WhatsApp Icon
Menghidupkan Kembali Empati: Tantangan Akhlak di Era Modern dalam Pandangan Islam

Perkembangan zaman modern membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi, media sosial, dan globalisasi telah mempercepat arus informasi serta memperluas interaksi antarindividu. Namun, di balik manfaat tersebut, muncul tantangan serius dalam aspek akhlak, salah satunya adalah melemahnya empati. Sikap individualistis, minim kepedulian terhadap penderitaan orang lain, serta mudahnya melontarkan ujaran kebencian menjadi fenomena yang semakin sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Islam, empati bukan sekadar nilai sosial, melainkan bagian dari akhlak mulia (akhlaq al-karimah) yang mencerminkan kualitas iman seseorang. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk taat dalam ibadah ritual, tetapi juga memiliki kepedulian dan kepekaan sosial terhadap sesama manusia.

Konsep Empati dalam Islam

Empati dalam Islam berkaitan erat dengan konsep rahmah (kasih sayang), ta’awun (tolong-menolong), dan ukhuwah (persaudaraan). Seorang Muslim dianjurkan untuk mampu merasakan kesulitan orang lain dan terdorong untuk membantu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Empati tidak berhenti pada rasa iba, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata yang membawa manfaat.

Dalil Al-Qur’an dan Hadits

Al-Qur’an menegaskan bahwa Islam adalah agama yang dibangun di atas kasih sayang. Allah SWT berfirman:

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
(QS. Al-Anbiya’: 107)

Ayat ini menunjukkan bahwa teladan Rasulullah ? adalah rahmat dan kepedulian universal. Allah juga memerintahkan umat manusia untuk saling menolong dalam kebaikan:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)

Rasulullah ? pun menegaskan pentingnya empati melalui sabdanya:

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa empati merupakan indikator kesempurnaan iman.

Pandangan Ulama

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa hati yang lembut dan peduli terhadap sesama merupakan tanda kedekatan seorang hamba dengan Allah. Kerasnya hati dan ketidakpedulian sosial, menurut beliau, adalah penyakit rohani yang harus diobati.

Ibn Qayyim Al-Jauziyyah menegaskan bahwa kasih sayang adalah inti syariat Islam. Sementara Imam An-Nawawi menekankan bahwa mencintai kebaikan bagi orang lain merupakan prinsip dasar akhlak yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata.

Tantangan dan Aksi Nyata

Empati di era modern menghadapi tantangan berupa individualisme, kesibukan hidup, serta pengaruh negatif media sosial. Oleh karena itu, empati perlu dihidupkan kembali melalui tindakan sederhana seperti menjaga lisan dan tulisan, membantu sesama, memperkuat silaturahmi, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.

Kesimpulan

Empati adalah fondasi penting dalam akhlak Islam yang berlandaskan kasih sayang dan kepedulian sosial. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama telah memberikan panduan jelas bahwa iman sejati harus tercermin dalam sikap peduli terhadap sesama. Di tengah tantangan era modern, setiap Muslim memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan kembali empati melalui amal nyata.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
UMKM Naik Kelas: Strategi Bisnis Halal dan Berkah Menurut Prinsip Ekonomi Islam

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Selain menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga, UMKM juga berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi umat. Namun, tantangan UMKM saat ini bukan hanya bertahan, melainkan mampu naik kelas menjadi usaha yang profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Dalam perspektif Islam, kegiatan bisnis tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan materi. Islam mengajarkan bahwa usaha harus dijalankan secara halal dan penuh keberkahan agar membawa kebaikan bagi pelaku usaha dan masyarakat.

 

Konsep Bisnis Halal dan Berkah dalam Islam

Bisnis halal dalam Islam mencakup seluruh proses usaha, mulai dari sumber modal, bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Usaha yang terbebas dari unsur riba, penipuan, dan ketidakjelasan akan menghadirkan ketenangan batin serta kepercayaan konsumen.

Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 172)

Ayat ini menegaskan bahwa rezeki yang halal dan baik menjadi fondasi utama dalam aktivitas ekonomi seorang Muslim.

 

Landasan Al-Qur’an dan Hadits dalam Aktivitas Usaha

Islam memberikan panduan tegas terkait etika bisnis. Salah satu prinsip utamanya adalah larangan riba serta keharusan berlaku jujur dalam transaksi. Rasulullah ? bersabda:

“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, dan para syuhada.”
(HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa kejujuran dalam bisnis memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.

 

Pandangan Ulama tentang Etika Bisnis

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa mencari nafkah dengan cara halal merupakan bagian dari ibadah. Ibn Qayyim al-Jawziyyah menegaskan bahwa muamalah harus berlandaskan keadilan dan kemaslahatan. Dengan demikian, keuntungan dalam Islam bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas.

 

Strategi UMKM Naik Kelas Berbasis Ekonomi Islam

Agar UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan, beberapa strategi berikut dapat diterapkan:

1.     Menjamin kehalalan produk dan proses usaha

2.     Mengelola keuangan secara syariah dan transparan

3.     Menjunjung kejujuran serta keterbukaan informasi

4.     Meningkatkan kualitas produk dan profesionalisme kerja

5.     Menguatkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat

Strategi ini membantu UMKM membangun kepercayaan pasar sekaligus menjaga nilai-nilai syariah.

 

Niat dan Etos Kerja Islami dalam Dunia Usaha

Keberhasilan usaha tidak hanya ditentukan oleh strategi, tetapi juga oleh niat pelaku usaha. Rasulullah ? bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang lurus akan melahirkan etos kerja islami seperti amanah, disiplin, kerja keras, dan istiqamah, sehingga usaha tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga bernilai ibadah.

 

Kesimpulan

UMKM yang ingin naik kelas perlu memadukan profesionalisme bisnis dengan nilai-nilai ekonomi Islam. Kehalalan usaha, kejujuran, kualitas kerja, serta kepedulian sosial merupakan kunci keberhasilan yang berkelanjutan. Ketika bisnis dijalankan dengan niat ibadah dan etos kerja islami, usaha tersebut tidak hanya menghasilkan keuntungan materi, tetapi juga mendatangkan ketenangan dan keberkahan.

 

17/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Ketika Tubuh Berbicara: Pentingnya Menjaga Kesehatan sebagai Amanah dalam Islam

Dalam kesibukan hidup modern, manusia sering kali baru menyadari pentingnya kesehatan ketika tubuh mulai “berbicara”. Rasa lelah yang berkepanjangan, sakit yang datang berulang, atau emosi yang tidak stabil sering dianggap sepele hingga akhirnya mengganggu ibadah, pekerjaan, dan hubungan sosial. Islam memandang tubuh bukan sekadar alat untuk menjalani kehidupan, tetapi sebagai amanah dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Tubuh sebagai Amanah dari Allah

Islam menegaskan bahwa segala yang dimiliki manusia adalah titipan Allah, termasuk tubuh. Allah berfirman:

“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
(QS. Al-Isra: 36)

Ayat ini menegaskan bahwa tubuh bukan milik mutlak manusia. Para ulama menjelaskan bahwa menjaga kesehatan termasuk bagian dari menjaga amanah tersebut. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menyebut tubuh sebagai “kendaraan” bagi ruh. Jika kendaraan itu rusak karena kelalaian, maka ibadah dan ketaatan pun akan terhambat.

Kesehatan sebagai Nikmat yang Sering Diabaikan

Rasulullah ? mengingatkan umatnya agar tidak meremehkan nikmat sehat. Beliau bersabda:

“Ada dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan bahwa kesehatan sering baru disadari nilainya ketika sudah hilang. Islam mendorong umatnya untuk bersyukur atas nikmat sehat, dan salah satu bentuk syukur tersebut adalah dengan menjaganya secara sadar dan bertanggung jawab.

Menjaga Kesehatan sebagai Bagian dari Ibadah

Dalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada shalat dan puasa. Setiap aktivitas yang diniatkan untuk menaati Allah bernilai ibadah, termasuk menjaga kesehatan. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan bahwa menjaga tubuh agar tetap sehat merupakan bagian dari tujuan syariat, khususnya dalam menjaga jiwa (hifz an-nafs).

Rasulullah ? juga bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan pemenuhan hak tubuh, seperti istirahat, makan yang cukup, dan tidak memaksakan diri.

Panduan Islam dalam Menjaga Kesehatan

Islam memberikan panduan praktis yang relevan sepanjang zaman. Allah berfirman:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.”
(QS. Al-A’raf: 31)

Prinsip ini menegaskan pentingnya pola makan seimbang. Selain itu, kebersihan menjadi fondasi kesehatan, sebagaimana sabda Rasulullah ?: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Islam juga mendorong aktivitas fisik dan menjaga kesehatan mental melalui dzikir, doa, dan tawakal, karena ketenangan hati berpengaruh besar terhadap kondisi tubuh.

Ketika Tubuh Berbicara: Dengarkan dan Bertindak

Lelah berkepanjangan, sakit berulang, dan stres adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”
(QS. Al-Baqarah: 195)

Mengabaikan kesehatan berarti mengabaikan amanah. Seorang Muslim diajarkan untuk peka terhadap kondisi tubuh, beristirahat saat lelah, dan berikhtiar ketika sakit.

Kesimpulan

Menjaga kesehatan dalam Islam bukanlah urusan sampingan, melainkan bagian dari amanah dan bentuk nyata ketaatan kepada Allah. Tubuh yang sehat memungkinkan seseorang beribadah dengan lebih khusyuk, bekerja dengan optimal, serta memberi manfaat bagi orang lain. Al-Qur’an, hadits, dan pandangan para ulama menegaskan bahwa merawat jasmani dan rohani adalah wujud syukur atas nikmat Allah. Ketika tubuh mulai “berbicara”, Islam mengajarkan kita untuk mendengarkan, memperbaiki gaya hidup, dan menjaga diri agar tetap berada dalam jalan kebaikan yang diridhai-Nya.

 

16/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna: Kekuatan Tawakal dalam Mengubah Hidup

Dalam perjalanan hidup, banyak orang enggan melangkah karena takut salah, gagal, atau merasa belum cukup baik. Rasa ragu ini sering membuat seseorang menunda keputusan dan menunggu kondisi ideal yang tak kunjung datang. Padahal dalam Islam, Allah tidak pernah menuntut hamba-Nya untuk menjadi sempurna sebelum memulai. Yang Allah minta adalah usaha terbaik, lalu bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Sikap inilah yang disebut tawakal.

Makna Tawakal dalam Islam

Secara bahasa, tawakal berarti bersandar sepenuhnya. Sedangkan menurut istilah, tawakal adalah mengambil sebab dengan maksimal lalu menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah. Ibnul Qayyim menyebut tawakal sebagai separuh agama, sementara separuh lainnya adalah kembali kepada Allah. Imam Ahmad menegaskan bahwa tawakal adalah amal hati, bukan sekadar ucapan. Ini menunjukkan bahwa tawakal bukan pasrah tanpa usaha, melainkan keyakinan yang disertai ikhtiar.

Dalil Al-Qur’an tentang Kekuatan Tawakal

Al-Qur’an menempatkan tawakal sebagai sumber kekuatan hidup. Allah mencintai orang-orang yang bertawakal dan menjanjikan jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertakwa dan berserah diri kepada-Nya. Tawakal bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga membuka pertolongan Allah dalam kehidupan nyata.

Hadits Nabi tentang Tawakal dan Usaha

Rasulullah SAW menjelaskan tawakal melalui perumpamaan burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. Burung tidak menunggu rezeki datang, tetapi bergerak dan berusaha. Hadits ini menegaskan bahwa tawakal harus selalu berjalan seiring dengan usaha.

Pandangan Ulama tentang Tawakal

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa usaha adalah bentuk ketaatan, sedangkan tawakal adalah penyerahan hati. Ibnu Taymiyyah menyatakan bahwa orang yang bertawakal tidak takut miskin dan tidak takut gagal, karena keyakinannya hanya tertuju kepada Allah. Tawakal memberi keberanian untuk memulai meski diri belum sempurna.

Mengapa Kita Harus Bangkit Tanpa Menunggu Sempurna

Banyak orang terjebak pada keinginan untuk menunggu kesiapan yang sempurna. Islam menolak cara berpikir ini. Tidak perlu menunggu mental kuat, kemampuan tinggi, atau keadaan ideal. Allah hanya meminta manusia untuk mulai melangkah, mengambil sebab terbaik, dan menyerahkan hasil kepada-Nya.

Kesimpulan

Tawakal adalah kekuatan yang membuat seseorang berani bangkit tanpa harus menunggu sempurna. Dengan tawakal, hati menjadi lebih tenang dan langkah terasa lebih ringan. Tawakal mengajarkan bahwa tugas manusia adalah berusaha sebaik mungkin, sementara hasil sepenuhnya berada dalam kuasa Allah. Sebagai wujud nyata pengamalan tawakal, kita diajak untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya melalui sedekah. Memberi dengan ikhlas adalah bentuk keyakinan bahwa Allah tidak akan mengurangi rezeki, melainkan melipatgandakannya. Semoga dengan bertawakal dan membiasakan diri bersedekah, hidup kita dipenuhi keberkahan, dilapangkan rezeki, dan dikuatkan hati untuk terus bangkit.

 

15/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri
Belajar Bukan Sekadar Hafalan: Menemukan Makna Ilmu Menurut Perspektif Islam

Belajar dalam Islam bukan hanya soal mengumpulkan informasi atau menghafal kalimat tanpa makna. Ilmu dalam pandangan Islam adalah cahaya yang membimbing hati, menuntun akhlak, dan mengarahkan seseorang menuju kedekatan dengan Allah. Karena itu, proses belajar yang ideal menurut Islam bukanlah sekadar memenuhi pikiran, melainkan proses yang menghidupkan hati dan menumbuhkan amal saleh.

1. Kedudukan Ilmu dalam Islam

Ilmu memiliki kedudukan yang sangat mulia. Allah berfirman:

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Muj?dilah: 11)

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya dimiliki, tetapi diamalkan. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa ilmu yang tidak mendorong seseorang untuk melakukan amal saleh adalah ilmu yang tidak bermanfaat.

Hal ini sejalan dengan firman Allah:

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah hanyalah ulama.”
(QS. F?thir: 28)

Maknanya, ilmu sejati harus menumbuhkan rasa takut, tunduk, dan cinta kepada Allah.

2. Belajar Tidak Hanya Menghafal

Walaupun menghafal memiliki nilai dalam Islam, terutama terkait Al-Qur’an, para ulama sejak dahulu menekankan bahwa pemahaman lebih utama daripada hafalan.

Rasulullah ? bersabda:

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah jadikan ia paham agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi tidak mengatakan menghafal agama, melainkan memahami agama.

Imam Malik berkata:

“Ilmu itu bukan banyaknya riwayat, namun cahaya yang Allah letakkan dalam hati.”

Demikian pula Ibnul Qayyim menegaskan bahwa ilmu yang tidak menghasilkan amal ibarat pohon tanpa buah—terlihat besar, tetapi tidak memberi manfaat.

3. Ilmu sebagai Renungan dan Amalan

Al-Qur’an berkali-kali mengajak manusia untuk merenungkan dan memahami, bukan hanya membaca.

“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an?”
(QS. An-Nis?’: 82)

Belajar dalam Islam harus membuat seseorang lebih peka terhadap hikmah kehidupan, lebih bijak, dan lebih berakhlak.

Imam Nawawi menambahkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah terbesar setelah ibadah wajib, menunjukkan bahwa belajar adalah amal besar jika diniatkan karena Allah.

4. Aksi Nyata Menjadikan Belajar Bermakna

Agar belajar tidak berhenti pada hafalan, berikut langkah nyata yang dapat dilakukan:

1.     Meluruskan niat — belajar untuk mencari ridha Allah, bukan popularitas.

2.     Fokus pada pemahaman — gunakan catatan, diskusi, atau peta konsep.

3.     Menghubungkan ilmu dengan kehidupan — renungkan bagaimana ilmu dapat memperbaiki diri.

4.     Mengamalkan ilmu sedikit demi sedikit — ilmu tanpa praktik hanyalah teori kosong.

5.     Mengajarkan kepada orang lain — karena mengajar memperkuat pemahaman.

6.     Menjaga adab penuntut ilmu — rendah hati, menghormati guru, dan menghindari perdebatan sia-sia.

7.     Evaluasi harian — tulis apa yang dipelajari dan bagaimana akan diamalkan.

 

Kesimpulan

Belajar dalam Islam bukan tentang seberapa banyak hafalan yang kita miliki, tetapi seberapa dalam ilmu itu mengubah hati dan kehidupan kita. Al-Qur’an dan hadits, serta pandangan ulama besar, sepakat bahwa ilmu harus melahirkan pemahaman, akhlak, dan amal.

Ilmu yang tidak dipahami hanya menjadi beban, tetapi ilmu yang diamalkan akan menjadi cahaya yang membimbing hidup hingga akhirat.

Semoga kita menjadi penuntut ilmu yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijaksana, berakhlak mulia, dan dekat dengan Allah.

 

12/12/2025 | Kontributor: Yessi Ade Lia Putri

Artikel Terbaru

Pengertian, jenis dan Syarat Zakat Perusahaan
Pengertian, jenis dan Syarat Zakat Perusahaan
Zakat bukan hanya kewajiban individu muslim, tetapi juga melekat pada perusahaan yang telah memenuhi syarat nishab dan haul. Dalam konteks modern, zakat perusahaan menjadi instrumen penting yang mampu menghubungkan dunia bisnis dengan tanggung jawab sosial, serta menghadirkan keberkahan dalam setiap aktivitas usaha. Perusahaan sebagai entitas hukum dapat dikenai kewajiban zakat atas harta yang dimilikinya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat serta fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan menunaikan zakat, perusahaan tidak hanya melaksanakan kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan sosial dan pengentasan kemiskinan. Objek zakat perusahaan meliputi berbagai sumber pendapatan dan aset, seperti keuntungan usaha, simpanan, modal yang diputar, hingga hasil investasi yang halal. Jika total kekayaan bersih perusahaan telah mencapai nishab setara dengan 85 gram emas dan telah berjalan selama satu tahun (haul), maka wajib dizakati sebesar 2,5%. Dalam praktiknya, zakat perusahaan dapat dihitung dari laba bersih setelah pajak, atau berdasarkan total aset produktif yang dimiliki. Mekanisme ini memudahkan perusahaan untuk menjalankan kewajiban tanpa mengganggu keberlangsungan operasional. BAZNAS Kota Sukabumi sebagai lembaga resmi pengelola zakat siap membantu proses perhitungan, konsultasi, hingga pelaporan zakat perusahaan dengan transparan. Menunaikan zakat perusahaan memiliki dampak besar bagi masyarakat. Dana zakat yang dihimpun akan disalurkan ke berbagai program pemberdayaan, mulai dari pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, hingga pemberdayaan ekonomi umat. Dengan demikian, zakat perusahaan bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga bentuk nyata dari kepedulian sosial perusahaan. Selain manfaat sosial, zakat perusahaan juga menghadirkan manfaat spiritual dan keberkahan dalam bisnis. Banyak perusahaan besar di dunia yang meyakini bahwa konsistensi dalam berbagi membawa ketenangan, memperkuat reputasi, serta membuka pintu-pintu rezeki yang lebih luas. Dalam perspektif Islam, zakat yang ditunaikan justru menyucikan harta dan memperkokoh keberlangsungan usaha. Dari sisi regulasi, perusahaan yang menyalurkan zakat melalui BAZNAS dapat memperoleh manfaat fiskal berupa pengurang pajak penghasilan (PPh). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yang menyatakan bahwa zakat dapat menjadi pengurang penghasilan kena pajak apabila disalurkan melalui lembaga resmi seperti BAZNAS. Dengan adanya insentif pajak tersebut, zakat perusahaan menjadi pilihan strategis bagi manajemen untuk menyelaraskan kepatuhan hukum, tanggung jawab sosial, dan nilai spiritual. Perusahaan tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga memperkuat tata kelola bisnis yang berintegritas. BAZNAS Kota Sukabumi mengundang seluruh perusahaan di wilayah Kota Sukabumi untuk berkolaborasi dalam kebaikan ini. Dengan dukungan perusahaan, misi BAZNAS dalam memberdayakan mustahik dan menyejahterakan umat akan semakin kuat. Perusahaan dapat menjadi bagian dari gerakan besar membangun masyarakat yang lebih mandiri, berdaya, dan berkeadilan. Mari jadikan zakat perusahaan sebagai budaya korporasi yang melekat pada setiap langkah bisnis. Dengan menunaikannya melalui BAZNAS Kota Sukabumi, perusahaan tidak hanya mendapatkan keberkahan usaha, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. Tunaikan zakat perusahaan Anda sekarang, karena keberkahan bisnis dimulai dari keberkahan harta.
ARTIKEL08/09/2025 | Khoirunisa
Pengertian, Jenis dan Syarat Zakat Saham
Pengertian, Jenis dan Syarat Zakat Saham
Perkembangan dunia investasi membuat saham kini menjadi salah satu instrumen populer di kalangan masyarakat. Dalam Islam, kepemilikan saham yang memberikan keuntungan juga termasuk harta yang wajib dizakati apabila telah memenuhi syarat. Zakat saham menjadi wujud nyata penyucian harta sekaligus tanggung jawab sosial investor muslim. Saham pada dasarnya adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap sebuah perusahaan. Karena saham bernilai finansial dan memberikan keuntungan berupa dividen maupun capital gain, maka saham termasuk objek zakat apabila mencapai nishab dan haul. Nishab zakat saham disamakan dengan zakat emas, yaitu setara 85 gram emas. Apabila nilai saham yang dimiliki telah mencapai jumlah tersebut dan disimpan selama satu tahun (haul), maka wajib dizakati sebesar 2,5%. Cara menghitung zakat saham bisa dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, jika saham dimiliki sebagai investasi jangka panjang (mirip harta simpanan), maka zakat dihitung berdasarkan nilai pasar saham saat haul tiba, dikalikan 2,5%. Kedua, jika saham diperdagangkan aktif (trading), maka zakat dihitung dari nilai saham ditambah keuntungan bersih, setelah dikurangi kewajiban atau utang terkait investasi. Contoh sederhana: seorang investor memiliki portofolio saham senilai Rp200 juta. Karena nilainya sudah melebihi nishab, maka ia wajib menunaikan zakat sebesar 2,5% × Rp200 juta = Rp5 juta. Zakat tersebut bisa ditunaikan dalam bentuk uang tunai senilai harga saham, bukan dalam bentuk saham fisik. Zakat saham tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi investor. Dengan menunaikannya, keuntungan investasi tidak hanya memberikan manfaat pribadi, tetapi juga mengalir untuk kemaslahatan umat. Dari sisi sosial, zakat saham yang disalurkan melalui BAZNAS Kota Sukabumi akan digunakan untuk mendukung berbagai program pemberdayaan umat, seperti pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, hingga pengembangan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, zakat saham menjadi bagian penting dalam menciptakan keadilan sosial. Selain manfaat spiritual dan sosial, zakat saham juga memberikan manfaat legal. Zakat yang ditunaikan melalui BAZNAS dapat menjadi pengurang pajak penghasilan (PPh), sehingga investor mendapatkan keberkahan sekaligus manfaat fiskal. BAZNAS Kota Sukabumi siap memfasilitasi para investor dalam menghitung, menunaikan, dan melaporkan zakat saham secara aman, transparan, dan sesuai syariat. Layanan digital yang tersedia memudahkan muzaki untuk membayar zakat saham kapan saja dan di mana saja. Mari jadikan zakat saham sebagai komitmen moral dan spiritual dalam berinvestasi. Dengan menunaikannya melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda tidak hanya menjaga kesucian harta, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan besar untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Tunaikan zakat saham Anda sekarang, agar investasi dunia dan akhirat berjalan seimbang.
ARTIKEL08/09/2025 | Khoirunisa
Niat Puasa Daud: Tata Cara dan Manfaatnya untuk Menumbuhkan Ketakwaan
Niat Puasa Daud: Tata Cara dan Manfaatnya untuk Menumbuhkan Ketakwaan
Puasa Daud adalah salah satu bentuk ibadah puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Cara melakukan puasa daud dilakukan secara selang-seling: sehari berpuasa dan sehari berbuka. Sebelum menjalankan ibadah ini, penting bagi setiap Muslim untuk memahami niat puasa Daud, karena tanpa niat, sebuah amalan tidak akan diterima serta tata cara puasanya Apa Itu Puasa Daud? Puasa Daud merupakan ibadah sunnah yang berpahala besar bagi yang mengamalkannya. Meskipun tidak berdosa bila ditinggalkan, puasa ini memiliki nilai spiritual tinggi yang mendidik jiwa untuk hidup seimbang: satu hari menikmati dunia, satu hari menahan diri dari hal-hal duniawi. Untuk pelaksanaan puasa daud hampir sama dengan puasa pada umumnya Niat Puasa Daud Niat adalah langkah pertama dan utama dalam melaksanakan puasa Daud. Tidak seperti puasa wajib yang harus diniatkan sebelum fajar, puasa sunnah ini boleh diniatkan di pagi hari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Niat di malam hari: "Nawaitu shouma Dawuda sunnatan lillahi ta’ala" (Aku berniat puasa sunnah Daud karena Allah ta’ala) Niat di pagi hari (setelah subuh dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa): "Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada’i sunnati Dawuda lillahi ta’ala" (Aku berniat puasa sunnah Daud hari ini karena Allah ta’ala) Tata Cara Menjalankan Puasa Daud 1. Membaca Niat Dianjurkan membaca niat di malam hari, namun diperbolehkan di pagi hari sebelum tergelincir pada hal-hal yang membatalkan puasa. 2. Makan Sahur Sahur adalah sunnah yang penuh berkah. Jika terlewat, puasa tetap sah selama belum membatalkannya. 3. Menahan Diri dari Pembatal Puasa Dari terbit fajar hingga terbenam matahari, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan yang bisa merusak nilai puasa seperti berbohong, gibah, dan maksiat lainnya. 4. Berbuka Puasa Tepat Waktu Waktu berbuka puasa sama seperti puasa lainnya, yaitu saat matahari terbenam. Disunnahkan untuk segera berbuka demi menjaga kesehatan dan mengikuti sunah Nabi. Keutamaan dan Manfaat Puasa Daud Puasa Daud adalah latihan spiritual yang luar biasa. Seseorang belajar untuk mengendalikan diri, menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, serta mendidik hati agar tidak terikat pada kenikmatan dunia semata. Dari sisi kesehatan, puasa Daud juga memberikan banyak manfaat, seperti detoksifikasi tubuh dan memperkuat sistem metabolisme. Dari sisi ruhani, puasa ini meningkatkan ketakwaan dan keikhlasan. Puasa Daud boleh dilakukan sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti: 1 Syawal (Idul Fitri) 10–13 Dzulhijjah (Idul Adha dan hari-hari Tasyrik) Seluruh bulan Ramadhan (karena sudah ada kewajiban puasa) Islam mengajarkan kita untuk beribadah dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih duniawi. Puasa Daud adalah salah satu wujud pengabdian yang dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT. Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli pada kesejahteraan umat, BAZNAS Kota Sukabumi terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk melalui sedekah dan infak. Kebaikan yang kita tanam hari ini, insyaAllah akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Mari wujudkan semangat berbagi dengan mengakses layanan Sedekah Online BAZNAS Kota Sukabumi. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan, adalah harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
ARTIKEL08/09/2025 | Khoirunisa
Definisi Sedekah dan Keutamaan
Definisi Sedekah dan Keutamaan
Sedekah merupakan kata yang sangat familiar di kalangan umat Islam. Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq (sidiq) yang berarti “kebenaran”. Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum. Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam surat Al-Baqarah ayat 271, “Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271). Keutamaan Sedekah 1. Sedekah Tidak Mengurangi Harta “Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim, “sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim). Mengapa sedekah tidak akan mengurangi harta? Karena meskipun secara tersurat harta terlihat berkurang, namun kekurangan tersebut akan ditutup dengan pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah kelipatannya menjadi lebih banyak. Hal ini merupakan janji Allah yang termaktub dalam surat Saba “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). 2. Sedekah Menghapus Dosa Sebagai makhluk Allah SWT yang tak luput dari dosa, umat Islam senantiasa diberikan berbagai keistimewaan agar berkesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa-dosanya dengan cara yang yang diridhai oleh Nya. Salah satunya dengan sedekah. Sedekah merupakan ibadah yang istimewa, ia dapat memudahkan kita dalam menghapus dosa-dosa. Rasulullah SAW pernah bersabda “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi). 3. Sedekah Melipatgandakan Pahala Sedekah memberikan banyak keistimewaan kepada pelakunya, salah satu diantaranya adalah Allah SWT akan memberikan pahala yang banyak untuk orang yang bersedekah. Allah SWT berfiman, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18) Itulah beberapa keistimewaan sedekah. Begitu banyak nikmat Allah dalam bersedekah, semoga kita termasuk ke dalam orang orang yang diringankan dalam melakukan ibadah istimewa ini. Aamiin. Tunaikan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi via link berikut: kotasukabumi.baznas.go.id/sedekah
ARTIKEL08/09/2025 | Khoirunisa
KEUTAMAAN SHALAT DHUHA DAN DO’A SHALAT DHUHA
KEUTAMAAN SHALAT DHUHA DAN DO’A SHALAT DHUHA
Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat diajurkan oleh Rasululah SAW. Sangat banyak sekali keterangan dan penjelasan hadits yang menjelaskan kelebihan, keistimewaan, dan keutamaan shalat dhuha ini. Kita tentu akan merasa lebih semangat jika mengetahui keutamaan dari shalat dhuha ini. Karena dengan kita mengetahui keuntungan dan kebaikan bahkan keutamaan dari shalat dhuha kita akan menjadi lebih bersemangat untuk melakukan shalat dhuha ini. Banyak sekali penjelasan dari para ulama yang diungkapkan Rasulullah saw mengenai keutamaan shalat dhuha ini, yaitu: 1. Menjanjikan akan tercukupi hidupnya Shalat dhuha merupakan shalat permohonan rezeki. Dan Allah swt juga berjanji bagi siapa saja yang sering melakukan shalat dhuha Allah akan mencukupi semua kebutuhan umatnya. Dengan janji yang sudah Allah berikan itu, Allah bermaksud memberikan balasan atau timbal balik kepada umatnya yang sudah bersiap mengingat Allah dengan cara melakukan shalat dhuha. Dan janji Allah ini bisa dilihat dalam hadits qudsi. Na'im bin Hammar berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda: Allah berfirman, 'Wahai Anak Adam, janganlah sekali-sekali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari (salat dhuha) karena akan memenuhi kebutuhanmu hingga sore hari'.” (Hr.Abu Daud) 2. Shalat dhuha sebagai amal persediaan Dan salah satu keutamaan dari shalat dhuha ini ialah shalat sunnah (dhuha) dapat menyempurnakan kekurangan shalat wajib. Seperti yang kita ketahui, shalat adalah salah satu amalan yang pertama kali akan ditanyakan di hari akhir. Dan shalat juga kunci semua amal kebaikan. Jika shalatnya baik maka baiklah amal ibadah yang lainnya. Alasan mengapa shalat dhuha bisa dikatakan sebagai amal ibadah, karena shalat sunnah (dhuha) bisa menjadi amal cadangan yang nantinya dapat menyempurnakan kekurangan dari shalat fardhu. Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari akhir amalannya adalah shalat. Apabila benar shalatnya maka ia telah lulus dan beruntung, dan sebaliknya jika shalatnya rusak maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada shalat wajibnya, maka Allah berfirman, 'perhatikanlah, jikalau hamba-ku mempunyai shalat sunnah maka sempurnakanlah dengan shalat sunnah sekedar apa yang menjadi kekurangan pada shalat wajibnya. Jika urusan shalat, barulah amalan lainnya.” (Hr. Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA) 3. Dijauhkan dari siksa api neraka pada hari janji nanti Shalat dhuha menjadi salah satu cara kita untuk menghindari api neraka. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat fajar, kemudian ia tetap duduk di tempat shalatnya sambal berdzikir hingga matahari terbit kemudia ia melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua rakaat, niscaya allah swt akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya.” (HR. Al-Baihaqi) setelah sahabat shalat doa sebaiknya juga disertai dengan doa sebagai berikut DO' A SHALAT DHUHA Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka. Allahumma dalam kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa dalam kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa dalam kaana mu'assiran fa yassirhu, wa dalam kaana haraaman fa tahhirhu wa dalam kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin. Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu DhuhaMu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaan-Mu" "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika jauh dekatkanlah dengan kebenaran DhuhaMu, kekuasaanMu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh" untuk menambah rezeki yang berlipat ganda juga bisa dengan bersedekah. karena Allah akan memberikan balasan 7x lipat dari apa yang kita sedekahkan.
ARTIKEL08/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Berkenalan Dengan Zakat
Berkenalan Dengan Zakat
Sebagai seorang muslim, tentu kita tidak asing dengan kata Zakat. Istilah itu bahkan sudah dikenalkan saat kecil kita menghafal rukun islam. Berada di urutan ke-tiga dalam rukun islam yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan muslim, sudah diperintahkan sejak kepemimpinan Rasulullah Saw, dan seringkali disebut dalam firman Allah bersamaan dengan shalat. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku” (QS. Al Baqarah [2]: 43) Tapi sudahkah kita mengenal apa itu zakat ? seberapa penting zakat ? apa keutamannya ? mengapa perlu kita mengeluarkan zakat ? atau bahkan kita sendiri tidak tahu apa arti kata zakat ? Mari kita berkenalan dengan zakat, dimulai dari arti kata zakat itu sendiri. Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5) Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak. Sedangkan makna suci menunjukkan bahwa zakat adalah mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa. Menurut istilah, dalam Kitab Al-Hawi, Al-Mawardi mendefinisikan pengertian zakat dengan nama pengambilan tertentu, dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Maka bisa kita maknai, jika zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan untuk memperoleh berkah atas rezeki yang telah Allah beri dan sebagai sarana membersihkan harta demi kebaikan jiwa kita pribadi. Perintah membayar zakat sudah dilakukan sejak kepemimpinan Rasulullah Saw untuk membantu meningkatkan perekonomian umat. Jadi, selain untuk menunaikan kewajiban pemilik harta dan membersihkannya, zakat juga memiliki dimensi sosial karena hasil zakat akan diberikan kepada yang berhak untuk membantu perekonomian umat. Manfaat yang dirasakan tidak hanya didapatkan oleh pemilik harta yang berzakat melainkan juga bisa dirasakan oleh penerima zakat Masya Allah ya sahabat betapa banyak manfaat yang bisa dirasakan karena zakat. Semoga Allah selalu mampukan kita untuk menunaikan zakat. Mari berbagi kebahagian dengan berzakat di BAZNAS Kota Sukabumi
ARTIKEL08/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
APA SIH AMAL JARIYAH ITU???
APA SIH AMAL JARIYAH ITU???
Amal jariyah berasal dari kata ‘amal yang artinya perbuatan, dan jariyah yang berarti mengalir. Jadi, amal jariyah adalah perbuatan baik yang pahalanya terus mengalir meski pelakunya telah meninggal dunia. Dalam Islam, amal jariyah termasuk dalam jenis amal yang tidak akan terputus meskipun usia seseorang sudah berhenti di dunia. Rasulullah bersabda: "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim) Hadits ini menunjukkan bahwa ada amalan tertentu yang pahalanya akan terus mengalir meski sudah meninggal dunia, selama amalan tersebut masih bermanfaat bagi orang lain. Perbedaan Amal Jariyah dengan Amal Biasa dan contohnya Tidak semua amalan yang dilakukan seseorang bisa disebut sebagai amal jariyah. Seperti yang sudah dibahas, Amal jariyah artinya adalah amalan yang manfaatnya masih terus dirasakan oleh orang lain. Sebagai contoh: Sholat dan puasa adalah ibadah yang berpahala, tetapi pahalanya berhenti saat seseorang meninggal sementara Membangun masjid atau sumur adalah amal jariyah karena selama maasjid dan sumur tersebut masih digunakan, pahalanya tetap mengalir. Mengapa Amal Jariyah Sangat Dianjurkan? Islam mengajarkan umatnya untuk selalu melakukan kebaikan yang manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Amal jariyah artinya adalah investasi akhirat yang tidak pernah merugi, karena seseorang tetap mendapatkan pahala meskipun sudah tidak bisa beramal lagi di dunia. Banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan harta di dunia, tetapi lupa menyiapkan bekal untuk akhirat. Amal jariyah artinya adalah cara terbaik untuk berinvestasi di akhirat. Dengan melakukan amal jariyah, seseorang bisa terus mendapatkan pahala meskipun ia telah wafat. Contoh Amalan yang Tidak Terputus A. Sedekah Jariyah Sedekah jariyah adalah salah satu bentuk utama dari amal jariyah artinya sedekah yang terus memberikan manfaat bagi orang lain dalam jangka panjang. Beberapa contoh sedekah jariyah antara lain: Membangun masjid Membantu pembangunan pesantren Menyediakan Al-Qur’an di masjid atau sekolah Membangun sumur untuk masyarakat yang membutuhkan Selama sedekah tersebut masih bermanfaat bagi orang lain, pahalanya akan terus mengalir kepada pemberinya. B. Ilmu yang Bermanfaat Ilmu yang diajarkan kepada orang lain dan terus digunakan juga termasuk dalam kategori amal jariyah artinya. Beberapa contoh ilmu yang bermanfaat antara lain: Mengajarkan ilmu agama kepada murid Menulis buku yang bermanfaat Membuat konten dakwah atau edukasi di media sosial Mengajarkan keterampilan yang bisa membantu kehidupan orang lain Jika ilmu tersebut digunakan dan diajarkan kembali kepada orang lain, maka pahalanya akan terus mengalir. C. Anak Saleh yang Mendoakan Orang Tuanya Mendidik anak agar dia menjadi pribadi yang baik serta taat Kepada Allah adalah investasi amal jariyah. Seperti yang disebutkan dalam hadist sebelumnya, salah satu amal jariyah artinya adalah memiliki anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. Jika sesorang anak di didik dengan baik, Insya Allah dia akan selalu berdoa untuk orang tuanya, membaca Al-Qur’an, dan melakukan amal kebaikan lainnya yang dicontohkan orang tuanya sehingga hal tersebut akan menjadi sumber pahala yang tidak terputus bagi kedua orang tuanya. D. Membangun Fasilitas Umum Membangun fasilitas yang bisa dimanfaatkan banyak orang juga termasuk dalam amal jariyah artinya amalan yang pahalanya terus mengalir. Beberapa contoh fasilitas umum yang bisa menjadi amal jariyah antara lain: Membangun sekolah atau perpustakaan Membangun rumah sakit atau klinik gratis Menyediakan jalan atau jembatan untuk masyarakat Selama fasilitas tersebut masih digunakan, pahalanya akan terus mengalir kepada orang yang berkontribusi dalam pembangunannya. E. Wakaf untuk Kepentingan Umat Wakaf adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Amal jariyah artinya salah satunya adalah dengan memberikan wakaf berupa tanah, bangunan, atau aset lainnya yang bisa digunakan untuk kepentingan umat. Misalnya, seseorang mewakafkan tanah untuk pembangunan masjid, sekolah, atau rumah sakit. Selama tanah tersebut digunakan untuk kebaikan, maka pahalanya akan terus mengalir kepada pemberi wakaf. Dengan memahami amal jariyah artinya, kita bisa lebih termotivasi untuk melakukan kebaikan yang manfaatnya tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga menjadi bekal pahala yang terus mengalir di akhirat. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa berlomba-lomba dalam melakukan amal jariyah.
ARTIKEL08/09/2025 | Khoirunisa
Rabiul Awal, Bulan Kelahiran dan Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Rabiul Awal, Bulan Kelahiran dan Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Rabiul awal merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriyah setelah bulan Muharram dan bulan Safar. Di bulan ini juga sosok penutup nabi dan rasul, Muhammad saw lahir ke dunia. Rasulullah saw lahir pada 12 Rabiul Awal, maka di tahun ini akan jatuh pada tanggal 5 September 2025. Terdapat beberapa keutamaan dari bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid, sebagai berikut: 1. Bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW Bulan Rabiul Awal dianggap sebagai bulan yang mulia dikarenakan sosok Sang Pencerah, Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia, tepatnya di kota Mekkah Al-Mukarramah pada Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 571 masehi. Kelahiran baginda Rasul di bulan ini sangatlah menarik, sebab bulan Rabiul Awal dianggap sebagai bulan yang penuh dengan bunga dan turunnya hujan di padang pasir. Dalam artian, lahirnya Nabi Muhammad SAW ibarat sebuah isyarat bahwa akan ada sosok penyubur di tengah gersangnya peradaban masyarakat jahiliyyah saat itu. Rasulullah SAW juga wafat pada hari, tanggal, dan bulan yang sama. Tidak ada manusia yang lahir dan wafatnya bersamaan seperti Rasulullah SAW, maka dari itulah Maulid Nabi SAW diperingati. Meskipun hari lahir dan wafatnya bersamaan, namun pada 12 Rabiul Awal, umat Islam tetap merayakan hari kelahiran Nabi, bukan memperingati wafatnya. Hal ini dikarenakan kelahiran Rasulullah SAW merupakan anugerah dari Allah yang patut disyukuri oleh umat manusia, dan kepergiannya patut ditangisi. 2. Bulan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah Selain menjadi bulan kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad SAW, Rabiul Awal juga menjadi bulan di mana baginda Rasul melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Hijrah tersebut dilakukan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT sebagai upaya untuk menghindari penindasan oleh kaum kafir Quraisy terhadap beliau yang sedang berjuang menyebarkan dakwah Islam. Perjalanan Rasulullah SAW saat hijrah tidaklah mudah, namun beliau senantiasa bersabar, ikhlas, dan bertawakal kepada Allah. 3. Bulan perayaan Maulid Nabi Perayaan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal menjadi salah satu tradisi yang diadakan oleh umat muslim sebagai bentuk rasa gembira sekaligus penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Kegiatan Maulid Nabi biasa diisi membaca Al-Quran, bershalawat, berzikir, melantunkan doa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabat, serta berbagi makanan. Kecintaan umat muslim terhadap Rasulullah SAW juga merupakan cerminan dari kecintaan kepada Allah SWT. Sebagaimana yang tercantum dalam Surah Al-Ahzab ayat 56 berikut: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." 4. Disunahkan memperbanyak shalawat Salah satu keistimewaan dari bulan Rabiul Awal ialah menjadi bulannya shalawat. Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk banyak bershalawat demi memperoleh keberkahan dan ridha Allah SWT di Hari Kiamat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan shawalat kepadanya 10 kali." (HR. Muslim No. 408). Mari kita memanfaatkan momentum bulan Rabiul Awal dengan berbagai amalan baik. Salah satunya dengan menunaikan zakat, infak dan sedekah melalui di BAZNAS Kota Sukabumi.
ARTIKEL08/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Pengertian, Jenis dan Syarat Zakat Emas
Pengertian, Jenis dan Syarat Zakat Emas
Emas merupakan salah satu harta yang paling bernilai dan banyak dimiliki oleh umat Islam, baik dalam bentuk perhiasan, tabungan, maupun investasi. Islam mengajarkan bahwa emas yang telah mencapai nishab dan haul wajib dizakati. Zakat emas bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga sarana untuk menyucikan harta dan menjaga keberkahannya. Ketentuan zakat emas telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Nishab zakat emas ditetapkan sebesar 85 gram emas. Jika seorang muslim memiliki emas dengan jumlah tersebut atau lebih, dan sudah dimiliki selama satu tahun (haul), maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5%. Emas yang wajib dizakati meliputi emas simpanan, emas batangan, maupun emas perhiasan yang tidak dipakai sehari-hari. Sedangkan emas perhiasan yang dipakai secara wajar sebagai kebutuhan, sebagian ulama berpendapat tidak wajib dizakati, namun dianjurkan untuk tetap berzakat sebagai bentuk kehati-hatian dan penyucian harta. Cara menghitung zakat emas cukup mudah. Pertama, hitung total berat emas yang dimiliki. Kedua, pastikan apakah jumlahnya telah mencapai nishab (85 gram). Jika ya, maka zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dari total berat emas yang dimiliki. Zakat ini bisa dibayarkan dalam bentuk emas maupun uang setara nilai emas. Contoh sederhana: jika seseorang memiliki 100 gram emas yang disimpan selama lebih dari satu tahun, maka zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5% × 100 gram = 2,5 gram emas, atau senilai harga 2,5 gram emas pada tahun berjalan. Zakat emas tidak akan mengurangi harta, justru menyucikan dan memberkahinya. Rasulullah SAW menegaskan bahwa harta yang dizakati tidak akan berkurang, melainkan akan mendatangkan keberkahan dan menolak bala. Dengan berzakat, pemilik emas turut berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang membutuhkan. Selain kewajiban spiritual, zakat emas juga membawa manfaat sosial yang luas. Dana zakat emas yang terkumpul melalui BAZNAS Kota Sukabumi akan disalurkan kepada mustahik dalam program pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, hingga pemberdayaan ekonomi. Dengan demikian, zakat emas menjadi instrumen nyata dalam mengurangi kesenjangan sosial. BAZNAS Kota Sukabumi sebagai lembaga resmi pengelola zakat hadir untuk mempermudah muzaki dalam menunaikan zakat emas. Melalui layanan digital, muzaki dapat langsung menghitung, membayar, dan menerima laporan penyaluran zakat dengan aman dan transparan. Menunaikan zakat emas melalui BAZNAS Kota Sukabumi juga memiliki nilai tambah dari sisi regulasi. Sesuai ketentuan Undang-Undang, zakat yang disalurkan melalui BAZNAS dapat menjadi pengurang pajak penghasilan (PPh), sehingga muzaki memperoleh manfaat ganda: keberkahan spiritual dan keringanan fiskal. Mari jadikan zakat emas sebagai bagian dari gaya hidup islami yang penuh berkah. Jangan biarkan emas kita hanya tersimpan, tapi jadikan ia sebagai sumber kebermanfaatan bagi sesama. Tunaikan zakat emas Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi, agar harta semakin suci, hidup semakin berkah, dan umat semakin sejahtera.
ARTIKEL04/09/2025 | Khoirunisa
Pengertian, jenis dan Syarat Zakat Perdagangan
Pengertian, jenis dan Syarat Zakat Perdagangan
Dalam Islam, setiap harta yang dimiliki seorang muslim memiliki kewajiban zakat apabila telah memenuhi syarat. Salah satunya adalah harta yang diperoleh dari aktivitas perdagangan. Zakat perdagangan menjadi instrumen penting untuk membersihkan harta, menumbuhkan keberkahan usaha, sekaligus mendukung kehidupan masyarakat yang membutuhkan. Zakat perdagangan dikenakan atas harta yang diperoleh dari aktivitas jual beli barang atau jasa, baik dalam skala kecil maupun besar. Pedagang pasar tradisional, pengusaha toko modern, distributor, hingga pemilik bisnis daring (online shop) semuanya berpotensi memiliki kewajiban zakat apabila hartanya sudah mencapai nishab. Ketentuan zakat perdagangan merujuk pada Al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Nishab zakat perdagangan setara dengan 85 gram emas. Jika total nilai barang dagangan dan modal usaha setelah dikurangi hutang mencapai nishab dan telah berlalu satu tahun (haul), maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5%. Cara menghitung zakat perdagangan cukup sederhana. Pertama, hitung nilai seluruh barang dagangan dan aset lancar yang diperdagangkan. Kedua, tambahkan dengan kas atau piutang yang mungkin diterima. Ketiga, kurangi dengan utang jangka pendek yang jatuh tempo. Jika hasil akhirnya mencapai nishab, maka wajib dizakati 2,5%. Contoh sederhana: seorang pedagang memiliki persediaan barang senilai Rp100 juta, kas Rp20 juta, dan piutang Rp10 juta. Ia juga memiliki utang jangka pendek Rp15 juta. Total harta bersihnya adalah Rp115 juta. Karena nilainya melebihi nishab (setara 85 gram emas), maka ia wajib menunaikan zakat perdagangan sebesar 2,5% dari Rp115 juta, yaitu Rp2,875 juta. Zakat perdagangan tidak hanya melaksanakan kewajiban agama, tetapi juga menumbuhkan etika bisnis yang sehat. Pedagang yang konsisten berzakat akan lebih berhati-hati dalam mencari rezeki, menjaga kejujuran, dan mengutamakan kebermanfaatan usaha bagi banyak orang. Selain manfaat spiritual, zakat perdagangan memiliki dampak sosial yang besar. Dana zakat yang terkumpul melalui BAZNAS Kota Sukabumi akan disalurkan kepada mustahik dalam bentuk program pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, hingga pemberdayaan ekonomi umat. Dengan begitu, zakat perdagangan turut mendorong perputaran ekonomi yang lebih adil. Bagi para pedagang modern, termasuk pelaku e-commerce dan UMKM digital, zakat perdagangan dapat menjadi salah satu cara meningkatkan kepercayaan pelanggan. Bisnis yang menunaikan zakat akan dipandang lebih amanah dan memiliki tanggung jawab sosial tinggi. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen sekaligus memperluas pasar. BAZNAS Kota Sukabumi sebagai lembaga resmi pengelola zakat hadir untuk memfasilitasi para pedagang dalam menunaikan kewajiban ini. Kami menyediakan layanan konsultasi perhitungan zakat, kemudahan pembayaran melalui berbagai platform digital, serta laporan penyaluran yang transparan dan akuntabel. Mari sucikan harta dan usahakan keberkahan dalam setiap transaksi dengan menunaikan zakat perdagangan. Melalui BAZNAS Kota Sukabumi, zakat Anda akan dikelola secara profesional, sesuai syariat, dan memberi dampak nyata bagi umat. Tunaikan zakat perdagangan Anda sekarang, karena setiap rupiah yang dizakati akan menjadi investasi keberkahan yang tak ternilai.
ARTIKEL04/09/2025 | Khoirunisa
Tadarus Adalah : Makna, Manfaat, dan Praktinya dalam Islam
Tadarus Adalah : Makna, Manfaat, dan Praktinya dalam Islam
Dalam keseharian umat Islam, terutama ketika bulan Ramadhan tiba, kita sering mendengar istilah tadarus Al-Qur’an. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna dari tadarus itu sendiri? Apa yang membedakannya dari sekadar membaca Al-Qur’an? Dan bagaimana praktik tadarus pada zaman Nabi Muhammad SAW hingga kini? Artikel ini akan membahas makna tadarus, manfaatnya dalam kehidupan spiritual, serta praktik yang telah dilakukan para salafus shalih. Yuk, simak selengkapnya! Makna Tadarus : Apa Itu Tadarus? Tadarus berasal dari bahasa Arab, dari akar kata darasa yang berarti mempelajari, meneliti, menelaah, dan mengambil pelajaran. Dalam ilmu nahwu, kata tad?rus termasuk dalam wazan taf?’ul, yang menunjukkan bahwa kegiatan ini melibatkan interaksi dua orang atau lebih. Secara istilah, tadarus adalah aktivitas membaca dan memahami Al-Quran secara bersama dan diulang-ulang. Aktivitas ini tidak hanya terbatas pada pembacaan secara lisan, tetapi juga mencakup penyimak yang harus siaga mendengarkan dan mengamati bacaan sekaligus akan mengganti posisi pembaca pertama, bila kemudian berhenti. Makna Spiritual dari Tadarus Dalam Islam, Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi juga pedoman hidup. Oleh karena itu, membaca dan mempelajari Al-Qur’an adalah ibadah yang sangat mulia. Tadarus menjadi sarana untuk: • Mendekatkan diri kepada Allah SWT • Membersihkan hati dari penyakit ruhani • Menjadikan hidup lebih terarah dan bermakna • Mempererat ukhuwah saat dilakukan bersama-sama Manfaat Tadarus Al-Qur’an Berikut adalah beberapa keutamaan tadarus yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits: 1. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat Tadarus adalah salah satu amalan yang dapat memberi syafaat, atau pertolongan, di hari akhir. Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur’an. Sesungguhnya ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya pada hari kiamat." (HR Muslim) 2. Menjadi Teman Para Malaikat Orang yang ahli dan rajin membaca Al-Qur’an akan dikumpulkan bersama para malaikat yang taat: "Orang yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan orang yang terbata-bata dan merasa kesulitan, maka dia mendapat dua pahala." (HR Bukhari dan Muslim) 3. Mendapat Ketenangan Hati Bacaan Al-Qur’an yang dilakukan secara rutin mampu menghadirkan ketenangan dan kesejukan hati, serta menjauhkan dari rasa cemas berlebihan. 4. Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Aktivitas tadarus yang dilakukan dengan khusyuk dapat melatih konsentrasi, meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional. 5. Menguatkan Hafalan Tadarus yang dilakukan secara rutin, terutama dengan cara membaca bersama atau menyimak bacaan orang lain, membantu menguatkan hafalan Al-Qur’an. Etika dan Adab Saat Tadarus Agar aktivitas tadarus menjadi lebih bermakna dan berpahala, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan: 1. Dalam Keadaan Suci Melakukan wudhu sebelum menyentuh mushaf Al-Qur’an. 2. Berpakaian Rapi dan Bersih Sebaiknya memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat. 3. Menghadap Kiblat Disarankan untuk menghadap kiblat sebagai bentuk penghormatan terhadap Al-Qur’an. 4. Membaca Taawudz dan Basmalah Selalu memulai dengan membaca a'udzubillah dan bismillah. 5. Membaca dengan Tartil Yaitu membaca dengan perlahan, jelas, dan memperhatikan tajwid. 6. Tidak Membuat Keributan Tadarus dilakukan dengan sikap khusyuk, tenang, dan penuh adab. Praktik Tadarus di Zaman Nabi Muhammad SAW Pada masa Rasulullah SAW, tadarus dilakukan dalam berbagai bentuk. Beliau sering berdiskusi dan memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepada para sahabat, terutama kepada Malaikat Jibril saat bulan Ramadhan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, disebutkan bahwa: "Jibril datang kepada Nabi SAW setiap malam di bulan Ramadhan, lalu keduanya mudarasah (tadarus) Al-Qur'an." (HR Bukhari) Ini menjadi dasar dari tradisi tadarus di bulan Ramadhan, meskipun pada kenyataannya tadarus dapat dan sangat dianjurkan untuk dilakukan sepanjang tahun. Tradisi Tadarus Para Ulama Salaf Para salafus shalih memiliki berbagai metode dalam mengkhatamkan Al-Qur’an. Salah satu yang paling terkenal adalah rumus “Fami Bi Syuq?n” yang digunakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Berikut pembagiannya: • Jumat: Al-Fatihah – An-Nisa (4 surat) • Sabtu: Al-Maidah – At-Taubah (5 surat) • Ahad: Yunus – An-Nahl (7 surat) • Senin: Al-Isra – Al-Furqan (9 surat) • Selasa: Asy-Syuara – Yasin (11 surat) • Rabu: As-Saffat – Al-Hujurat (13 surat) • Kamis: Qaf – An-Nas (65 surat) Metode ini memungkinkan seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an setiap pekan atau 7 hari. Meskipun tadarus identik dengan bulan Ramadhan, tidak ada larangan untuk bertadarus sepanjang tahun. Bahkan, menjadikan tadarus sebagai kebiasaan harian bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga hubungan dengan Allah. Mari kita jadikan tadarus sebagai bagian dari rutinitas hidup, bukan hanya ketika Ramadhan, tetapi juga di hari-hari biasa.
ARTIKEL04/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Malaikat Pencatat Amal Baik dan Buruk : Peran Mereka dalam Kehidupan Manusia
Malaikat Pencatat Amal Baik dan Buruk : Peran Mereka dalam Kehidupan Manusia
Dalam ajaran Islam, tidak ada satu pun perbuatan manusia yang luput dari pengawasan. Setiap tindakan, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun diam-diam, semuanya dicatat. Setiap individu diawasi oleh dua malaikat pencatat amal, yang dikenal sebagai Kiraman Katibin. Kedua malaikat ini memiliki tugas khusus: mencatat semua perbuatan manusia, baik yang baik maupun buruk.Salah satu dari mereka adalah malaikat Raqib, yang bertugas mencatat amal baik. Mengetahui keberadaan mereka bukan hanya sekadar pengetahuan agama, tetapi juga sumber motivasi kuat untuk hidup dalam kebaikan dan taat kepada Allah SWT. Siapa Itu Kiraman Katibin? Kiraman Katibin adalah dua malaikat mulia yang senantiasa menyertai setiap manusia. Raqib: Berada di bahu kanan, bertugas mencatat amal baik. Atid: Berada di bahu kiri, mencatat amal buruk. Allah SWT menyebutkan mereka sebagai malaikat yang mulia dan mencatat, yang tidak pernah lalai dalam mencatat segala amal perbuatan. “Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (perbuatan-perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infitar: 10–12) Peran Malaikat Pencatat Amal Baik dan Buruk dalam Kehidupan Manusia Umat Islam harus percaya bahwa Malaikat Raqib dan Malaikat Atid melihat dan mencatat segala amal yang kita lakukan. Kita juga harus percaya bahwa amal yang dicatat itu akan ditunjukkan kembali pada hari akhirat dan Allah akan memberikan balasan berdasarkan catatan itu. Islam sangat menghargai amal kecil namun konsisten. Allah menjamin bahwa tak ada satu pun kebaikan yang luput dari balasan. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7) Karena itu berarti tidak ada amal baik yang sia-sia. Dari sedekah besar hingga sekedar senyum kepada orang lain, semua dicatat oleh Malaikat Kesadaran akan adanya malaikat pencatat amal mendorong manusia untuk lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan dan perkataan. Mereka termotivasi untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan, karena mereka tahu bahwa setiap tindakan mereka diawasi dan dicatat. Ajaran tentang malaikat pencatat amal baik dan buruk juga berfungsi sebagai pendidikan moral dan etika bagi umat Islam. Hal ini mengajarkan pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab pribadi dalam setiap aspek kehidupan. Manusia diajarkan untuk senantiasa berperilaku baik, meskipun tidak ada orang lain yang melihat, karena mereka yakin bahwa malaikat selalu mengawasi. Dengan memahami bahwa setiap tindakan dan perkataan dicatat oleh malaikat, seorang Muslim akan lebih mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang dilarang dan mendorong untuk melakukan hal-hal yang diridhai Allah. Keberadaan malaikat pencatat amal menumbuhkan kesadaran spiritual yang lebih dalam. Manusia menjadi lebih peka terhadap perbuatan mereka dan berusaha untuk memperbaiki diri secara kontinu. Memahami bahwa amal baik dan buruk dicatat juga mengajarkan pentingnya menerima konsekuensi dari setiap perbuatan. Ini membangun rasa tanggung jawab yang kuat dalam diri setiap individu untuk selalu berbuat baik. Malaikat pencatat amal baik dan buruk, Raqib dan Atid, memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Mereka bukan hanya sekadar pencatat, tetapi juga menjadi pengingat bagi manusia untuk selalu berada di jalan yang benar. Kesadaran akan keberadaan mereka mendorong manusia untuk meningkatkan amal baik dan menghindari perbuatan buruk, serta menumbuhkan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peran mereka sangat signifikan dalam membentuk moral dan etika umat Islam, serta membantu mereka mencapai kehidupan yang diridhai Allah.
ARTIKEL04/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Harga Pertamax Hari Ini: Naik Turun Gak Karuan, Apa Penyebabnya?
Harga Pertamax Hari Ini: Naik Turun Gak Karuan, Apa Penyebabnya?
Harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya Pertamax, sering mengalami fluktuasi yang membingungkan masyarakat. Pada 29 Maret 2025, PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter dari sebelumnya Rp12.900 per liter. Perubahan harga yang tidak menentu ini menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya yang menyebabkan naik turunnya harga Pertamax? Faktor-Faktor Penyebab Fluktuasi Harga Pertamax 1. Harga Minyak Dunia Harga minyak mentah global sangat mempengaruhi harga BBM di dalam negeri. Kenaikan harga minyak dunia akan meningkatkan biaya produksi BBM, yang kemudian diteruskan ke konsumen. Sebaliknya, penurunan harga minyak dunia dapat memungkinkan penurunan harga BBM. Misalnya, penyesuaian harga BBM nonsubsidi sering mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak seperti Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus. 2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS BBM merupakan produk yang sebagian besar komponennya dipengaruhi oleh transaksi internasional dalam dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan meningkatkan biaya impor dan produksi, yang dapat menyebabkan kenaikan harga BBM. Sebaliknya, penguatan rupiah dapat membantu menurunkan harga BBM. 3. Kebijakan Pemerintah Pemerintah memiliki peran dalam menetapkan formula harga BBM non-subsidi. Regulasi yang diterapkan dapat mempengaruhi kapan dan seberapa besar penyesuaian harga BBM dilakukan. Misalnya, keputusan untuk menyesuaikan harga BBM dapat dipengaruhi oleh pertimbangan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat. 4. Biaya Produksi dan Distribusi Faktor internal seperti biaya produksi, distribusi, dan operasional juga mempengaruhi harga BBM. Perubahan dalam biaya-biaya ini, misalnya akibat perawatan kilang atau perubahan biaya logistik, dapat mempengaruhi harga jual BBM. 5. Faktor Musiman dan Permintaan Konsumen Pada periode tertentu seperti menjelang hari raya atau musim liburan, permintaan BBM cenderung meningkat. Hal ini dapat menyebabkan harga BBM naik karena tingginya konsumsi masyarakat. Sebaliknya, pada saat aktivitas ekonomi menurun, harga BBM bisa lebih stabil atau bahkan turun. Dampak Fluktuasi Harga BBM terhadap Masyarakat Perubahan harga BBM, seperti Pertamax, memiliki dampak langsung pada pengeluaran harian masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan pribadi untuk aktivitas sehari-hari. Kenaikan harga BBM dapat meningkatkan biaya transportasi dan harga barang lainnya akibat meningkatnya biaya distribusi. Sebaliknya, penurunan harga BBM dapat memberikan sedikit keringanan bagi anggaran rumah tangga. Selain itu, industri transportasi seperti ojek online dan angkutan umum sangat terdampak oleh perubahan harga BBM. Jika harga Pertamax naik, tarif transportasi pun bisa ikut naik, sehingga membebani pengguna layanan tersebut. Bagaimana Masyarakat Bisa Beradaptasi? Berikut beberapa cara agar masyarakat bisa lebih bijak menghadapi fluktuasi harga BBM: Menggunakan kendaraan yang lebih hemat BBM seperti motor atau mobil dengan teknologi hybrid. Beralih ke transportasi umum seperti bus, MRT, atau KRL untuk menghemat pengeluaran. Mengoptimalkan perjalanan dengan perencanaan rute yang lebih efisien guna menghemat penggunaan BBM. Menggunakan aplikasi perbandingan harga BBM untuk mengetahui SPBU dengan harga yang lebih terjangkau. Kesimpulan Fluktuasi harga Pertamax dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, kebijakan pemerintah, dan biaya produksi serta distribusi. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu masyarakat lebih bijak dalam merencanakan pengeluaran dan mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi. Di tengah dinamika ekonomi yang mempengaruhi harga BBM, penting bagi kita untuk tetap peduli terhadap sesama. Salah satu cara nyata adalah dengan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui lembaga terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Kontribusi Anda akan membantu mereka yang membutuhkan dan memberikan keberkahan dalam hidup. ???? Yuk, berdonasi sekarang! Sedikit bantuan dari kita, besar manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan.
ARTIKEL30/03/2025 | Duta Zakat
Ini Niat Mandi Idul Fitri! Sunnah Sepele yang Bisa Bikin Lebaran Makin Berkah
Ini Niat Mandi Idul Fitri! Sunnah Sepele yang Bisa Bikin Lebaran Makin Berkah
Hari Raya Idul Fitri merupakan momen kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa. Selain melaksanakan sholat Idul Fitri, terdapat berbagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah di hari yang fitri ini. Salah satunya adalah mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri. Meskipun terdengar sepele, amalan ini memiliki makna mendalam dan dapat menambah keberkahan di hari raya. Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa sebelum melaksanakan ibadah penting, seperti sholat Jumat dan dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), beliau selalu mandi terlebih dahulu. Lalu, bagaimana niat dan tata cara mandi sunnah Idul Fitri? Dan bagaimana pandangan para ulama mengenai sunnah ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Keutamaan Mandi Sunnah Idul Fitri Mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri dianjurkan sebagai bentuk penyucian diri dan persiapan menyambut hari kemenangan. Amalan ini mencerminkan rasa syukur dan penghormatan terhadap datangnya hari raya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ibnu Majah) Hadits ini menunjukkan bahwa mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri adalah sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Bacaan Niat Mandi Idul Fitri Sebelum melaksanakan mandi sunnah Idul Fitri, disarankan untuk membaca niat terlebih dahulu. Berikut adalah lafal niat yang dapat diucapkan: ???????? ????????? ???????? ????????? ??????? ????? ???????? Nawaitul ghusla li ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta‘âlâ. Artinya: "Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah Ta'ala." Tata Cara Mandi Sunnah Idul Fitri Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti saat melaksanakan mandi sunnah Idul Fitri: Membaca Niat: Ucapkan niat mandi sunnah Idul Fitri dalam hati sebelum memulai mandi. Membasahi Seluruh Tubuh: Guyur seluruh tubuh dengan air bersih, dimulai dari kepala hingga kaki, pastikan semua bagian tubuh terkena air. Membersihkan Bagian Tubuh: Bersihkan bagian-bagian tubuh seperti sela-sela jari, ketiak, dan lipatan-lipatan lainnya untuk memastikan kebersihan maksimal. Berwudhu: Setelah mandi, disunnahkan untuk berwudhu seperti wudhu saat hendak sholat. Pendapat Ulama tentang Mandi Sunnah Idul Fitri Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa mandi sebelum sholat Idul Fitri adalah sunnah. Berikut adalah pandangan masing-masing mazhab: Mazhab Hanafi: Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa mandi sebelum sholat Idul Fitri termasuk dalam amalan sunnah yang dianjurkan. Namun, menurut beliau, tidak ada dosa jika seseorang meninggalkannya. Mazhab Maliki: Imam Malik berpendapat bahwa mandi sebelum sholat Idul Fitri termasuk dalam sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Beliau menekankan pentingnya kebersihan saat menghadiri perkumpulan besar seperti sholat Idul Fitri. Mazhab Syafi’i: Imam Syafi’i berpendapat bahwa mandi sebelum sholat Idul Fitri sangat dianjurkan dan lebih utama dilakukan sebelum berangkat ke tempat sholat. Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menjelaskan bahwa mandi sunnah ini dilakukan setelah fajar menyingsing sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Mazhab Hanbali: Imam Ahmad bin Hanbal juga menganggap mandi sebelum sholat Idul Fitri sebagai sunnah. Menurut beliau, hal ini berdasarkan hadits Ibnu Abbas yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW biasa mandi sebelum sholat dua hari raya. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa mandi sebelum sholat Idul Fitri memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam dan disepakati oleh mayoritas ulama. Amalan Sunnah Lain Sebelum Sholat Idul Fitri Selain mandi sunnah, terdapat beberapa amalan lain yang dianjurkan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri: Makan Sebelum Sholat: Disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat sholat Idul Fitri, seperti mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik: Mengenakan pakaian terbaik dan memakai wangi-wangian sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya. Mengumandangkan Takbir: Memperbanyak membaca takbir sejak malam hingga menjelang pelaksanaan sholat Idul Fitri. Mandi sunnah sebelum sholat Idul Fitri merupakan amalan sederhana namun memiliki makna yang mendalam dalam menyambut hari kemenangan. Dengan melaksanakan amalan ini, kita menunjukkan rasa syukur dan penghormatan terhadap datangnya Idul Fitri. Selain itu, menyempurnakan ibadah di hari raya dengan berbagai amalan sunnah lainnya dapat menambah keberkahan dalam hidup kita. Dalam momen yang penuh berkah ini, mari kita juga meningkatkan kepedulian terhadap sesama dengan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berbagi, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Klik tombol di bawah ini untuk berdonasi dan sebarkan kebaikan di hari yang fitri ini!
ARTIKEL30/03/2025 | Duta Zakat
Momen Haru di Seluruh Negeri! Kumandang Takbir Idul Fitri 2025 Bergema, Begini Keutamaannya
Momen Haru di Seluruh Negeri! Kumandang Takbir Idul Fitri 2025 Bergema, Begini Keutamaannya
Takbir Idul Fitri merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Suara takbir menggema di masjid-masjid, mushola, dan rumah-rumah, menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan dan haru. Pada Idul Fitri 2025, kumandang takbir kembali menyelimuti negeri, menjadi simbol kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Namun, tahukah Anda bahwa takbir Idul Fitri memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam? Simak penjelasannya berikut ini. Keutamaan Takbir Idul Fitri Takbir Idul Fitri bukan sekadar lantunan biasa, melainkan bagian dari ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Berikut beberapa keutamaan yang perlu diketahui: 1. Menunjukkan Rasa Syukur kepada Allah Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "... dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185) Lantunan takbir pada malam Idul Fitri adalah bentuk rasa syukur atas kesempatan yang diberikan Allah untuk menjalani bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan amalan yang baik. 2. Menyempurnakan Ibadah Puasa Takbir menjadi pelengkap ibadah Ramadan yang telah dijalankan. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak bacaan takbir di malam Idul Fitri hingga menjelang sholat Ied. 3. Menambah Pahala dan Mendekatkan Diri kepada Allah Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai untuk dilakukan amalan-amalan kebaikan daripada 10 hari pertama Dzulhijjah. Maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya." (HR. Ahmad) Meskipun hadis ini berkaitan dengan Dzulhijjah, keutamaan takbir juga berlaku dalam konteks Idul Fitri. Bacaan Takbir Idul Fitri Berikut bacaan takbir yang sering dikumandangkan: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Bacaan ini dapat dilantunkan secara berulang-ulang sejak malam takbiran hingga menjelang sholat Idul Fitri. Tata Cara Takbiran Idul Fitri Agar takbiran semakin khusyuk dan sesuai tuntunan, berikut adalah tata cara yang bisa dilakukan: Memulai setelah Maghrib di malam Idul Fitri Dapat dilakukan sendiri atau berjamaah Menggunakan suara lantang dan penuh penghayatan Dilakukan hingga menjelang sholat Ied Takbiran dan Tradisi di Berbagai Negara Takbiran Idul Fitri dirayakan dengan berbagai cara di setiap negara Muslim: Indonesia: Takbiran dilakukan dengan arak-arakan keliling kampung atau kota, baik dengan berjalan kaki maupun kendaraan. Arab Saudi: Suara takbir menggema di seluruh Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan suasana yang begitu khidmat. Mesir: Takbiran sering disertai dengan nyanyian Islami dan acara berkumpul keluarga. Turki: Kumandang takbir bergema di berbagai masjid besar dengan suasana penuh hikmat. Ajakan Berbagi di Hari Kemenangan Hari Raya Idul Fitri bukan hanya tentang kemenangan pribadi, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. Salah satu bentuk berbagi yang dianjurkan dalam Islam adalah menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah. BAZNAS Kota Sukabumi mengajak Anda untuk ikut serta dalam momen penuh berkah ini dengan berdonasi kepada mereka yang membutuhkan. Dengan zakat dan sedekah yang Anda berikan, kebahagiaan Idul Fitri dapat dirasakan oleh lebih banyak orang. Mari berbagi kebahagiaan di hari kemenangan! Salurkan zakat dan sedekah Anda melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan lantunan takbir yang menggema dan hati yang penuh syukur, mari kita rayakan Idul Fitri 2025 dengan kebahagiaan dan kepedulian terhadap sesama. Semoga amal ibadah kita diterima dan kita semua diberkahi di hari yang suci ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H!
ARTIKEL30/03/2025 | Duta Zakat
Rahasia Doa Akhir Ramadhan Sesuai Sunnah yang Bisa Mengubah Hidupmu
Rahasia Doa Akhir Ramadhan Sesuai Sunnah yang Bisa Mengubah Hidupmu
Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika Ramadhan mencapai penghujungnya, perasaan haru dan syukur sering menyelimuti hati kaum Muslimin. Di saat-saat seperti ini, doa akhir Ramadhan sesuai sunnah menjadi amalan penting yang dapat membawa perubahan signifikan dalam hidup kita. Artikel ini akan mengulas bacaan doa akhir Ramadhan, keutamaannya, serta bagaimana doa tersebut dapat mengubah hidup Anda. Pembahasan Utama Bacaan Doa Akhir Ramadhan Sesuai Sunnah Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada akhir Ramadhan adalah: ?????????? ??? ?????????? ????? ????????? ???? ?????????? ????????? ?????? ?????????? ????????????? ??????????? ????? ???????????? ??????????? Latin: Allahumma laa taj'alhu aakhiral 'ahdi min shiyaminaa iyyaahu, fa'in ja'altahu f-aj'alnii marhuuman wa laa taj'alnii mahruuman. Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini yang terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai yang terakhir, maka jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau rahmati dan jangan jadikan aku sebagai orang yang Engkau jauhkan dari rahmat-Mu." Keutamaan Doa Akhir Ramadhan 1. Memohon Keberkahan untuk Bertemu Ramadhan Berikutnya Doa ini mencerminkan harapan seorang Muslim untuk dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan di tahun berikutnya, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas ibadah dan meraih ampunan Allah SWT. 2. Mendapatkan Rahmat dan Ampunan Dengan membaca doa ini, kita memohon agar Allah SWT melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya, serta menerima segala amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan suci. 3. Meningkatkan Kesadaran Spiritual Membaca doa akhir Ramadhan membantu kita merenungkan perjalanan spiritual selama sebulan penuh, mengevaluasi diri, dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang. Pendapat Para Ulama tentang Doa Akhir Ramadhan Mazhab Hanafi Menurut mazhab Hanafi, doa pada akhir Ramadhan sangat dianjurkan sebagai bentuk penghormatan kepada bulan suci yang akan segera berakhir. Imam Abu Hanifah menyatakan bahwa doa-doa yang dipanjatkan pada hari-hari terakhir Ramadhan memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Mazhab Maliki Dalam mazhab Maliki, doa di akhir Ramadhan juga dikaitkan dengan permohonan agar amal ibadah yang dilakukan selama sebulan penuh diterima oleh Allah SWT. Imam Malik menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap doa yang dipanjatkan. Mazhab Syafi’i Imam Syafi’i berpendapat bahwa doa-doa di akhir Ramadhan harus mencakup permohonan ampunan, rahmat, serta harapan agar dapat berjumpa dengan Ramadhan berikutnya. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat sering berdoa di akhir bulan Ramadhan. Mazhab Hambali Menurut mazhab Hambali, doa akhir Ramadhan sangat dianjurkan dan lebih baik jika dilakukan dengan penuh ketundukan dan rasa syukur. Imam Ahmad bin Hanbal menyarankan agar doa ini dilakukan setelah shalat malam atau saat sahur terakhir di bulan Ramadhan. Doa Tambahan di Akhir Ramadhan Selain doa di atas, terdapat doa lain yang dianjurkan untuk dibaca di penghujung Ramadhan: ???????? ????????? ?????? ?????????? ???????????? ????????????? ????????????? ?????????????? ??????? ?????? ?????????? ?????????? Latin: Rabbanaa taqabbal minnaa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa ruku'anaa wa sujuudanaa wa tilaawaatanaa innaka anta as-samii'ul 'aliim. Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah puasa kami, shalat kami, ruku' kami, sujud kami, dan tilawah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Doa akhir Ramadhan sesuai sunnah merupakan amalan yang sarat makna dan keutamaan. Melalui doa ini, kita memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesempatan bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya, serta mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya. Selain itu, doa ini membantu kita merenungkan perjalanan spiritual selama Ramadhan dan berkomitmen untuk terus memperbaiki diri. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan selama bulan suci, mari kita tingkatkan kepedulian terhadap sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. BAZNAS Kota Sukabumi siap membantu menyalurkan donasi Anda kepada mereka yang membutuhkan. Dengan berdonasi, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mempertemukan kita kembali dengan Ramadhan yang akan datang. Aamiin.
ARTIKEL30/03/2025 | Duta Zakat
Idul Fitri 2025: Kapan Tepatnya? Ini Tanggal Resmi & Perbedaannya di Berbagai Negara!
Idul Fitri 2025: Kapan Tepatnya? Ini Tanggal Resmi & Perbedaannya di Berbagai Negara!
Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia sebagai penanda berakhirnya bulan suci Ramadan. Namun, penetapan tanggal 1 Syawal atau Idul Fitri seringkali berbeda di berbagai negara, bahkan antar organisasi keagamaan dalam satu negara. Lantas, kapan tepatnya Idul Fitri 2025 akan dirayakan? Artikel ini akan membahas tanggal resmi Idul Fitri 2025 di Indonesia dan perbedaannya di berbagai negara. Penetapan Idul Fitri 2025 di Indonesia Di Indonesia, penetapan tanggal Idul Fitri dilakukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sidang ini mempertimbangkan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Pada tahun 2025, sidang isbat dijadwalkan pada 29 Maret 2025 untuk menentukan apakah 1 Syawal 1446 H jatuh pada 30 atau 31 Maret 2025. Prediksi awal menunjukkan bahwa Idul Fitri kemungkinan besar akan dirayakan serentak pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang mereka anut. Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) menunggu hasil rukyat hilal pada 29 Ramadan 1446 H (29 Maret 2025) untuk menentukan tanggal Idul Fitri. Jika hilal terlihat, Idul Fitri akan jatuh pada 30 Maret 2025; jika tidak, Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025. Perbedaan Tanggal Idul Fitri di Berbagai Negara Penetapan Idul Fitri di berbagai negara dapat berbeda karena perbedaan metode dan lokasi geografis. Arab Saudi: Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada 30 atau 31 Maret 2025, tergantung hasil rukyat hilal. Amerika Serikat: Penetapan Idul Fitri bergantung pada pengamatan hilal lokal. Dengan awal Ramadan pada 1 Maret 2025, Idul Fitri berpotensi jatuh pada 30 atau 31 Maret 2025. Malaysia dan Brunei: Biasanya mengikuti keputusan rukyat di negara masing-masing atau Arab Saudi. Turki: Menggunakan metode hisab sehingga penetapan Idul Fitri biasanya sudah pasti lebih awal dibandingkan negara lain. Tradisi Idul Fitri di Berbagai Negara Meskipun perayaan Idul Fitri di berbagai negara memiliki perbedaan, esensi dari hari raya ini tetap sama, yaitu momen kemenangan dan kebersamaan. Beberapa tradisi unik Idul Fitri di berbagai negara antara lain: Indonesia: Mudik, halal bihalal, dan tradisi berbagi THR. Arab Saudi: Sholat Id di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta perayaan keluarga. Turki: "?eker Bayram?" atau Festival Gula, dengan berbagi permen dan makanan manis. Pakistan & India: Festival "Eid Milan" yang diisi dengan makanan khas seperti seviyan (sajian bihun manis). Malaysia: Rumah terbuka dan makan bersama keluarga besar. Hikmah dan Makna Idul Fitri Idul Fitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga saat untuk introspeksi diri. Beberapa nilai utama yang dapat diambil dari Idul Fitri adalah: Meningkatkan Ketaqwaan: Ramadan telah melatih kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT, dan Idul Fitri adalah momentum untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut. Mempererat Silaturahmi: Idul Fitri adalah kesempatan emas untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan sesama umat Islam. Menjaga Kepedulian Sosial: Kewajiban zakat fitrah sebelum Idul Fitri adalah bentuk kepedulian sosial agar semua umat Islam dapat merayakan hari kemenangan dengan bahagia. Kesimpulan Penetapan tanggal Idul Fitri 2025 di Indonesia dan berbagai negara dapat berbeda berdasarkan metode perhitungan dan pengamatan hilal yang digunakan. Meskipun demikian, perbedaan ini seharusnya tidak mengurangi makna dan kekhidmatan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sebagai umat Muslim, momen Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kepedulian sosial melalui zakat, infak, dan sedekah. BAZNAS Kota Sukabumi mengajak Anda untuk menyalurkan zakat dan sedekah guna membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Mari bersama-sama membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis.
ARTIKEL29/03/2025 | Duta Zakat
Jangan Salah! Doa Zakat Ini Bikin Hartamu Berkah & Hidup Makin Tenang
Jangan Salah! Doa Zakat Ini Bikin Hartamu Berkah & Hidup Makin Tenang
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang mampu. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat juga berperan dalam membersihkan harta dan jiwa, serta membantu mereka yang membutuhkan. Namun, dalam menunaikan zakat, penting untuk memahami doa dan niat yang tepat agar ibadah ini diterima dan memberikan keberkahan dalam hidup. Artikel ini akan membahas berbagai doa zakat, khususnya zakat fitrah, beserta tata cara dan manfaatnya. Pembahasan Utama 1. Pentingnya Niat dalam Zakat Niat merupakan inti dari setiap ibadah, termasuk zakat. Tanpa niat yang benar, ibadah bisa menjadi sia-sia. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Bukhari & Muslim) Oleh karena itu, sebelum menunaikan zakat, penting untuk melafalkan niat sesuai dengan jenis zakat yang akan ditunaikan. 2. Niat Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim menjelang Idul Fitri sebagai penyucian diri setelah berpuasa selama Ramadan. Berikut adalah beberapa bacaan niat zakat fitrah sesuai dengan penerimanya: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri Nawaitu an ukhrija zakatal fithri 'an nafsi fardhan lillahi ta'ala. Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta'ala." Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Nawaitu an ukhrija zakatal fithri 'anni wa 'an jami'i ma yalzamuni nafaqatuhum syar'an fardhan lillahi ta'ala. Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'ala." Niat Zakat Fitrah untuk Istri Nawaitu an ukhrija zakatal fithri 'an zaujati fardhan lillahi ta'ala. Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta'ala." Niat Zakat Fitrah untuk Anak Nawaitu an ukhrija zakatal fithri 'an waladi (sebut nama) fardhan lillahi ta'ala. Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anakku (sebut nama), fardu karena Allah Ta'ala." 3. Doa Setelah Membayar Zakat Selain niat, ada doa khusus yang bisa dibaca setelah membayar zakat agar mendapatkan keberkahan: “Allahumma taqabbal minni wa min jami’il muslimin.” Artinya: “Ya Allah, terimalah zakatku ini dan zakat seluruh kaum Muslimin.” 4. Besaran Zakat Fitrah Tahun 2025 Besaran zakat fitrah ditetapkan berdasarkan harga makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk tahun 2025, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menetapkan besaran zakat fitrah sebagai berikut: Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek): Rp47.000 per jiwa, setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras premium. Wilayah Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak: Rp40.000 per jiwa. Besaran ini dapat berbeda di setiap daerah, tergantung pada harga beras yang berlaku. 5. Cara Membayar Zakat Fitrah Secara Online Di era digital, membayar zakat fitrah menjadi lebih mudah melalui layanan online. BAZNAS Kota Sukabumi menyediakan platform pembayaran zakat fitrah secara online yang aman dan terpercaya. Berikut langkah-langkahnya: Kunjungi Situs Resmi BAZNAS Kota Sukabumi Masuk ke laman resmi BAZNAS Kota Sukabumi untuk menemukan opsi pembayaran zakat fitrah. Pilih Jenis Zakat yang Akan Dibayarkan Pastikan memilih kategori zakat fitrah sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Masukkan Nominal Sesuai Ketentuan Sesuaikan nominal pembayaran dengan jumlah jiwa yang akan dibayarkan. Lakukan Pembayaran Gunakan metode pembayaran yang tersedia, seperti transfer bank, dompet digital, atau QRIS. Konfirmasi Pembayaran Simpan bukti pembayaran dan pastikan dana sudah diterima oleh BAZNAS. 6. Manfaat Menunaikan Zakat Fitrah Menunaikan zakat fitrah tidak hanya bernilai ibadah tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi, seperti: Membersihkan Diri dan Harta – Zakat fitrah berfungsi sebagai penyucian jiwa setelah Ramadan. Membantu Kaum Dhuafa – Dana zakat disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya. Meningkatkan Solidaritas Sosial – Masyarakat lebih peduli terhadap sesama. Mendapatkan Keberkahan Hidup – Allah SWT akan melipatgandakan rezeki bagi mereka yang bersedekah. Kesimpulan Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu dan harus ditunaikan sebelum hari raya Idul Fitri. Dengan memahami niat dan doa zakat, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Selain itu, membayar zakat melalui BAZNAS Kota Sukabumi memastikan bahwa dana zakat Anda dikelola dengan baik dan sampai kepada yang berhak menerimanya. Jangan tunda lagi, tunaikan zakat fitrah Anda sekarang juga melalui BAZNAS Kota Sukabumi dan jadilah bagian dari kebaikan!
ARTIKEL29/03/2025 | Duta Zakat
Bukan Sekadar ‘Minal Aidin Wal Faizin’, Ini Ucapan Lebaran 2025 yang Lebih Bermakna!
Bukan Sekadar ‘Minal Aidin Wal Faizin’, Ini Ucapan Lebaran 2025 yang Lebih Bermakna!
Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momen istimewa yang dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebaran 2025 tidak hanya menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga kesempatan untuk saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan. Salah satu tradisi yang tidak pernah terlewatkan adalah mengucapkan selamat Lebaran. Namun, tahukah Anda bahwa ucapan "Minal Aidin Wal Faizin" sebenarnya bukan berasal dari ajaran Islam dan sering kali digunakan tanpa pemahaman makna yang sebenarnya? Oleh karena itu, mari kita eksplorasi berbagai ucapan Lebaran 2025 yang lebih bermakna dan penuh doa. Makna "Minal Aidin Wal Faizin" Ungkapan "Minal Aidin Wal Faizin" sering diartikan sebagai "Mohon maaf lahir dan batin," padahal secara harfiah maknanya adalah "Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan orang-orang yang menang." Ucapan ini sebenarnya tidak ditemukan dalam sunnah Nabi, tetapi tetap populer di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, ada banyak ucapan Lebaran lain yang lebih bermakna dan bisa digunakan untuk menyampaikan doa serta harapan yang baik bagi keluarga, sahabat, dan kolega. Ucapan Lebaran 2025 yang Lebih Bermakna 1. Ucapan Berdasarkan Sunnah Jika ingin mengikuti sunnah Nabi, kita bisa menggunakan ucapan berikut: Taqabbalallahu minna wa minkum. (Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian.) Ucapan ini disampaikan oleh para sahabat Nabi kepada satu sama lain saat Idul Fitri dan memiliki makna mendalam, yakni harapan agar ibadah selama Ramadan diterima oleh Allah SWT. 2. Ucapan Penuh Doa "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah dan diberi keberkahan dalam hidup." "Di hari yang suci ini, semoga segala dosa diampuni dan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik." "Semoga Lebaran ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesuksesan bagi kita semua." 3. Ucapan Lebaran dalam Berbagai Bahasa Bahasa Arab: Eid Mubarak, Taqabbalallahu minna wa minkum. Bahasa Inggris: Happy Eid Mubarak! May Allah bless you with joy and prosperity. Bahasa Jawa: Sugeng Riyadi, mugi berkah tansah nempuh ing gesang. Bahasa Sunda: Wilujeng Boboran Siam, mugia janten pribadi nu leuwih hadé. 4. Ucapan Lebaran untuk Keluarga dan Sahabat "Ayah, Ibu, mohon maaf lahir batin. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan. Selamat Idul Fitri 2025!" "Sahabatku, semoga silaturahmi kita tetap terjaga dan keberkahan selalu menyertai langkah kita. Selamat Lebaran!" 5. Ucapan Lebaran untuk Kolega dan Relasi "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semakin sukses dan diberi keberkahan dalam setiap langkah." "Semoga Idul Fitri ini membawa semangat baru untuk terus berkarya dan berbagi dengan sesama." Lebih dari Sekadar Ucapan: Saatnya Berbagi dengan Sesama Lebaran bukan hanya tentang silaturahmi dan ucapan selamat, tetapi juga waktu yang tepat untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Salah satu cara terbaik untuk meraih keberkahan di hari yang suci ini adalah dengan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui lembaga terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi. Dengan berdonasi melalui BAZNAS Kota Sukabumi, Anda bisa membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu agar mereka juga bisa merasakan kebahagiaan di hari kemenangan. Bahkan dengan donasi kecil sekalipun, Anda sudah ikut serta dalam menebar kebahagiaan dan mendapat pahala berlipat dari Allah SWT. Kesimpulan Ucapan Lebaran bukan sekadar kata-kata, tetapi juga bentuk doa dan harapan baik untuk sesama. Dengan memahami makna dan menggunakan ucapan yang lebih bermakna, kita bisa menyampaikan pesan yang lebih tulus dan penuh keberkahan. Selain itu, jangan lupa untuk berbagi kebahagiaan dengan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Mari rayakan Idul Fitri dengan penuh makna dan berbagi keberkahan kepada sesama! Ingin berdonasi sekarang? Klik di tombol di bawah ini dan wujudkan kepedulianmu!
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Bingung Cari Ucapan Lebaran 2025 yang Berkesan? Coba 10 Ide Ini!
Bingung Cari Ucapan Lebaran 2025 yang Berkesan? Coba 10 Ide Ini!
Lebaran 2025 sudah semakin dekat! Selain menyiapkan baju baru dan hidangan khas Idul Fitri, satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah mengirim ucapan lebaran kepada keluarga, sahabat, dan rekan kerja. Namun, sering kali kita kehabisan ide dan hanya mengandalkan ucapan yang itu-itu saja, seperti "Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin." Nah, agar lebih berkesan, berikut 10 ide ucapan lebaran 2025 yang bisa kamu gunakan! 10 Ide Ucapan Lebaran 2025 yang Berkesan 1. Ucapan Islami Penuh Makna "Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua dan menjadikan Idul Fitri ini sebagai momen penuh berkah dan kebahagiaan. Mohon maaf lahir dan batin." 2. Ucapan Lebaran untuk Keluarga "Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025! Semoga Allah memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita, mempererat tali silaturahmi, dan menjadikan keluarga kita selalu dalam lindungan-Nya. Mohon maaf lahir dan batin." 3. Ucapan Lebaran untuk Sahabat "Lebaran 2025 adalah waktu yang tepat untuk menyatukan hati dan memperbaiki hubungan. Semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu menyertai kita. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin!" 4. Ucapan Lebaran untuk Rekan Kerja "Di hari yang fitri ini, mari kita sucikan hati dan perkuat silaturahmi. Semoga sukses dan kebahagiaan selalu mengiringi perjalanan kita. Selamat Idul Fitri 2025, mohon maaf lahir dan batin." 5. Ucapan Lebaran untuk Pasangan "Selamat Idul Fitri, sayang! Semoga cinta dan kasih sayang kita semakin kuat, dan kebahagiaan selalu menyertai perjalanan kita bersama. Mohon maaf lahir dan batin." 6. Ucapan Lebaran Puitis "Seindah embun pagi yang menyejukkan, secerah mentari yang menerangi, semoga Idul Fitri membawa kedamaian dan kebahagiaan. Mohon maaf lahir dan batin." 7. Ucapan Lebaran untuk Orang Tua "Terima kasih Ayah dan Ibu atas segala cinta dan doa yang tiada henti. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kebahagiaan untuk kalian. Selamat Idul Fitri 2025, mohon maaf lahir dan batin." 8. Ucapan Lebaran Singkat dan Bermakna "Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025! Semoga kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan selalu menyertai kita semua. Mohon maaf lahir dan batin." 9. Ucapan Lebaran Humor "Lebaran saatnya menghapus jejak-jejak kesalahan, seperti hapus chat mantan! Selamat Idul Fitri 2025, mohon maaf lahir dan batin!" 10. Ucapan Lebaran dalam Bahasa Inggris "Happy Eid Mubarak 2025! May this day bring peace, happiness, and endless blessings to you and your family. Please forgive me for any mistakes. Eid Mubarak!" Kesimpulan Mengirim ucapan lebaran bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga cara mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat. Dengan memilih kata-kata yang tepat, ucapan kita bisa lebih bermakna dan menyentuh hati penerima. Yuk, manfaatkan momen lebaran untuk saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan! Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Idul Fitri, mari kita salurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS Kota Sukabumi. Satu kebaikan kecil bisa menjadi berkah besar bagi mereka yang membutuhkan.
ARTIKEL28/03/2025 | Duta Zakat
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat