisa mendapatkan Beasiswa Cendekia BAZNAS, mahasiswa harus memenuhi beberapa syarat berikut: Persyaratan Umum Mahasiswa aktif di perguruan tinggi mitra BAZNAS. Sedang menempuh studi pada semester 5 program reguler. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 dari skala 4,00. Tidak sedang menerima beasiswa lain yang bersumber dari APBN/APBD. Berkomitmen untuk mengikuti pembinaan dan program pengembangan diri dari BAZNAS. Dokumen yang Dibutuhkan Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Scan Kartu Keluarga (KK). Transkrip nilai terbaru yang sudah dilegalisir oleh kampus. Surat rekomendasi dari tokoh masyarakat atau BAZNAS daerah. Surat pernyataan kesediaan mengikuti program beasiswa. Esai dengan tema "Kontribusiku Menjadi Generasi Zakat". Cara Mendaftar Beasiswa Cendekia BAZNAS Kunjungi situs resmi BAZNAS Pilih program Beasiswa Cendekia BAZNAS dan klik Daftar. Isi formulir pendaftaran dengan data diri dan informasi akademik yang benar. Unggah dokumen persyaratan yang diminta. Pastikan semua informasi sudah benar, lalu klik Kirim. Tunggu proses seleksi administrasi dan pengumuman hasil seleksi. Kapan Pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025 Dibuka? Pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS biasanya dibuka pertengahan tahun. Sebagai gambaran, tahun 2023 lalu, pendaftaran dibuka pada 3-12 Juli. Untuk tahun 2025, jadwal resmi pendaftaran akan diumumkan melalui website dan media sosial BAZNAS. Oleh karena itu, penting bagi calon pendaftar untuk selalu memantau informasi terbaru melalui situs resmi BAZNAS dan kampus mitra masing-masing. Daftar Kampus Mitra BAZNAS Hingga saat ini, BAZNAS telah bekerja sama dengan lebih dari 113 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Beberapa kampus mitra yang telah berpartisipasi dalam program ini meliputi: Universitas Gadjah Mada (UGM) Universitas Brawijaya (UB) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Universitas Diponegoro (UNDIP) Universitas Andalas (UNAND) Institut Pertanian Bogor (IPB) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Ponorogo, dan Metro Lampung Daftar lengkap kampus mitra dapat dilihat pada situs resmi BAZNAS. Program Cendekia BAZNAS merupakan peluang emas bagi mahasiswa berprestasi yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan. Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, termasuk bantuan UKT, pelatihan pengembangan diri, dan akses ke komunitas relasi, program ini membantu mahasiswa meraih masa depan yang lebih cerah tanpa terkendala oleh masalah finansial. Jika Anda adalah mahasiswa berprestasi yang membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan, jangan lewatkan kesempatan ini! Segera persiapkan dokumen dan pantau pengumuman pendaftaran Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025 di website resmi BAZNAS. Ayo Berdonasi untuk Pendidikan! Kesuksesan program Beasiswa Cendekia BAZNAS tidak lepas dari dukungan masyarakat yang menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui BAZNAS. Dengan berdonasi, Anda bisa menjadi bagian dari perubahan dan membantu mahasiswa berprestasi mendapatkan pendidikan yang layak. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik dengan berdonasi ke BAZNAS Kota Sukabumi!
ARTIKEL26/03/2025 | Duta Zakat
Apa Sebenarnya Tugas-Tugas BAZNAS? Ini Perannya yang Jarang Orang Ketahui!
Apa Sebenarnya Tugas-Tugas BAZNAS? Ini Perannya yang Jarang Orang Ketahui!
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah lembaga resmi yang bertugas mengelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Indonesia. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya tugas-tugas BAZNAS dan dampak positif yang dihasilkannya. Tidak hanya sebagai lembaga penerima dan penyalur zakat, BAZNAS juga memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tugas-tugas BAZNAS dan manfaatnya bagi umat. Tugas-Tugas BAZNAS yang Jarang Diketahui 1. Mengumpulkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah, BAZNAS bertugas untuk mengumpulkan zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat, baik individu maupun perusahaan. Zakat yang dikumpulkan digunakan untuk membantu kelompok masyarakat yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan dhuafa. 2. Menyalurkan Dana kepada Mustahik BAZNAS tidak hanya bertugas mengumpulkan, tetapi juga memastikan dana zakat disalurkan kepada penerima yang berhak (mustahik). Penyaluran ini dilakukan melalui berbagai program sosial, seperti bantuan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi produktif. 3. Mengelola Dana Secara Transparan Salah satu tugas penting BAZNAS adalah memastikan bahwa dana yang dikelola digunakan dengan transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, BAZNAS memiliki sistem pelaporan yang dapat diakses oleh publik, sehingga masyarakat bisa melihat bagaimana dana mereka digunakan untuk membantu sesama. 4. Meningkatkan Kesejahteraan Umat BAZNAS memiliki berbagai program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan modal usaha bagi UMKM, program peternakan zakat, serta pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat prasejahtera. 5. Mendorong Pendidikan Melalui Beasiswa Banyak orang yang tidak tahu bahwa BAZNAS juga memiliki program beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Program seperti Beasiswa Cendekia BAZNAS membantu anak-anak berprestasi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik tanpa terkendala biaya. 6. Respons Cepat dalam Bantuan Bencana Dalam situasi darurat, seperti bencana alam, BAZNAS bertindak cepat dengan memberikan bantuan tanggap darurat, baik dalam bentuk makanan, kebutuhan pokok, hingga pembangunan kembali infrastruktur yang terdampak. 7. Edukasi dan Sosialisasi tentang Zakat BAZNAS juga aktif dalam menyebarkan informasi dan edukasi mengenai pentingnya berzakat. Sosialisasi dilakukan melalui seminar, kampanye digital, hingga program televisi agar lebih banyak masyarakat sadar akan kewajiban zakat dan manfaatnya bagi umat. BAZNAS bukan sekadar lembaga yang mengumpulkan zakat, tetapi juga memainkan peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan berbagai program yang ada, BAZNAS terus berupaya membantu mereka yang membutuhkan melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan oleh masyarakat. Yuk, berkontribusi dalam membantu sesama dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Donasi Anda bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan.
ARTIKEL26/03/2025 | Duta Zakat
Perbedaan Pendapat Ulama tentang Niat Zakat Fitrah: Mazhab Mana yang Harus Kita Ikuti?
Perbedaan Pendapat Ulama tentang Niat Zakat Fitrah: Mazhab Mana yang Harus Kita Ikuti?
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, sebagai penyucian diri dari perbuatan sia-sia dan kata-kata kotor selama Ramadan serta bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai niat dalam membayar zakat fitrah. Perbedaan ini seringkali menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam, terutama bagi mereka yang ingin memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sah dan sesuai dengan ajaran Islam. Maka dari itu, artikel ini akan membahas pandangan dari empat mazhab utama yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali tentang niat zakat fitrah berdasarkan kitab-kitab rujukan mereka. Dengan memahami pendapat para ulama, kita dapat menentukan mazhab mana yang paling sesuai dengan keyakinan kita dalam menjalankan ibadah zakat fitrah. Pandangan Empat Mazhab tentang Niat Zakat Fitrah 1. Mazhab Hanafi Dalam Mazhab Hanafi, niat dalam membayar zakat fitrah merupakan syarat sah, tetapi tidak diwajibkan untuk diucapkan secara lisan. Yang terpenting adalah adanya kesadaran dalam hati bahwa pembayaran tersebut dilakukan sebagai zakat fitrah. Menurut Imam Abu Hanifah dalam kitab Al-Hidayah oleh Al-Marghinani, beliau menyatakan: "Setiap ibadah yang memiliki tujuan tertentu harus disertai dengan niat, namun niat tidak selalu harus diucapkan. Dalam zakat fitrah, niat dalam hati sudah cukup meskipun tidak diungkapkan secara lisan." (Al-Hidayah fi Syarh Bidayat al-Mubtadi, jilid 1, hlm. 120) Selain itu, Mazhab Hanafi juga membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang tunai, berbeda dengan mazhab lainnya yang lebih mengutamakan pembayaran dalam bentuk makanan pokok. 2. Mazhab Maliki Mazhab Maliki berpendapat bahwa niat dalam zakat fitrah adalah syarat yang harus dilakukan saat pembayaran zakat. Mereka menganjurkan agar niat ini diucapkan secara lisan untuk memperjelas maksudnya. Dalam kitab Al-Mudawwanah Al-Kubra, Imam Malik menjelaskan: "Barang siapa yang mengeluarkan zakat fitrah tanpa niat, maka tidak sah karena sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Niat harus ada saat zakat diberikan kepada mustahik atau wakilnya." (Al-Mudawwanah Al-Kubra, jilid 1, hlm. 347) Mazhab Maliki juga menegaskan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan dalam bentuk makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah setempat. 3. Mazhab Syafi'i Mazhab Syafi'i memiliki pendapat yang hampir sama dengan Mazhab Maliki. Mereka mewajibkan niat dalam zakat fitrah dan menekankan pentingnya mengucapkan niat secara lisan. Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm menyatakan: "Zakat fitrah harus diniatkan karena ia merupakan bentuk ibadah. Jika seseorang membayar tanpa niat, maka ia tidak dianggap telah menunaikan zakat fitrah." (Al-Umm, jilid 2, hlm. 35) Mazhab Syafi'i juga menegaskan bahwa zakat fitrah harus dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, kurma, gandum, atau makanan lain yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat. 4. Mazhab Hanbali Mazhab Hanbali juga menekankan pentingnya niat dalam pembayaran zakat fitrah. Mereka berpendapat bahwa niat harus dilakukan bersamaan dengan penyerahan zakat kepada penerima atau wakilnya. Dalam kitab Al-Mughni oleh Ibnu Qudamah disebutkan: "Niat adalah bagian dari syarat sahnya zakat. Jika seseorang membayar tanpa niat, maka zakatnya tidak sah. Niat harus dilakukan saat zakat diserahkan kepada yang berhak menerimanya." (Al-Mughni, jilid 2, hlm. 673) Sama seperti Mazhab Syafi'i dan Maliki, Mazhab Hanbali juga mewajibkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok. Dari perbedaan pendapat di atas, terlihat bahwa keempat mazhab sepakat bahwa niat adalah syarat dalam pembayaran zakat fitrah. Namun, terdapat perbedaan dalam cara pengucapannya dan bentuk pembayaran zakat fitrah: Mazhab Hanafi membolehkan niat dalam hati dan memperbolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang. Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali mewajibkan niat dan menganjurkan untuk mengucapkannya secara lisan. Ketiga mazhab ini juga menetapkan bahwa zakat fitrah harus dibayarkan dalam bentuk makanan pokok. Berdasarkan pemahaman ini, umat Islam bebas memilih mazhab yang sesuai dengan keyakinannya. Jika mengikuti Mazhab Syafi'i yang dominan di Indonesia, maka sebaiknya niat diucapkan secara lisan dan pembayaran zakat fitrah dilakukan dalam bentuk makanan pokok. Ayo Salurkan Zakat Fitrah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Kota Sukabumi siap membantu Anda menyalurkan zakat fitrah dengan aman, mudah, dan sesuai dengan syariat Islam. Dengan menyalurkan zakat melalui BAZNAS, Anda turut membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit. Tunaikan zakat fitrah sekarang juga!
ARTIKEL26/03/2025 | Duta Zakat
Telat Lapor SPT? Tenang, Ada Kebijakan Baru Pajak 2025 yang Bisa Bebaskan Sanksi!
Telat Lapor SPT? Tenang, Ada Kebijakan Baru Pajak 2025 yang Bisa Bebaskan Sanksi!
Setiap wajib pajak di Indonesia memiliki kewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan sebelum batas waktu yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Namun, masih banyak masyarakat yang mengalami kendala dalam melakukan pelaporan, baik karena kesibukan, kurangnya pemahaman, maupun kendala teknis saat mengakses layanan pajak online. Akibatnya, banyak wajib pajak yang telat melaporkan SPT dan terkena sanksi berupa denda administratif. Namun, ada kabar baik bagi Anda yang mengalami keterlambatan! Pemerintah melalui DJP telah mengeluarkan kebijakan baru pada tahun 2025 yang memungkinkan penghapusan sanksi bagi wajib pajak yang telat lapor SPT. Apa saja ketentuannya? Bagaimana cara memanfaatkannya? Simak informasi lengkapnya di bawah ini! Aturan Lapor SPT dan Konsekuensi Keterlambatan Sebelum membahas kebijakan baru, penting untuk memahami aturan umum mengenai pelaporan SPT dan konsekuensi keterlambatan: Batas Waktu Lapor SPT Wajib Pajak Orang Pribadi: Paling lambat 31 Maret setiap tahunnya. Wajib Pajak Badan: Paling lambat 30 April setiap tahunnya. Sanksi Administratif Jika Telat Lapor Orang Pribadi: Denda sebesar Rp100.000. Wajib Pajak Badan: Denda sebesar Rp1.000.000. Sanksi Keterlambatan Pembayaran Pajak Jika terlambat membayar pajak yang terutang, wajib pajak akan dikenakan sanksi bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak yang belum dibayarkan. Kendati demikian, melalui kebijakan baru 2025, pemerintah memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk menghindari sanksi ini. Kebijakan Baru DJP 2025: Penghapusan Sanksi Administratif untuk Wajib Pajak yang Telat Lapor SPT Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-67/PJ/2025 yang mengatur mengenai penghapusan sanksi administratif bagi wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT. Ketentuan Kebijakan Penghapusan Sanksi Berdasarkan kebijakan ini, penghapusan sanksi diberikan kepada: Wajib pajak yang mengalami keterlambatan dalam pembayaran pajak yang terutang. Wajib pajak yang terlambat melaporkan SPT baik SPT Tahunan maupun SPT Masa. Peraturan ini berlaku mulai 27 Februari 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepatuhan pajak serta mendukung implementasi sistem Coretax DJP yang mempermudah proses perpajakan di Indonesia. Catatan penting: Penghapusan sanksi ini tidak berlaku otomatis! Wajib pajak harus tetap memenuhi persyaratan tertentu dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh DJP. Cara Memanfaatkan Kebijakan Penghapusan Sanksi Pajak 2025 Bagi Anda yang ingin memanfaatkan kebijakan ini, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan: 1. Segera Lakukan Pembayaran dan Pelaporan SPT Meskipun sanksi dapat dihapuskan, wajib pajak tetap harus melakukan pelaporan SPT dan pembayaran pajak sesegera mungkin. 2. Cek Status Sanksi Pajak Anda Anda bisa mengecek apakah telah dikenakan sanksi dengan mengakses laman DJP Online atau datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat. 3. Ajukan Permohonan Penghapusan Sanksi Jika Anda sudah menerima surat ketetapan sanksi, Anda bisa mengajukan permohonan penghapusan sanksi administratif ke Kantor Wilayah DJP dengan membawa dokumen berikut: Surat permohonan penghapusan sanksi. Bukti pembayaran pajak yang terutang. Bukti pelaporan SPT (jika sudah dilakukan). 4. Gunakan Layanan DJP Online untuk Mempermudah Proses DJP telah menyediakan berbagai layanan online seperti e-Filing, e-Form, dan e-Billing yang dapat membantu wajib pajak melaporkan dan membayar pajak tanpa harus datang ke kantor pajak. Kenapa Kita Harus Patuh dalam Membayar Pajak? Pajak memiliki peran penting dalam pembangunan negara. Dari pajak yang kita bayarkan, pemerintah bisa membangun infrastruktur, memperbaiki fasilitas publik, meningkatkan layanan kesehatan, serta memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu. Namun, tahukah Anda bahwa selain pajak, kita juga memiliki kewajiban untuk berbagi kepada sesama melalui zakat, infaq, dan sedekah? Zakat, Infaq, dan Sedekah: Pajak Spiritual yang Mendatangkan Keberkahan Sebagai umat Muslim, kita tidak hanya diwajibkan membayar pajak kepada negara tetapi juga menunaikan zakat sebagai bentuk kepedulian sosial dan spiritual. Perbedaan Pajak dan Zakat Aspek Pajak Zakat Sumber Hukum Undang-Undang Negara Al-Qur'an dan Hadis Tujuan Pembangunan Negara Kesejahteraan Umat Islam Penerima Manfaat Negara dan Masyarakat Umum Fakir, Miskin, dan Golongan yang Berhak Zakat tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan tetapi juga membersihkan harta kita dan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan. Kesimpulan: Jangan Lupa Bayar Pajak dan Tunaikan Zakat di BAZNAS Kota Sukabumi! Kebijakan baru DJP tahun 2025 memberikan kesempatan bagi wajib pajak yang telat lapor SPT untuk terbebas dari sanksi administratif. Namun, kita tetap harus berusaha patuh dalam melaporkan dan membayar pajak tepat waktu agar terhindar dari masalah perpajakan di masa mendatang. Selain itu, jangan lupakan kewajiban kita sebagai Muslim untuk menunaikan zakat, infaq, dan sedekah. Dengan berbagi melalui BAZNAS Kota Sukabumi, kita dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Mari kita jadikan tahun 2025 sebagai tahun yang lebih baik, bukan hanya dalam kepatuhan membayar pajak tetapi juga dalam meningkatkan kepedulian sosial dengan berbagi rezeki melalui zakat! Salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda sekarang juga melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Semoga artikel ini membantu meningkatkan kesadaran pajak dan zakat sekaligus mendorong lebih banyak orang untuk berbagi melalui BAZNAS! ????
ARTIKEL26/03/2025 | Duta Zakat
Menteri Pariwisata Ungkap Strategi Baru! Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi dan ZIS?
Menteri Pariwisata Ungkap Strategi Baru! Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi dan ZIS?
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Dengan kekayaan alam, budaya, dan warisan sejarah yang luar biasa, sektor ini mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Baru-baru ini, Menteri Pariwisata Indonesia mengumumkan strategi baru dalam pengembangan industri pariwisata, yang tidak hanya bertujuan meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat serta pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS). Dengan meningkatnya industri pariwisata, penghasilan masyarakat di sekitar destinasi wisata pun dapat meningkat. Hal ini berpotensi memperbesar kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat, infaq, dan sedekah. Lalu, bagaimana strategi baru ini akan berdampak pada ekonomi dan pengumpulan ZIS? Simak pembahasannya berikut ini! 1. Pengenalan Program Pariwisata Baru Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata telah menetapkan beberapa program inovatif untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Salah satu langkah strategisnya adalah penerapan konsep Tourism 5.0, yang mengintegrasikan teknologi digital dalam promosi dan layanan pariwisata. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, pemerintah juga tengah mendorong pariwisata halal sebagai daya tarik bagi wisatawan Muslim global. Dengan menyediakan fasilitas yang ramah Muslim, seperti restoran halal, tempat ibadah yang mudah diakses, serta layanan syariah-friendly lainnya, Indonesia berpotensi menarik lebih banyak wisatawan dari negara-negara dengan populasi Muslim besar. 2. Revitalisasi Destinasi Wisata Bersejarah Program revitalisasi kawasan wisata bersejarah juga menjadi prioritas dalam strategi baru ini. Salah satu contoh yang telah dilakukan adalah perbaikan dan pengembangan kawasan Kota Tua Jakarta serta kawasan heritage lainnya di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang. Dengan inisiatif ini, diharapkan tidak hanya jumlah wisatawan yang meningkat, tetapi juga kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Peningkatan jumlah wisatawan tentunya berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja, baik di sektor transportasi, perhotelan, kuliner, hingga industri kreatif. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan penghasilan dan memiliki kemampuan lebih untuk menyalurkan ZIS mereka. 3. Dampak Terhadap Ekonomi Nasional Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor pariwisata menyumbang lebih dari 4,8% PDB nasional pada tahun 2023, dengan kontribusi sebesar Rp 326 triliun. Dengan strategi baru yang diterapkan, diharapkan angka ini terus meningkat pada tahun 2025 dan seterusnya. Dengan meningkatnya PDB nasional dari sektor pariwisata, diharapkan akan terjadi efek domino terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk peningkatan pendapatan di daerah-daerah wisata. Ketika masyarakat memiliki penghasilan yang lebih stabil, mereka akan lebih mampu dan sadar untuk menunaikan kewajiban zakat, yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia. 4. Pengaruh Terhadap Pengumpulan ZIS Peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisata juga dapat berdampak langsung pada pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS). Sebagai contoh, zakat penghasilan dari para pekerja sektor pariwisata akan meningkat, begitu pula dengan infaq dan sedekah dari pelaku usaha yang memperoleh keuntungan lebih besar dari kunjungan wisatawan. Dalam konteks ini, BAZNAS Kota Sukabumi sebagai lembaga resmi pengelola zakat berperan penting dalam menyalurkan dana ZIS kepada mereka yang membutuhkan. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, dana yang terkumpul dapat digunakan untuk program-program pemberdayaan ekonomi, beasiswa pendidikan, hingga bantuan bagi fakir miskin dan dhuafa. Selain itu, pengusaha di bidang pariwisata juga didorong untuk aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berbasis zakat. Dengan demikian, sektor pariwisata tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian nasional, tetapi juga terhadap kesejahteraan sosial secara lebih luas. Kesimpulan Strategi baru yang diungkapkan oleh Menteri Pariwisata berpotensi membawa dampak positif bagi perekonomian dan pengumpulan ZIS di Indonesia. Dengan integrasi teknologi, revitalisasi destinasi, serta peningkatan layanan pariwisata halal, sektor ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat ekonomi yang luas. Selain meningkatkan pendapatan nasional, pertumbuhan pariwisata juga diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah. Oleh karena itu, mari bersama-sama mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui ZIS. Yuk, salurkan zakat, infaq, dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi! Dengan berdonasi, Anda turut membantu sesama dan berkontribusi dalam membangun ekonomi umat yang lebih kuat dan berkeadilan.
ARTIKEL25/03/2025 | Duta Zakat
USD ke IDR Hari Ini Naik atau Turun? Simak Dampaknya Terhadap Keuangan dan Zakat Anda!
USD ke IDR Hari Ini Naik atau Turun? Simak Dampaknya Terhadap Keuangan dan Zakat Anda!
Nilai tukar mata uang asing, terutama Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah Indonesia (IDR), menjadi perhatian utama bagi banyak orang, baik pelaku bisnis, investor, maupun masyarakat umum. Fluktuasi nilai tukar tidak hanya berpengaruh pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, tetapi juga berdampak langsung pada harga barang, daya beli masyarakat, hingga kewajiban keagamaan seperti zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Lantas, bagaimana kondisi kurs USD ke IDR saat ini? Apakah mengalami kenaikan atau penurunan? Dan bagaimana dampaknya terhadap keuangan pribadi serta kewajiban zakat? Artikel ini akan mengupas tuntas segala aspek terkait nilai tukar dolar terhadap rupiah serta langkah yang bisa diambil untuk mengelola keuangan dengan bijak. Update Kurs USD ke IDR Terbaru Nilai tukar USD ke IDR terus mengalami perubahan setiap harinya. Pergerakan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebijakan moneter Bank Indonesia, inflasi, suku bunga The Fed (Bank Sentral Amerika), hingga kondisi politik dan ekonomi global. Berikut adalah beberapa sumber terpercaya untuk melihat kurs terkini USD ke IDR: Bank Indonesia (BI) XE Currency Converter Bloomberg Memantau pergerakan kurs USD ke IDR secara rutin sangat penting untuk mengambil keputusan finansial yang tepat, terutama bagi yang memiliki transaksi internasional atau aset dalam mata uang asing. Dampak Fluktuasi Kurs USD ke IDR terhadap Keuangan Pribadi 1. Harga Barang Impor Naik Ketika USD menguat terhadap IDR, harga barang impor akan naik karena sebagian besar transaksi perdagangan internasional dilakukan dalam dolar. Dampaknya, harga barang elektronik, otomotif, gadget, hingga bahan makanan yang diimpor menjadi lebih mahal. Sebaliknya, jika nilai tukar IDR menguat terhadap USD, harga barang impor bisa turun, memberikan keuntungan bagi konsumen di Indonesia. 2. Biaya Pendidikan di Luar Negeri Meningkat Bagi orang tua yang memiliki anak berkuliah di luar negeri, perubahan nilai tukar dolar bisa sangat mempengaruhi biaya pendidikan. Kenaikan kurs USD berarti jumlah rupiah yang harus dikeluarkan untuk membayar uang kuliah dan biaya hidup menjadi lebih besar. 3. Investasi Terpengaruh Fluktuasi nilai tukar juga mempengaruhi pasar modal. Investor asing yang memiliki aset di Indonesia akan mempertimbangkan pergerakan kurs dalam keputusan investasinya. Jika nilai rupiah melemah tajam, investor bisa menarik dana mereka, menyebabkan penurunan harga saham dan pasar obligasi. Bagi investor lokal, memahami hubungan antara kurs USD dan kinerja pasar keuangan dapat membantu dalam menyusun strategi investasi yang lebih matang. 4. Dampak pada Utang Luar Negeri Pemerintah dan perusahaan swasta yang memiliki utang dalam mata uang USD akan menghadapi peningkatan beban pembayaran saat kurs USD naik. Ini dapat berdampak pada kebijakan ekonomi pemerintah, termasuk subsidi, pajak, dan program bantuan sosial. Bagaimana Kurs USD ke IDR Mempengaruhi Zakat Anda? 1. Pengaruh Kurs terhadap Nisab Zakat Zakat memiliki nisab atau batas minimal harta yang wajib dikeluarkan. Nisab zakat sering dihitung berdasarkan harga emas dan perak. Jika kurs USD menguat, harga emas dalam rupiah cenderung naik, sehingga berpengaruh pada perhitungan nisab zakat. Sebagai contoh, jika harga emas naik karena pengaruh kurs, maka nisab zakat yang harus dibayarkan juga bisa mengalami peningkatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperbarui informasi harga emas dan kurs USD sebelum menghitung zakat yang harus dibayarkan. 2. Dampak pada Zakat Perdagangan dan Investasi Bagi pemilik bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional, perubahan nilai tukar juga dapat mempengaruhi jumlah zakat yang harus dibayarkan. Jika keuntungan bisnis meningkat karena pelemahan rupiah (karena eksportir biasanya diuntungkan saat USD menguat), maka jumlah zakat yang dikeluarkan juga bisa bertambah. Sebaliknya, jika bisnis mengalami penurunan akibat pelemahan nilai tukar, penghitungan zakat juga perlu disesuaikan. 3. Zakat dalam Bentuk Mata Uang Asing Sebagian orang memiliki aset atau pendapatan dalam bentuk USD. Jika seseorang ingin membayar zakat dengan mata uang asing, maka harus dikonversikan ke rupiah menggunakan kurs terbaru. Oleh karena itu, pemantauan kurs menjadi krusial agar zakat yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan syariat. Tips Mengelola Keuangan di Tengah Fluktuasi Kurs USD ke IDR Gunakan Diversifikasi Aset Jangan hanya menyimpan dana dalam rupiah. Jika memungkinkan, alokasikan sebagian investasi dalam bentuk dolar atau emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Hindari Transaksi dalam USD Jika Tidak Perlu Jika tidak memiliki kebutuhan mendesak, hindari membeli barang atau jasa dalam USD saat kurs sedang tinggi. Cek Kurs Saat Menentukan Zakat Sebelum membayar zakat, pastikan untuk mengecek harga emas dan nilai tukar terbaru agar perhitungan nisab zakat lebih akurat. Gunakan Platform Resmi untuk Pembayaran Zakat Jika ingin membayar zakat secara online, gunakan platform terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi untuk memastikan dana zakat tersalurkan dengan tepat kepada mereka yang berhak menerimanya. Perubahan nilai tukar USD ke IDR memiliki dampak besar terhadap ekonomi, harga barang, investasi, hingga kewajiban zakat. Dengan memahami pergerakan kurs, kita dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak serta memastikan kewajiban zakat tetap terpenuhi sesuai dengan syariat. Sebagai umat Muslim, mari kita tidak hanya fokus pada keuangan pribadi, tetapi juga berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi, kita dapat membantu lebih banyak orang dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. ???? Salurkan zakat Anda sekarang! Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi dengan mudah dan aman.
ARTIKEL25/03/2025 | Duta Zakat
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat