Artikel Terbaru
Zakat : Kunci Merdeka dari Belenggu Kemiskinan
Kemiskinan masih menjadi tantangan besar dari banyak negara termasuk Indonesia. kemiskinan itu tidak hanya tentang kekurangan uang, tapi lebih dari itu. Ini soal akses, kesempatan, dan masa depan. Nah, di tengah gempuran masalah ekonomi, ada satu solusi yang sudah ada sejak lama islam ajarkan. Solusi tersebut adalah : zakat. Zakat bisa menjadi kunci merdeka dari belenggu kemiskinan.
Zakat sudah Allah perintahkan tertulis dalam Al-Quran QS. At-Taubah ayat 103 sebagai kewajiban untuk muslim dan muslimah yang memiliki kelebihan harta. Islam juga mengatur besaran zakat yang perlu dikeluarkan dan tidak memberatkan karena hanya 2,5% dari harta yang sudah mencapai nishab dan haul.
Di zaman Rasulullah pengumpulan zakat dilakukan oleh pemerintah melalui Baitul maal. Bahkan saat di zaman Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, zakat berlimpah ruah hingga petugas amil zakat cukup kesulitan mencari orang miskin yang membutuhkan. Umar bin Abdul Aziz mampu melakukan berbagai refromasi yang berdampak sangat signifikan bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
Dampak Zakat untuk Ekonomi
Dengan pengelolaan zakat yang baik, harta masyarakat akan didistribukan secara merata dan tepat sasaran untuk mereka yang membutuhkan. Ketika zakat dibagikan secara merata, orang-orang yang ada di garis kemiskinan bisa punya akses ke kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan pendidikan. Bahkan, ada juga yang bisa pakai dana zakat untuk mulai usaha kecil.
Hal Ini membuat mereka punya kesempatan buat bangkit dari kemiskinan. Nggak cuma itu, zakat juga bisa menjaga stabilitas ekonomi. Ketika ada krisis ekonomi atau bencana, dana zakat bisa jadi penopang buat mereka yang terdampak. Jadi, zakat nggak cuma sekadar bantuan sementara, tapi juga jadi perlindungan sosial yang efektif. Apabila masyarakat sejahtera, kemungkinan kriminalitas seperti pencurian karena membutuhkan uang juga sangat memungkinkan untuk berkurang.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Zakat
Selain dampak langsung dalam mengurangi kemiskinan, zakat juga dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat. Misalnya, dengan mendirikan lembaga pendidikan, fasilitas kesehatan, atau program pelatihan keterampilan. Melalui pendekatan ini, zakat tidak hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga memberikan alat yang dibutuhkan untuk menciptakan perubahan jangka panjang.
Misalnya, berbagai bantuan UMKM yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Sukabumi, bantuan UMKM ini tidak hanya memberikan modal tapi juga membekali penerima manfaat dengan keterampilan dan pengetahuan. Dengan program ini, UMKM yang terlibat mengalami peningkatan pendapatan.
Zakat adalah kunci untuk merdeka dari belenggu kemiskinan. Dengan pengelolaan dan distribusi yang baik, zakat dapat menjadi instrumen efektif dalam mengentaskan kemiskinan, memberdayakan masyarakat, dan menjaga stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim yang mampu untuk menunaikan zakat dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Mari tunaikan zakat melaui https://baznaskotasukabumi.com/zakat/
ARTIKEL23/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Ini dia tanaman yang diabadikan dalam al-quran
Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, tak hanya kaya akan nilai spiritual dan tuntunan hidup, tetapi juga memuat kekayaan alam yang menakjubkan. Di balik ayat-ayatnya yang penuh hikmah, terselip berbagai jenis tanaman yang disebutkan dengan keistimewaan dan manfaatnya masing-masing. Mari kita telusuri beberapa tanaman dalam Al-Qur'an beserta ayat-ayat yang menyertainya:
1. Kurma: Buah Surgawi Penuh Manfaat (Al-Baqarah: 266)
"Dan Dia menurunkan dari langit hujan, lalu menumbuhkan thereby tanaman-tanaman, lalu Dia mengeluarkan therefrom biji-bijian yang berlapis-lapis. Dan dari pohon kurma yang tinggi Dia mengeluarkan tandan-tandan buah yang tersusun rapi."
Kurma, buah yang identik dengan bulan Ramadhan, ternyata memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur'an. Disebutkan dalam 17 ayat, kurma dianalogikan sebagai rezeki yang berlimpah dan penuh berkah. Tak hanya lezat, kurma kaya nutrisi dan serat, menjadikannya camilan sehat dan bergizi.
2. Tin: Buah Manis Kaya Manfaat (Al-An-Nahl: 11)
"Dan Dia menciptakan pula kebun-kebun kurma, anggur, dan zaitun, dan pisang, dan berbagai macam buah-buahan yang lezat."
Tin atau buah ara, disebutkan dalam Al-An-Nahl ayat 11, digambarkan sebagai buah lezat dengan berbagai jenisnya. Rasanya yang manis dan manfaatnya bagi kesehatan menjadikannya salah satu anugerah Allah yang patut disyukuri.
3. Zaitun: Simbol Perdamaian dan Berkah (Al-Tin: 6)
"Dan (Kami telah menciptakan) zaitun dan kurma, dan anggur dan inai, dan pisang, dan berbagai macam buah-buahan, dan yang lainnya."
Zaitun, tanaman yang identik dengan perdamaian, disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 6 kali. Minyak zaitunnya pun memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Dalam Al-Tin ayat 6, zaitun digambarkan sebagai tanaman yang diberkahi dan menjadi simbol perdamaian.
4. Anggur: Buah Lezat Penuh Nutrisi (Al-A'raf: 160)
"Dan dari buah kurma dan anggur kamu buat minuman yang memabukkan dan minuman yang baik."
Anggur, buah yang digemari banyak orang, disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 14 kali. Rasanya yang lezat dan menyegarkan menjadikannya minuman favorit banyak orang. Al-A'raf ayat 160 mengingatkan bahwa anggur dapat diolah menjadi minuman yang memabukkan, namun juga dapat diolah menjadi minuman yang menyehatkan.
5. Pisang: Tanaman Penuh Manfaat (Al-An-Nahl: 11)
"Dan Dia menciptakan pula kebun-kebun kurma, anggur, dan zaitun, dan pisang, dan berbagai macam buah-buahan yang lezat."
Pisang, tanaman yang mudah ditanam dan berbuah lebat, disebutkan dalam Al-An-Nahl ayat 11. Selain buahnya yang lezat, pisang juga memiliki banyak manfaat, seperti batangnya yang dapat diolah menjadi berbagai makanan dan daunnya yang bermanfaat untuk kesehatan.
6. Buah Bidara: Tanaman Kaya Manfaat dan Keberkahan (Al-Waqiah: 27-29)
"Di dalam Jannah ada buah bidara dan pohon pisang."
Buah bidara, yang identik dengan tradisi ruwatan, disebutkan dalam Al-Waqiah ayat 27-29. Daun bidara dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti untuk mengobati gangguan kesehatan dan menangkal gangguan jin.
7. Lidah Buaya: Tanaman Berkhasiat dengan Segudang Manfaat (Al-Alaq: 1)
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah yang terpancar."
Walaupun tidak secara eksplisit disebutkan, lidah buaya diyakini oleh beberapa ulama sebagai salah satu tanaman yang dimaksud dalam Al-Alaq ayat 1. Lidah buaya terkenal dengan khasiatnya untuk kesehatan kulit, rambut, dan pencernaan.
ARTIKEL22/09/2025 | Khoirunisa
Sejarah Nabi Muhammad saw : dari lahir hingga wafatnya sang Rasul
Kelahiran Rasulullah SAW
Rasulullah saw dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tahun gajah. Bertepatan pada tanggal 21 April 571 M. Beliau dilahirkan dari suku Quraisy, yaitu suku paling terkenal dan sangat dihormati oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Dari suku Quraisy tersebut, beliau berasal dari Bani Hasyim, anak suku yang sangat dihormati ditengah suku Qurasiy.
Nabi Muhammad saw lahir dalam keaadan yatim. Karena ayahanda Rasulullah saw meninggal dunia sejak nabi berada dalam kandungan ibunda tercinta dalam usia 2 bulan. Setelah lahir Nabi Muhammad saw dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian diasuh serta disusui oleh Halimah Sa'diyah, seorang wanita yang dengan keikhlasannya, Allah karuniakan kelimpahan air susu saat menyusui Nabi kecil.
Semasa kecil, Nabi Muhammad saw tumbuh sebagai anak yatim. Meskipun kehilangan ayah dan di usia 6 tahun ibunya meninggal, beliau tetap berada dalam asuhan kakeknya. Saat kakeknya wafat saat itu nabi berusia 8 tahun,lalu dibesarkan oleh pamannya yang bernama Abu Thalib, Pamannya mengambil alih tanggung jawab untuk merawatnya. Meskipun tumbuh dalam keterbatasan, Nabi menunjukkan sikap yang mulia sejak kecil, dikenal dengan kecerdasannya serta kejujurannya.
Pada saat Rasulullah saw, Abu Thalib mengajaknya berdagang ke negeri Syam. Sesampainya di perkampungan Bushra mereka disambut oleh pendeta bernama Buhaira. Semua rombongan turun memenuhi jamuan dari sang pendeta kecuali Rasulullah SAW. Sang paman menceritakan sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW kepada Buhaira, saat itu Buhaira mengatakan bahwasannya anak ini akan menjadi pemimpin yang besar di suatu hari nanti karena sang pendeta mengetahui ciri-cirinya dari kitab-kitab yang dikaji oleh sang pendeta.
Maka pada saat itu Buhaira meminta kepada Abu Thalib untuk tidak membawa nya pergi ke negeri Syam karena khawatir kaum Yahudi yang berada disana akan mencelakai Nabi Muhammad SAW. Akhirnya Abu Thalib memerintahkan anak buahnya untuk membawa kembali Nabi Muhammad SAW ke Mekkah.
Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad saw mulai berdagang bersama seorang wanita kaya raya bernama Khadijah. Khadijah memberikan modal kepada Nabi Muhammad saw dengan sistem bagi hasil. Mendengar kejujuran dan budi pekerti yang luhur, akhirnya melamar beliau melalui sahabatnya, Nafisah binti Umayyah. Pernikahan mereka menjadi simbol kebahagiaan dan cinta yang tulus, dengan Khadijah mendukung perjuangan dakwah Nabi hingga akhir hayatnya.
Ketika usia Rasulullah saw mendekati 40 tahun, beliau mulai suka menyendiri dan menghindar dari hingar bingar kehidupan kaumnya yang penuh kesyirikan dan perbuatan nista. Berbekal sekantong makanan dan air secukupnya, beliau sering pergi menuju gua hira yang berjarak sekitar 2 mil dari kota Mekkah.
Dalam kesendiriannya tersebut, nabi menghabiskan waktunya untuk beribadah dan merenungi kebesaran alam di sekelilingnya serta menyadari akan adanya kekuasaan yang agung dibalik semua penciptaan ini.
Pada usia 40 tahun, saat Nabi Muhammad saw sedang beribadah di Gua Hira, beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-'Alaq ayat 1-5, yang memulai peran beliau sebagai Rasul terakhir. Peristiwa ini menjadi titik awal dakwah Islam, yang kemudian disebarluaskan secara perlahan di kalangan keluarga terdekatnya.
Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad saw mulai berdakwah secara terang-terangan. Meskipun mendapat dukungan dari sebagian kecil keluarga dan sahabat, dakwah beliau mendapat tantangan besar dari kaum Quraisy. Mereka menentang ajaran Islam karena khawatir hal tersebut akan merusak agama nenek moyang yang menyembah berhala. Abu Jahal dan Abu Lahab, dua tokoh Quraisy, termasuk yang paling vokal menentang Nabi, bahkan mereka tidak segan-segan menyebar fitnah dan melakukan kekerasan terhadap Nabi dan para pengikutnya.
Karena tekanan yang semakin besar di Mekkah, Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya akhirnya melakukan hijrah ke Madinah pada tahun 622 M. Di sana, Nabi diterima dengan baik dan mulai membangun masyarakat Islam yang kuat. Pada tahun kedua Hijriah, perintah zakat dan kurban mulai disampaikan kepada umat Islam sebagai bagian dari ajaran untuk berbagi dan membantu sesama.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Ketika dakwah sudah semakin sempurna, dan islam sudah mengendalikan keadaan, mulailah tampak tanda-tanda perpisahan Rasulullah saw. Hal tersebut tampak dari perasaan, ucapan maupun perbuatan beliau.
Pada hari senin ketika kaum muslimin akan melaksanakan shalat shubuh diimami Abu Bakar, Rasulullah saw membuka tirai rumahnya untuk melihat mereka, beliau tersenyum. Abu Bakar mundur kebarisan shaff shalat, karena dia mengira bahwa Rasul akan menjadi imam shalat. Namun Rasulullah saw melambaikan tangannya dan memberikan isyarat agar mereka meneruskan shalatnya, kemudian beliau masuk kembali ke kamarnya dan menutup tirai rumahnya.
Setelah kejadian itu waktu dhuha, hari senin 12 Rabi’ul Awwal, tahun 11 H, tepatnya usia Nabi Muhammad SAW 63 tahun. Nabi Muhammad saw wafat meninggalkan umatnya pada masa itu. Kesedihan pun saat itu memuncak karena ditinggalkan oleh sang kekasih tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita salah satu hamba Allah swt yang mendapatkan syaafatul ujma nanti di yaumil akhir aamiin ya rabbal ‘alamin.
ARTIKEL22/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Sedekah Menghapus Dosa
Sebagaimana manusia tentunya kita tidak luput dengan dosa, namun Allah Maha Pengampun memberikan kita kesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa-dosanya dengan cara yang yang diridhai oleh Nya.
Jika noda pada pakaian dibersihkan dengan sabun cuci atau detergen, dosa pada hati dapat dibersihkan salah satunya dengan sedekah. Dalam bersedekah terdapat banyak keutamaan yang akan menjadikan seseorang mendapatkan berbagai manfaat dan keutamaan, salah satunya sedekah bisa menghapus dosa.
Benarkah dengan bersedekah bisa menghapus dosa ?
Nabi SAW bersabda “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api ” (HR. At- Tirmidzi)
Dan Allah Berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 271
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”
Dosa ibarat api yang akan padam dari pahala sedekah. Akan tetapi, bukan berarti dosa-dosa akan terhapuskan begitu saja tanpa disertai dengan perbuatan baik lainya. Sedekah bisa diberikan baik non materi seperti senyum, memberikan ilmu yang kita miliki, mengeluarkan tenaga untuk membantu orang lain, dll. Sedekah juga bisa diberikan secara materi dalam bentuk uang, barang, ataupun makanan.
Untuk bersedekah sahabat tidak perku khawatir besar kecilnya jumlah sedekah yang kita berikan, yang terpenting adalah niat kita dalam mencari ridho Allah swt dan semoga bisa menjadi jalan penebusan dosa-dosa yang tanpa kita sadar sudah menumpuk. Jadi, ayo jangan lupa bersedekah lewat https://kotasukabumi.baznas.go.id/sedekah
ARTIKEL22/09/2025 | Khoirunisa
Silsilah Nabi Muhammad saw : Menelusuri Garis Keturunan Rasulullah saw
Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang dipilih oleh Allah swt untuk membawa risalah Islam kepada umat manusia. Silsilah Nabi Muhammad merupakan garis keturunan yang menunjukkan asal-usul beliau hingga Nabi Ibrahim AS. Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Quraisy, suku terhormat di Jazirah Arab. Silsilah ini menunjukkan bahwa nabi Muhammad saw memiliki garis keturunan yang sangat dihormati serta dimuliakan diwilayah jazirah Arab.
Kedua orang tua Nabi Muhammad saw, yaitu Abdullah dan Aminah, berasal dari keluarga yang dihormati. Abdullah, ayah beliau, adalah putra Abdul Muththalib, seorang pemimpin terkemuka suku Quraisy yang dikenal karena kebijaksanaannya. Sedangkan Aminah binti Wahab, ibunda Nabi, juga berasal dari keluarga yang mulia dan terpandang di kalangan Quraisy.
Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim "Kekasih Allah" (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh - yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena – bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
Nasab Nabi Muhammad saw tidak hanya menjadi bukti kemuliaan silsilah beliau, tetapi juga menunjukkan bahwa Allah swt telah memilih seorang utusan dari garis keturunan yang terjaga kehormatannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw adalah teladan terbaik bagi umat manusia:
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah”.
Dengan nasab yang mulia ini, Nabi Muhammad saw tumbuh sebagai seorang pribadi yang dihormati bahkan sebelum diangkat menjadi Rasul. Kejujuran, kebaikan, dan amanah yang melekat pada dirinya telah menjadikannya panutan sejak usia muda, hingga beliau diutus oleh Allah swt untuk menyampaikan ajaran Islam.
ARTIKEL22/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Cara Kreatif untuk Mengajarkan Anak Tentang Sedekah
Mengajarkan anak tentang sedekah sejak dini adalah investasi kebaikan yang akan terus mengalir. Anak-anak yang terbiasa berbagi akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan empati terhadap sesama. Namun, bagaimana cara membuat mereka memahami pentingnya sedekah dengan cara yang menyenangkan?
Berikut beberapa cara kreatif yang bisa diterapkan oleh orang tua dan guru dalam mendidik anak tentang sedekah :
1. Beri Contoh Langsung dalam Kehidupan Sehari-hari
Anak-anak adalah peniru ulung. Jika mereka melihat orang tuanya bersedekah dengan tulus, mereka akan terdorong untuk melakukan hal yang sama. Ajak anak untuk ikut serta ketika Anda memberikan sedekah, baik itu dalam bentuk uang, makanan, atau barang. Misalnya, saat ke masjid, biarkan mereka memasukkan uang ke kotak amal atau membagikan makanan kepada yang membutuhkan.
2. Gunakan Celengan Sedekah
Sediakan celengan khusus untuk sedekah dan ajak anak untuk mengisinya sedikit demi sedikit dari uang saku mereka. Beri pemahaman bahwa celengan ini akan digunakan untuk membantu teman-teman yang kurang mampu. Ketika sudah penuh, ajak anak untuk menyerahkan sedekahnya ke lembaga amil zakat terpercaya seperti BAZNAS Kota Sukabumi.
3. Cerita Inspiratif tentang Sedekah
Gunakan cerita atau dongeng Islami yang mengisahkan tentang keutamaan sedekah. Banyak kisah dalam Al-Qur’an dan hadis yang bisa diceritakan kepada anak-anak, seperti kisah Rasulullah ? yang sangat dermawan atau kisah sahabat yang rela berbagi meskipun dalam keadaan sulit. Dengan cerita yang menarik, anak akan lebih mudah memahami nilai-nilai kebaikan dalam berbagi.
4. Ajak Anak untuk Berbagi di Momen Spesial
Gunakan momen seperti bulan Ramadhan, hari ulang tahun, atau perayaan lainnya untuk mengajak anak berbagi. Misalnya, alih-alih hanya menerima hadiah, ajak mereka untuk memberikan hadiah kepada anak yatim atau berbagi makanan kepada tetangga yang membutuhkan. Ini akan mengajarkan mereka bahwa kebahagiaan sejati datang dari berbagi dengan orang lain.
5. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Mengajak anak untuk terjun langsung dalam kegiatan sosial akan memberikan pengalaman yang lebih berkesan. Dengan melihat langsung kondisi orang-orang yang membutuhkan, anak-anak akan lebih memahami pentingnya berbagi dan menumbuhkan rasa syukur dalam diri mereka.
6. Gunakan Permainan atau Aktivitas Menyenangkan
Belajar sedekah bisa dibuat lebih menyenangkan dengan permainan edukatif. Misalnya, buat tantangan harian di rumah, seperti "Hari Ini Aku Berbagi" di mana anak harus menemukan satu hal yang bisa mereka berikan kepada orang lain, baik itu makanan, mainan, atau bahkan bantuan kecil seperti membantu teman atau saudara.
7. Tunjukkan Manfaat dan Keutamaan Sedekah
Jelaskan kepada anak bahwa sedekah bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga membawa keberkahan bagi diri sendiri. Gunakan analogi sederhana seperti, “Jika kita menanam satu biji benih kebaikan, Allah akan membalasnya dengan pohon yang besar dan buah yang banyak.” Dengan cara ini, anak akan lebih termotivasi untuk bersedekah dengan hati yang tulus.
Mulai Ajarkan Sedekah dari Sekarang!
Mengajarkan anak tentang sedekah tidak harus dengan cara yang kaku atau membebani mereka. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, mereka akan tumbuh dengan kesadaran untuk selalu berbagi kepada sesama.
Mari bersama membangun generasi dermawan sejak dini! Jika Anda ingin mendukung lebih banyak anak dalam belajar sedekah, yuk ikut serta dalam program kebaikan BAZNAS Kota Sukabumi.
Tunaikan Sedekah Sekarang:
https://kotasukabumi.baznas.go.id/sedekah
Semoga setiap sedekah yang kita ajarkan kepada anak-anak menjadi amal jariyah yang terus mengalir hingga akhirat. Aamiin.
ARTIKEL19/09/2025 | Khoirunisa
Syarat, Ketentuan, dan Niat Mengganti Puasa Ramadhan dengan Tepat dan Benar
Melakukan qodho adalah adalah kewajiban setiap muslim yang memiliki hutang puasa. Dalam perspektif puasa Ramadhan, pengertian qadha ini merujuk pada perbuatan mengganti hari ibadah puasa di waktu yang lain. Secara bahasa, qadha' artinya menyelesaikan, menunaikan, dan memutuskan hukum atau membuat suatu ketetapan.
Seperti yang kita ketahui, bahwasannya saat tidak mampu menjalani ibadah puasa Ramadhan karena alasan tertentu, kita diwajibkan menggantinya dengan cara mengqadha dan atau membayar fidyah. Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan dari Syawal hingga Syaban kecuali pada hari tasyrik dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.
Syarat yang diwajibkannya mengqadha puasa Ramadhan adalah orang yang mampu berpuasa namun terhalang karena aktivitas tertentu sesuai ketentuan Allah swt. Misalnya, orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan, atau wanita yang sedang haid.
Dalil mengenai qadha ini tercantum dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 184 :
“(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Syarat dan ketentuan mengganti puasa ramadhan dengan tepat dan benar adalah sebagai berikut :
1. Sahabat wajib mengganti puasa Ramadhan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan
2. Niat qadha puasa ramadan
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Efektifnya niat qadha puasa Ramadhan ini dibaca setelah selesai menunaikan shalat isya. Jika seseorang menunda niat hingga mendekati waktu subuh, ada kemungkinan lupa melakukannya karena terburu-buru atau terlelap tidur. Dengan membaca niat setelah salat isya, seseorang memastikan bahwa syarat sah puasa, yaitu niat, telah terpenuhi dengan baik.
3. Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan dari Syawal hingga Syaban kecuali pada hari tasyrik dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.
4. Puasa qadha ramadhan dapat dilakukan secara beruntun ataupun terpisah
5. Puasa qadha tidak boleh dibatalkan kecuali terdapat udzur yanqg dibenarkan secara syariah
6. Jika tidak membayar hutang puasa hingga tiba Ramadan berikutnya, menurut sebagian besar ulama, Sahabat tetap wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan. Tetapi, harus segera membayar hutang puasa tersebut setelah bulan Ramadan berikutnya selesai.
Selain melaksanakan qadha puasa ada beberapa kriteria hutang puasa yang wajib dibayar dengan fidyah. Fidyah secara bahasa adalah tebusan, Menurut istilah syariat, fidyah adalah denda yang wajib ditunaikan karena meninggalkan kewajiban atau melakukan larangan.
Fidyah merupakan keringanan bagi mereka yang benar-benar sudah tak mampu lagi melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan tidak bisa mengqadha-nya di hari lain. Cara menunaikan fidyah adalah dengan memberi makan fakir miskin. ukuran fidyah adalah satu mud (makanan pokok) untuk satu hari dikali dengan jumlah hari puasa ramadhan yang ditinggalkan
Berikut Kriteria orang yang wajib membayar fidyah:
Wanita hamil yang takut membahayakan bayinya jika puasa
Wanita menyusui yang takut membahayakan bayinya jika puasa
Orang yang sudah tua dan tidak mampu untuk berpuasa
Orang yang memiliki penyakit akut dan sulit untuk disembuhkan
ARTIKEL19/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Langkah Mudah Memulai Infak dan Sedekah Rutin Meski dengan Gaji Pas-Pasan
Banyak orang merasa kesulitan memulai kebiasaan untuk berinfak dan bersedekah secara rutin, terutama jika penghasilan mereka pas-pasan. Padahal, infak dan sedekah bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga salah satu cara untuk membersihkan harta, mendekatkan diri kepada Allah swt, dan membantu sesama.
Infak dalam Islam diartikan sebagai tindakan memberikan harta atau benda yang dimiliki sebagai bagian dari kegiatan beribadah kepada Allah swt. Sedangkan sedekah dalam Islam merupakan bentuk amal yang ditujukan untuk memberikan manfaat atau bantuan kepada orang yang membutuhkan, baik dalam bentuk harta, tenaga, atau ilmu. Firman Allah swt dalam qur’an surat Al Baqarah ayat 267-268 menyuruh kita untuk berinfaq.
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
Berikut adalah langkah mudah yang dapat sahabat coba untuk memulai berinfak dan bersedekah secara rutin meski dengan kondisi finansial yang terbatas :
1. Pahami Pentingnya Infak dan Sedekah
Langkah pertama adalah menyadari bahwa infak dan sedekah merupakan bentuk kebaikan yang membawa keberkahan dan amalan yang dianjurkan. Allah swt menjanjikan bahwa harta yang diinfakkan dan disedekahkan dengan ikhlas tidak akan berkurang, bahkan Allah swt menjanjikan akan dilipatgandakan. Keyakinan ini dapat memotivasi Sahabat untuk mulai berbagi, meski dalam jumlah yang kecil.
2. Menyisihkan uang gajian diawal
Begitu menerima gaji, langsung sisihkan sejumlah kecil untuk infak dan sedekah sebelum mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, Sahabat bisa memulai dengan menyisihkan 1-5% dari gaji Sahabat. Jika gaji Sahabat Rp3.000.000, mulailah dengan menyisihkan Rp30.000 hingga Rp50.000.
3. Tentukan Jumlah yang Konsisten
Tidak perlu dengan nominal besar, yang penting adalah konsistensi. Sahabat bisa mulai dengan jumlah yang sesuai kemampuan. Misalnya, jika Rp10.000 per minggu terasa ringan, tetapkan itu sebagai jumlah infak dan sedekah rutin Sahabat. Seiring waktu, Sahabat bisa meningkatkannya sesuai rezeki yang diterima.
4. Manfaatkan Teknologi
Diera digitalisasi saat ini, banyak aplikasi yang memudahkan Sahabat untuk berinfak atau bersedekah secara online. Sahabat bisa menjadwalkan transfer setiap bulan ke lembaga amal atau masjid terdekat.
5. Mulai dari Hal Kecil
Infak dan sedekah tidak harus selalu berupa uang. Sahabat bisa menyumbangkan pakaian layak pakai, makanan, atau tenaga untuk berinfaq dan bersedekah. Dengan memulai dari hal kecil, Sahabat tetap bisa berbagi tanpa merasa terbebani secara finansial.
Memulai infak rutin tidak memerlukan harta melimpah. Yang penting adalah niat yang ikhlas, konsistensi, dan usaha untuk berbagi sesuai kemampuan. Dengan langkah kecil ini, Sahabat tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membuka pintu rezeki dan keberkahan untuk diri sendiri.
Ingat, dalam Islam, “Sebaik-baik sedekah adalah yang dilakukan secara rutin, meskipun kecil.” sahabat juga bisa rutinkan sedekah dengan lebih mudah disini https://kotasukabumi.baznas.go.id/sedekah
ARTIKEL19/09/2025 | Khoirunisa
Emang Boleh Bersedekah Untuk Mengabulkan Hajat?
Sedekah adalah salah satu amalan mulia dalam agama islam yang tak jarang disebutkan dalam Al-Quran. Sedekah tidak hanya memberikan manfaat kepada yang menerima sedekah, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kedamaiam bagi yang memberi sedekah.
Pertanyaan yang sering mucul adalah apakah kita boleh menggunakan sedekah untuk mengabulkan hajat atau keinginan? Para ulama sepakat bahwa melakukan amal soleh agar tujuan tercapai diperbolehkan. Hal ini disebut dengan dengan Tawasul yaitu mendekatkan diri dengan amal soleh, seperti sengaja melakukan sedekah dengan niat agar dikabulkan hajat atau keinginannya
Agar hajat atau keinginan kita terkabul tentunya perlu diiringi dengan ikhtiar dan sabar memanjatkan doa, tapi tidak salah jika kita menempuh cara agar doa yang kita panjatkan cepat terkabul. Salah satu caranya adalah dengan sedekah
Rasulullah memberitahukan cara agar doa lebih cepat terkabul dengan membantu orang lain
Beliau bersabda, "Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain,” (HR. Ahmad)
Jadi, ketika kita menginginkan sesuatu, ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitan maka caranya adalah dengan menyelesaikan kesulitan orang lain. Mengatasi kesulitan orang lain bisa dilakukan dengan bersedekah. Oleh karena itu, diperbolehkan bersedekah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt dan membantu mengatasi kesusahan orang lain lalu doa.
Tata Cara Berdoa
1. Mengucapkan pujian kepada Allah
Berikan sanjungan dan dan pengagungan kepada Allah swt. kita bisa juga sanjung Allah sesuai sifat Allah atau asmaul husna
2. Husnuzhon kepada Allah
Merasa yakin dan percaya bahwa Allah dengan kemurahan-Nya dan karunia-Nya yang agung tidak akan mengecewakan seseorang yang berdo’a kepada-Nya apabila dipanjatkan dengan penuh pengharapan dan ikhlas yang sebenar-benarnya.
3. Bersungguh-sungguh dalam berdoa
4. Berdoa secara teratur
Maksudnya adalah doa yang kita panjatkan jangan hanya sekali tapi kita harus meminta terus menerus kepada Allah
5. Bertaubat
Saat berdoa juga sebaiknya diiringi dengan pengakuan dosa yang telah kita perbuat. Diriwayatkan oleh al-Hakim (II/98-99) dari Sahabat ‘Ali bin Rabi’ah. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1653), karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah
“Sesungguhnya Allah kagum kepada hamba-Nya apabila ia berkata: ‘Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah dosa-dosaku karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengetahui bahwa baginya ada Rabb yang mengampuni dosa dan menghukum”
Waktu terbaik untuk berdoa
Doa bisa kapan saja, namun ada beberapa waktu yang dianggap mustajab yaitu :
Saat sepertiga malam
Diantara adzan dan iqamah
Saat sujud dalam shalat
Saat berpuasa dan bebruka puasa
Saat turun hujan
Setelah shalat fardu
Hari jumat
Saat safar
Waktu terbaik untuk bersedekah
Saat hari jumat
Saat subuh
Saat gerhana matahari atau bulan, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Muslim, No. 901)
Saat susah/sempit, Keadaan ini adalah ketika kita menghadapi kesulitan seperti dalam keadaan bencana, terlilit hutang, dan keadaan sulit lainnya.
Saat lapang/sehat, Seseorang yang dalam kondisi sehat atau lapang, memiliki keluangan untuk melakukan banyak hal dan sedang sangat berambisi mengejar keuntungan duniawi, sangat dianjurkan untuk bersedekah. Jangan sampai nikmat sehat membuat kita lupa untuk senantiasa bersyukur.
ARTIKEL19/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Apakah Boleh Puasa Tanpa Sahur : Ini Jawaban Menurut Islam
Puasa adalah menahan nafsu dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, biasanya puasa diawali dengan makan sebelum terbit fajar yang dikenal dengan sahur. Namun, bagaiman jika berpuasa tanpa sahur ? Dalam Islam, sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan. tetapi apakah sahur menjadi syarat sahnya puasa? Artikel ini akan mengupas tuntas hukum, manfaat, dan dalil mengenai sahur dalam Islam.
Hukum Sahur dalam Islam
Banyak umat Muslim bertanya, apakah boleh puasa tanpa sahur? Dalam Islam, sahur bukanlah syarat sahnya puasa, melainkan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
"Makan sahur itu mengandung berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa apakah boleh puasa tanpa sahur? Jawabannya adalah boleh, tetapi sangat disayangkan jika melewatkan sahur karena banyaknya keberkahan yang terdapat di dalamnya.
Allah SWT juga berfirman dalam potongan ayat Al-Qur'an yang berbunyi :
"wa kuloo washraboo hattaa yatabaiyana lakumul khaitul abyadu minal khaitil aswadi minal fajri summa atimmus Siyaama ilal layl"
Artinya : “ Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam..." ( Al - Baqarah : 187 )
Ayat ini menunjukkan bahwa sahur adalah waktu terakhir sebelum memulai puasa, tetapi tidak disebutkan sebagai syarat wajib dalam menjalankan puasa.
Hukum dan Pendapat Ulama
Sebagian ulama sepakat bahwa apakah boleh puasa tanpa sahur, jawabannya adalah boleh. Namun, mereka tetap menganjurkan sahur karena memiliki banyak manfaat. Berikut beberapa pendapat ulama:
Mazhab Syafi'i dan Hambali
Dalam pandangan Mazhab Syafi'i dan Hambali, sahur adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Jika seseorang melewatkan sahur, puasanya tetap sah, tetapi ia kehilangan keberkahan yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.
Mazhab Hanafi
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa apakah boleh puasa tanpa sahur, jawabannya tetap boleh. Namun, beliau menekankan bahwa sahur memiliki dampak besar dalam membantu seseorang menjalankan puasa dengan lebih baik.
Mazhab Maliki
Dalam Mazhab Maliki, sahur juga bukan syarat sah puasa, tetapi dianjurkan. Mereka menegaskan bahwa sunnah ini memiliki hikmah besar dalam menjaga ketahanan tubuh selama berpuasa.
Pendapat Ulama Kontemporer
Ulama modern seperti Syaikh Ibn Utsaimin juga menegaskan bahwa apakah boleh puasa tanpa sahur, jawabannya boleh, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Manfaat Sahur dalam Puasa
Meskipun apakah boleh puasa tanpa sahur diperbolehkan, sahur memiliki banyak manfaat, baik dari segi spiritual maupun kesehatan:
Mendapat Keberkahan
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sahur adalah waktu penuh berkah. Dengan makan sahur, seseorang akan mendapatkan keberkahan dalam ibadah puasanya.
Menjaga Stamina Selama Berpuasa
Sahur membantu tubuh tetap memiliki energi sepanjang hari. Jika seseorang bertanya apakah boleh puasa tanpa sahur, mungkin bisa, tetapi tubuh bisa menjadi lebih lemah karena tidak ada asupan gizi sebelum puasa dimulai.
Mengurangi Rasa Lapar dan Haus
Dengan sahur, seseorang dapat mengurangi rasa lapar yang ekstrim selama puasa. Ini membantu menjaga fokus dalam beribadah dan aktivitas sehari-hari.
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Meskipun apakah boleh puasa tanpa sahur diperbolehkan, mengikuti sunnah Rasulullah SAW selalu membawa manfaat.
Membantu Bangun Lebih Awal untuk Ibadah
Sahur membuat seseorang terbiasa bangun lebih awal, sehingga bisa menunaikan shalat tahajud dan memperbanyak dzikir sebelum waktu subuh tiba.
Setelah membahas berbagai aspek mengenai apakah boleh puasa tanpa sahur, dapat disimpulkan bahwa sahur bukanlah syarat sahnya puasa, tetapi merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Dalil dari hadits dan Al-Qur'an menunjukkan bahwa meskipun seseorang boleh berpuasa tanpa sahur, namun ia akan kehilangan keberkahan yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW.
Bagi yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik, sebaiknya tetap melaksanakan sahur, meskipun hanya dengan seteguk air. Dengan begitu, ibadah puasa dapat dijalankan dengan lebih maksimal dan penuh keberkahan.
ARTIKEL18/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan? Ini Tata Cara dan Keutamaannya
Puasa menjadi salah satu ibadah utama dalam Islam. Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, ada pula berbagai puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, salah satunya adalah puasa Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan luar biasa dan sayang untuk dilewatkan oleh umat muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Lalu, kapan puasa Arafah dilaksanakan? Bagaimana cara melakukannya? Dan apa saja keutamaannya?
Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan?
Puasa Arafah dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari saat para jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Bagi umat muslim yang tidak berhaji, puasa ini sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah pengampunan dosa.
Tata Cara Puasa Arafah
Pelaksanaan puasa Arafah secara umum tidak berbeda dengan puasa-puasa lainnya, yakni dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Berikut langkah-langkah pelaksanaannya:
1. Niat Puasa Arafah
Niat dilakukan sejak malam hari hingga sebelum fajar. Lafadz niatnya adalah:
"Nawaitu shouma arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa"
Artinya: Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.
2. Makan Sahur
Disunnahkan untuk sahur, meskipun hanya dengan air putih. Sahur menjadi energi dan pembeda antara puasa umat Islam dan puasa umat lain.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa
Seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa hingga waktu maghrib tiba.
4. Menyegerakan Berbuka
Setelah matahari terbenam, disunnahkan untuk segera berbuka puasa. Ini termasuk sunnah Nabi yang mendatangkan pahala.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah dikenal sebagai salah satu puasa sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa. Berdasarkan hadits-hadits sahih, berikut beberapa keutamaannya:
1. Menghapus Dosa Dua Tahun
Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim)
2. Membebaskan dari Api Neraka
Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan lebih banyak hamba dari neraka selain Hari Arafah." (HR. Muslim)
Sebagai umat Islam, momen puasa Arafah adalah kesempatan emas untuk memperbanyak amalan dan mendekatkan diri kepada Allah. Selain berpuasa, jangan lupakan pula Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebagai bentuk penyempurna ibadah.
BAZNAS Kota Sukabumi hadir untuk memudahkan masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat dan menyebarkan manfaatnya kepada yang membutuhkan. Kami mengajak sahabat semua untuk berbagi kebaikan melalui zakat online yang bisa diakses kapan saja, di mana saja melalui https://kotasukabumi.baznas.go.id/bayarzakat
Mari sempurnakan ibadah kita, raih pahala berlipat, dan wujudkan kesejahteraan bersama.
ARTIKEL18/09/2025 | Khoirunisa
Keutamaan Puasa Syawal
Setelah 30 hari Ramadan dilalui, tibalah kita pada bulan syawal. Tapi apakah 30 hari yang sudah kita lalui berhasil membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik? Apakah amalan yang kita lakukan selama ramadan diterima oleh Allah swt ?
Bulan syawal bisa menjadi tolak ukur apakah amalan puasa ramadan diterima oleh Allah swt. Jika Allah menerima amalan seorang hamba, Dia akan menunjuki pada amalan saleh selanjutnya. Jika Allah menerima amalan puasa Ramadhan, maka Allah akan tunjuki untuk melakukan amalan saleh lainnya, di antaranya puasa enam hari di bulan Syawal
Memang apa saja keutamaan Puasa Syawal ?
1. Puasa Syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh
?”Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim, no. 1164).
2. Puasa Syawal seperti halnya shalat sunnah rawatib yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib
Yang dimaksudkan di sini bahwa puasa Syawal akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa wajib di bulan Ramadhan sebagaimana shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan ibadah wajib. Amalan sunnah seperti puasa Syawal nantinya akan menyempurnakan puasa Ramadhan yang seringkali ada kekurangan di sana-sini.
3. Melakukan puasa Syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan
Ketika membicarakan faedah puasa Syawal, Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
“Kembali lagi melakukan puasa setelah puasa Ramadhan, itu tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena jika Allah menerima amalan seorang hamba, Allah akan memberi taufik untuk melakukan amalan saleh setelah itu. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama, ‘Balasan dari kebaikan adalah kebaikan selanjutnya.’ Oleh karena itu, siapa yang melakukan kebaikan lantas diikuti dengan kebaikan selanjutnya, maka itu tanda amalan kebaikan yang pertama diterima. Sedangkan yang melakukan kebaikan lantas setelahnya malah diikutkan dengan kejelekan, maka itu tanda tertolaknya kebaikan tersebut dan tanda tidak diterimanya.”
4. Melaksanakan puasa Syawal adalah sebagai bentuk syukur kepada Allah
Nikmat apakah yang disyukuri? Yaitu nikmat ampunan dosa yang begitu banyak di bulan Ramadhan. Bukankah kita telah ketahui bahwa melalui amalan puasa dan shalat malam selama sebulan penuh adalah sebab datangnya ampunan Allah, begitu pula dengan amalan menghidupkan malam lailatul qadr di akhir-akhir bulan Ramadhan?
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Tidak ada nikmat yang lebih besar dari anugerah pengampunan dosa dari Allah.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 388).
ARTIKEL18/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Berhenti Berharap Pada Manusia
Harapan memang hal yang tidak akan terpisahkan dari diri kita sebagai manusia. Kita tentu memiliki harapan ataupun keinginan yang ingin diwujudkan seperti sukses dalam pekerjaan, tambahan penghasilan, liburan sepuasnya, penerimaan rasa cinta, sampai support system yang kita rasa bisa terpenuhi dari manusia lain
Namun ketika harapan tersebut kita gantungkan kepada manusia semata maka bersiaplah merasakan pahitnya rasa kecewa. Karena ketika berharap pada manusia secara berlebihan, kita akan menempatkan beban emosional dan ekspektasi kepada mereka. Sementara mereka entah itu kelaurga, kerabat, teman, maupun pasangan tidak bisa selalu meneuhi harapan kita. Mereka juga manusia yang tidak lepas dari kesalahan, dan bisa saja meninggalkan kita baik disebabkan oleh kematian atau hal lainnya.
Padahal Allah sudah berfirman untuk hanya kepada-Nya lah kita berharap :
“dan hanya kepada Rabb-mu hendaknya kamu berharap”
(Q.S Al insyirah ayat 8)
Apabila kita berharap pada Allah swt, sang pencipta yang tak mungkin menelantarkan ciptaanNya lagi Maha Mendengar insya Allah apapun hasilnya kita akan tenang.
Terkadang kita lebih cenderung berfokus pada manusia daripada pada Allah. Kita mungkin berharap pada seseorang untuk kebahagiaan kita, mengandalkan seseorang untuk memenuhi semua kebutuhan kita, atau bahkan menilai nilai kita berdasarkan apa yang orang lain katakan atau pikirkan tentang kita. Ketika kita berbuat demikian, kita menempatkan manusia di atas Allah dalam hierarki harapan kita
Kita harus ingat, jika manusia lain tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan atau kesuksesan kita. Kita harus mencari kebahagiaan dalam diri kita sendiri dengan cara mencari pertolongan serta mengikuti panduan dari Allah dalam menghadapi setiap aspek kehidupan kita.
Semoga hati kita selalu penuh harap hanya kepada-Nya, semoga kita tidak pernah menyerah untuk selau berdoa dan berharap kepada Allah semata ya sahabat.
ARTIKEL18/09/2025 | Khoirunisa
Arti Alhamdulillah, keutamaannya, dan kapan saja penggunannya
Kita sering mengucapkan “Alhamdulillah" yang merupakan ungkapan syukur serta memiliki makna mendalam. Namun tidak hanya sekedar ungkapan untuk menyatakan rasa terima kasih dan pujian kepada Allah SWT.
Arti Alhamdulillah
Alahmdulillah memiliki arti “segala puji bagi Allah”. Dalam banyak ayat Al-Qur'an, kata syukur sering disandingkan dengan kata dzikir. Alhamdulillah juga memiliki beberapa keutamaan dalam kehidupan seorang Muslim diantaranya :
Keutamaan Membaca Alhamdulillah
1. Diampuni Dosa
Mengucap Alhamdulillah menjadi salah satu amalan yang dapat menggugurkan dosa walaupun banyaknya seperti buih di lautan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Umar RA,
"Di antara amalan yang baik dan berharga kekal adalah ucapan Lâ ilâha illallah, Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah, dan là haula wa la quwwata illâ billâhil 'aliyyil 'azhim (Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Suci Allah, Allah Maha Besar, Segala puji bagi Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahaagung)."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: "Setiap orang yang mengucapkan kalimat dzikir sebagaimana tersebut di atas, niscaya akan diampuni dosa-dosanya, walaupun banyaknya seperti buih di lautan."
2. Mendapat Pahala
Mengucapkan Alhamdulillah merupakan salah satu dzikir yang dapat memberikan balasan pahala. Allah swt dan Rasul-Nya memerintahkan untuk senantiasa berdzikir, mengingat Allah swt
3. Ditambah Rezeki
Allah swt memberikan janji menambah rezeki untuk orang yang selalu bersyukur. Mengucapkan Alhamdulillah adalah kalimat yang bisa digunakan sebagai bentuk syukur kita atas nikmat yang telah Allah berikan
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (Q.S Ibrahmi : 7)
4. Mendapatkan Ketenangan
Saat mengucapkan Alhamdulillah, hati akan lebih qana’ah atau menerima semua hal dengan lapang dada. perasaan cukup ini membuat hati lebih tenang.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Lalu kapan saja saat yang tepat kita mengucapkan Alhamdulillah? sebenarnya mengucapkan Alhamdulillah bisa kapan saja karena bacaan tersebut merupakan kalimat dzikir yang dianjurkan. Namun ada beberapa keadaan yang sebaiknya kita tidak luput untuk menngucapkan “Alhamdulillah” yaitu saat :
Kapan Saat yang Tepat Menggunakan Alhamdulillah
1. Mengungkapkan Syukur
Ketika merasa bersyukur atas nikmat atau kebaikan yang diterima, baik dalam hal kesehatan, rezeki, kesuksesan, atau keselamatan, kita dapat mengucapkan Alhamdulillah sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT. Ini adalah cara untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu dan bahwa kita berhutang rasa syukur kepada-Nya atas semua nikmat dan kebaikan yang kita terima.
2. Memulai dan Mengakhiri Doa
Ketika memulai doa, kita dapat memulainya dengan membaca Alhamdulillah sebagai kata pembuka sebelum kita mengucapkan pujian kepada Allah SWT.
Begitupun setelah selesai mengucapkan permohonan atau pujian dalam doa, kita juga bisa menggunakan Ahamdulillah sebagai ungkapan penutup.
3. Mendengar Kabar Baik
Ketika kita mendengar kabar baik, kita bisa mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk syukur kita dan mengakui bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT.
4. Menerima Kehendak Allah SWT
Ketika seseorang menghadapi masalah atau kesulitan, mengucapkan Alhamdulillah dapat menjadi cara untuk mengubah pandangan kita tentang situasi tersebut. Ini sebagai bentuk kesabaran, penerimaan, dan rasa syukur dalam menerima takdir yang Allah tetapkan.
5. Setelah Bersin
Alhamdulillah menjadi salah satu ucapan dalam etika atau adab ketika umat muslim bersin.
Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, Alhamdulillah.
Sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu).
Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’, maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu)” (HR. Bukhari Muslim).
Yang terpenting Alhamdulillah harus diucapkan dengan penuh ketulusan hati, mengingat bahwa segala kebaikan dan nikmat berasal dari Allah swt. Agar ucapan yang ringan diucapkan ini dapat mendatangkan pahala dan mengahpuskan dosa.
Ungkapan ini juga membantu kita mengatasi cobaan dan kesulitan, mengingatkan kita tentang kemurahan Allah, dan menjaga hati yang bersyukur. Dengan mengucapkan Alhamdulillah, seorang Muslim dapat memperkuat iman dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna dalam kerelaan diri kepada Allah SWT.
ARTIKEL17/09/2025 | Khoirunisa
12 Keutamaan Ayat Kursi yang Luar Biasa dalam Kehidupan
Keutamaan Membaca Ayat Kursi
Sudah sepatutnya sebagai seorang muslim kita berzikir dan berdoa hanya kepada Allah SWT. Keutamaan membaca dan mengamalkan ayat kursi sungguh luar biasa, mulai dari kedudukan ayat ini sebagai pemimpin ayat Alquran, sebagai ayat paling agung, untuk mendapatkan balasan surga, pahala mati syahid, memohon perlindungan, hingga rezeki. Berikut keutamaan membaca ayat kursi dalam kehidupan.
1. Ayat Paling Agung dalam Alquran
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari HR. Muslim yang berbunyi:
“Dari Ubay bin Ka’ab, sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bertanya kepadanya tentang ayat apakah yang paling agung dalam Kitabullah, beliau menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau ulang pertanyaannya beberapa kali. Kemudian dia menjawab, “Ayat kursi.” Maka beliau mengatakan, “Selamat bagi anda wahai Abu Mundzir dengan ilmu anda. Demi yang jiwaku yang ada di tangan-Nya. Sesungguhnya (ayat Kursi) mempunyai mulut dan dua bibir yang disucikan para Malaikat di kaki Arsy.” (HR. Muslim).
Umat muslim akan mendapatkan manfaat yang luar biasa dengan membaca dan mengamalkan ayat kursi. Karena di dalamnya terdapat nama Allah yang paling agung, yakni pada bait Alhayyu dan Alqayyum, ayat kursi disebut sebagai ayat yang paling agung dan menjadi raja dari sebagian ayat di dalam Alquran.
2. Membuka Pintu Hikmah dan Rezeki
Umat muslim yang membaca Alquran akan dijamin rezekinya oleh Allah SWT. Kemudian Allah akan membukakan pintu hikmah bagi siapapun yang membaca ayat kursi sebanyak 18 kali setiap harinya.
Selain itu, barang siapa yang membacanya akan dinaikkan derajatnya dan dimudahkan rezekinya oleh Allah di dunia dan akhirat. Dengan membaca ayat kursi sebanyak 18 kali sehari, Allah akan memberikan pengaruh besar sehingga orang akan senantiasa menghormatimu. Allah juga akan menjaga orang tersebut dari segala bencana yang akan menimpanya pada hari itu.
3. Ayat Paling Diberkahi
Dengan membaca dan mengamalkan ayat kursi, umat muslim akan diberkahi, dijauhkan dari kesulitan, disingkirkan dari bencana, dan kesedihan dengan cepat.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari HR. Imam Abu Hamid bin Muhammad Al-Ghozali yang memiliki arti:
“Ayat kursi merupakan ayat yang diberkahi, tidak ada yang membukakan kesulitan, menyingkirkan bencana dan menghilangkan kesedihan lebih cepat daripada ayat kursi.” (HR. Imam Abu Hamid Bin Muhammad Al-Gozhali).
4. Ayat Kursi sebagai Penghulu Alquran
Keutamaan ayat kursi ialah sebagai surat yang paling unggul, paling, tinggi, dan penghulu ayat-ayat Alquran. Dengan membaca serta mengamalkan ayat kursi, Allah SWT akan menjaga umat muslim dari gangguan setan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Segala sesuatu pasti ada yang lebih unggul dan lebih tinggi. Sesungguhnya yang lebih unggul dan lebih tinggi dari Al-Quran adalah Surat Al-Baqarah. Dan di dalam Surat Al-Baqarah ada ayat yaitu Penghulu Ayat-Ayat Al-Quran, dialah Ayat Kursi.”
5. Ayat Pembuka bagi Segala Kesusahan
Bagi umat muslim yang tidak pernah berhenti berzikir dengan ayat kursi akan memperoleh banyak kemenangan dan dibukakan pintu-pintu kemudahan. Allah akan mempermudah segala hajat yang dimilikinya agar dipermudah segala urusannya.
Sesuai sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang belajar Ayat Kursi dan tahu hak-haknya Allah akan membuka 8 pintu syurga untuknya, masuk pintu yang mana saja dipersilahkan.”
6. Sebagai Pertolongan bagi Umat Muslim
Keutamaan ayat kursi ialah sebagai pertolongan bagi umat muslim. Allah SWT akan mendatangkan pertolongan bagi seseorang yang sedang dalam kesulitan. Dengan mengamalkan atau membaca ayat kursi sesudah salat wajib atau salat sunah, segala kesulitan akan hilang. Allah juga akan melindungi dan membebaskan mereka dari segala hal yang tidak diinginkan dengan membaca ayat kursi.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila engkau mendatangi tempat tidur (pada malam hari) maka bacalah ayat kursi, niscaya Allah SWT akan senantiasa menjagamu, dan setan t?dak akan mendekatimu hingga waktu pagi.” (HR. Bukhari).
7. Memudahkan Sakaratul Maut
Allah SWT akan mendatangkan sesuatu yang diinginkan dan yang sebelumnya tidak ada menjadi ada dengan mengamalkan ayat kursi. Bagi umat muslim yang membaca ayat kursi, akan Allah mudahkan sakaratul mautnya.
8. Terdapat Izmul Azham
Ayat kursi sebagai ayat yang paling agung dalam Alquran mengandung izmul azham. Apabila kamu mengamalkannya, Allah akan mengabulkan segala doa yang diminta. Dalam memenuhi kebutuhan maupun hajat lainnya, ayat kursi menjadi senjata yang paling ampuh tiada tara.
9. Menghapus Keburukan
Keutamaan lainnya dari ayat kursi ialah menghapus segala keburukan. Allah akan mengutus para malaikat untuk mencatat segala bentuk kebaikan dan menghapus semua keburukan umat muslim yang mengamalkan ayat kursi.
10. Pahala Mati Syahid
Sesuai sabda Rasulullah SAW dari HR. Hakim yang berbunyi:
“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat, maka yang akan mencabut nyawanya adalah Allah sendiri dan ia bagaikan orang yang berperang bersama para nabi hingga mendapatkan mati syahid.” (HR. Hakim).
Umat muslim yang rutin membaca dan mengamalkan ayat kursi setelah salat fardu akan mendapatkan pahala mati syahid.
11. Dilancarkan Perkara Jodohnya
Memperoleh kelancaran dalam perkara mendapatkan jodoh bagi mereka yang belum menikan menjadi salah satu keutamaan dari ayat kursi. Allah akan mudahkan mereka mendapat jodoh yang baik dan saleh karena membaca dan mengamalkan ayat kursi.
12. Dihilangkan Kekafiran
Bagi orang yang rutin membaca ayat kursi secara rutin, Allah akan mendatangkan keistimewaan atau keutamaan ayat kursi sebagai penghilang kekafiran. Dengan membaca ayat kursi, Allah akan senantiasa menghilangkan segala kekafiran yang di depan mata.
ARTIKEL17/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Manfaat Buah-Buahan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an
Di antara hamparan ayat-ayat suci Al-Quran, terselip mutiara hikmah yang tak hanya menuntun jiwa, tetapi juga mengantarkan pada gerbang kesehatan. Ya, Al-Quran, kitab suci umat Islam, bukan hanya berisi panduan hidup dan nilai-nilai spiritual, tetapi juga menyimpan khazanah ilmu pengetahuan, termasuk tentang kesehatan. Salah satu contohnya adalah uraian tentang berbagai buah-buahan yang memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan manusia.
Berikut beberapa buah yang disebutkan dalam Al-Quran beserta manfaatnya:
1. Kurma (QS. Al-Baqarah: 266, An-Nahl: 69, Maryam: 25)
• Kaya serat, membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
• Mengandung gula alami, sumber energi yang baik.
• Tinggi zat besi, membantu mencegah anemia.
• Mengandung kalium, baik untuk kesehatan jantung.
• Kaya antioksidan, membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
2. Anggur (QS. An-Nahl: 11, Al-Isra': 26, Yasin: 34)
• Kaya vitamin C, meningkatkan daya tahan tubuh.
• Mengandung antioksidan, membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
• Baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
• Membantu melancarkan pencernaan.
• Meningkatkan fungsi otak dan memori.
3. Tin (QS. At-Tin: 1-3, Al-Anfal: 8)
• Kaya serat, membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
• Mengandung kalium, baik untuk kesehatan jantung.
• Sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
• Mengandung zat besi, membantu mencegah anemia.
• Kaya antioksidan, membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
4. Zaitun (QS. An-Nahl: 6, Al-Mu'minun: 20)
• Kaya lemak tak jenuh tunggal, baik untuk kesehatan jantung dan kolesterol.
• Mengandung vitamin E, antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
• Membantu menurunkan tekanan darah.
• Meningkatkan fungsi otak dan memori.
• Memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan.
5. Pisang (QS. Al-Waqi'ah: 29)
• Kaya kalium, baik untuk kesehatan jantung dan tekanan darah.
• Sumber vitamin B6 yang baik untuk kesehatan saraf dan otak.
• Mengandung serat, membantu pencernaan dan mencegah sembelit.
• Kaya vitamin C, meningkatkan daya tahan tubuh.
• Sumber energi yang baik karena mengandung gula alami.
6. Delima (QS. Ar-Rahman: 68, Al-An'am: 99)
• Kaya antioksidan, membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit kronis.
• Membantu meningkatkan kesuburan dan kesehatan reproduksi.
• Baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
• Membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
• Memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan.
Perlu diingat bahwa ayat-ayat Al-Quran tentang buah-buahan ini tidak hanya menjelaskan manfaatnya bagi kesehatan fisik, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam. Buah-buahan tersebut merupakan nikmat Allah SWT yang patut disyukuri dan dikonsumsi dengan penuh kesadaran.
ARTIKEL17/09/2025 | Khoirunisa
Manfaat Gaya Hidup Sehat Menurut Islam
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kesehatan sebagai bagian dari ibadah. Gaya hidup sehat tidak hanya mendatangkan manfaat fisik, tetapi juga membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan baik dan penuh konsentrasi. Rasulullah SAW mencontohkan berbagai cara untuk menjaga kesehatan, baik melalui pola makan, menjaga kebersihan, hingga menghindari hal-hal yang bisa merusak tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari menjalani gaya hidup sehat dalam perspektif Islam:
1. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Kesehatan yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalankan ibadah dengan sempurna, seperti shalat, puasa, dan haji. Sebaliknya, kesehatan yang terganggu dapat menjadi penghalang dalam menjalankan kewajiban agama. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 195, “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” Ayat ini mengajarkan bahwa kita perlu menjaga tubuh kita agar bisa terus beribadah.2. Menjaga Kebersihan Jiwa dan Raga
Gaya hidup sehat, yang mencakup menjaga kebersihan dan memelihara kesehatan mental, akan membantu seseorang hidup dengan lebih tenang. Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman, seperti yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Dengan menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, serta pikiran, seorang Muslim dapat merasakan ketenangan dalam menjalani kehidupan.3. Mencegah Penyakit
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan pola makan yang baik, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW: tidak makan berlebihan, makan makanan yang halal dan baik, serta menghindari makanan yang membahayakan tubuh. Menerapkan gaya hidup sehat membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.4. Meningkatkan Produktivitas
Kesehatan yang optimal akan mendukung seseorang untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih produktif. Dalam Islam, bekerja dengan baik dan produktif adalah bagian dari ibadah, terutama jika hasil kerja tersebut dapat memberikan manfaat bagi keluarga dan masyarakat. Dengan tubuh yang sehat, seorang Muslim dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan berkontribusi lebih besar dalam kebaikan.5. Membentuk Mental dan Emosi yang Stabil
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan mental dan emosional. Gaya hidup sehat yang mencakup pola makan yang baik, olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan buruk seperti marah dan stres berlebihan, akan membantu seseorang memiliki mental yang stabil. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk selalu bersabar dan berzikir agar hati menjadi tenang dan terhindar dari tekanan hidup.6. Mengikuti Sunnah Rasulullah
Rasulullah SAW memberikan contoh gaya hidup sehat yang bisa diikuti, seperti makan secukupnya, menghindari makanan yang berlebihan, beristirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan tubuh serta lingkungan. Mengikuti sunnah Rasulullah dalam menjaga kesehatan bukan hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membantu tubuh tetap bugar dan sehat.7. Memperkuat Hubungan Sosial
Gaya hidup sehat tidak hanya berkaitan dengan fisik, tetapi juga dengan hubungan sosial yang baik. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menjaga silaturahmi, yang juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional. Studi menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial yang baik dapat mengurangi risiko depresi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.8. Menjadi Lebih Bersyukur
Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga, dan dengan menjaga kesehatan, seorang Muslim belajar untuk lebih bersyukur kepada Allah. Dengan kesehatan yang baik, ia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan memberikan manfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Dua nikmat yang kebanyakan manusia lalai darinya adalah nikmat kesehatan dan waktu luang.” Nikmat kesehatan ini perlu disyukuri dengan menjaga tubuh dan tidak merusaknya.
ARTIKEL17/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Cara Sholat Tahajud Lengkap dengan Niat dan Doanya
Sholat tahajud sering disebut sebagai sholat istimewa. Ia adalah ibadah sunnah yang dikerjakan di malam hari setelah bangun tidur terutama di sepertiga malam terakhir, saat kebanyakan orang masih terlelap. Di momen sunyi itu, doa-doa kita lebih mudah menembus langit. Tak heran, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan sholat tahajud.
Apa Itu Sholat Tahajud?
Secara bahasa, Tahajud memiliki arti berupaya melawan atau meninggalkan tidur; sementara secara istilah fiqih adalah shalat sunnah malam hari yang dilakukan setelah tidur.
Hukum shalat tahajud adalah sunnah berdasarkan ijmâ’ ulama. Kesunnahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad?. (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, I: 267; Muhammad as-Syirbini al-Khatib, al-Iqnâ’ fî Halli Alfazhi Abî Syujâ’, I: 116).
Allah SWT memuji hamba-hamba yang rajin mengerjakannya dalam Al-Qur’an:
"Dan pada sebagian malam hari, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra: 79).
Artinya, sholat tahajud bukan sekadar ibadah tambahan, tapi jalan untuk mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah.
Niat Sholat Tahajud
Niat bisa diucapkan dalam hati dengan sederhana, misalnya:
"Ushalli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala."
(Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala).
Tak perlu rumit. Yang terpenting adalah hadirnya kesadaran dalam hati bahwa kita sedang sholat sunnah tahajud.
Tata Cara Sholat Tahajud
Tata cara sholat tahajud sebenarnya sama dengan sholat sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
Bangun dari tidur – meskipun hanya sebentar, tidur sebelum tahajud disunnahkan.
Bersuci – berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat fardhu.
Niat sholat tahajud di dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.
Sholat minimal dua rakaat. sholat tahajud tidak memiliki batasan rakaat maksimal. Paling tidak, sholat tahajud dilaksanakan dua rakaat.
Membaca doa setelah sholat tahajud untuk memohon ampunan, kemudahan rezeki, dan terkabulnya hajat.
Doa Sholat Tahajud
Setelah tahajud, kita dianjurkan memperbanyak doa. Doa yang dipanjatkan Rasulullah? berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad? itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Selain doa khusus, kita bisa memohon apa saja: rezeki yang berkah, ketenangan hati, kesembuhan, atau dipermudah dalam urusan dunia dan akhirat.
Tips Agar Konsisten Sholat Tahajud
• Tidur lebih awal, agar tubuh cukup istirahat.
• Pasang alarm atau minta dibangunkan pasangan/keluarga.
• Mulai dari yang ringan, dua rakaat dulu tapi rutin.
• Jadikan doa tahajud sebagai momen curhat kepada Allah.
Sholat tahajud adalah ibadah yang memberi kekuatan spiritual luar biasa. Dengan memahami cara sholat tahajud, mulai dari niat, tata cara sholat tahajud, hingga doa tahajud, kita bisa menjadikannya rutinitas sederhana namun penuh makna.
Malam yang sunyi adalah waktu terbaik untuk berbisik pada Allah. Jadi, jangan tunggu sempurna. Mulailah dengan dua rakaat tahajud malam ini.
ARTIKEL16/09/2025 | Khoirunisa
Sholat Taubat: Tata Cara dan Bacaannya
Sholat taubat bisa dikerjakan tanpa terbatas waktu tertentu, boleh siang maupun malam. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Demikian pula shalat taubat (termasuk shalat yang memiliki sebab dan harus segera dilakukan, sehingga boleh dilakukan meskipun waktu terlarang untuk shalat[6]). Jika seseorang berbuat dosa, maka taubatnya itu wajib, yaitu wajib segera dilakukan. Dan disunnahkan baginya untuk melaksanakan shalat taubat sebanyak dua raka’at. Lalu ia bertaubat sebagaimana keterangan dalam hadits Abu Bakr Ash Shiddiq.”.
Jadi, sholat taubat berapa rakaat? Dari keterangan yang sama di atas dijelaskan juga bahwa sholat taubat sebanyak dua rakaat. Kita dapat mengawalinya dengan bacaan niat sholat taubat 2 rakaat, yakni “Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillahi taala”.
Selanjutnya, berikut tata cara sholat taubat sesuai tuntunan Rasulullah saw.
1. Melakukan Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat sholat taubat 2 rakaat, lakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan, sebagai tanda memulai sholat. Ini adalah bagian awal dari sholat, di mana seseorang mulai masuk ke dalam ibadah kepada Allah.
2. Membaca Doa Iftitah, Surat Al-Fatihah, dan Surat Pendek
Di rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, kita membaca doa iftitah untuk memuji Allah, diikuti dengan Surat Al-Fatihah, dan kemudian membaca surat pendek pilihan. Membaca Al-Fatihah adalah rukun dalam setiap rakaat sholat yang tidak boleh ditinggalkan.
3. Rukuk, Iktidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah membaca surat pendek, lakukan rukuk dengan tenang, kemudian iktidal (berdiri kembali setelah rukuk), sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Gerakan ini menunjukkan ketundukan penuh kepada Allah dan mengakui kelemahan diri di hadapan-Nya.
4. Bangkit untuk Rakaat Kedua dan Ulangi Seperti Rakaat Pertama
Setelah menyelesaikan rakaat pertama, bangkit untuk melanjutkan rakaat kedua. Di rakaat kedua, ulangi langkah-langkah yang sama seperti rakaat pertama, yakni membaca Surat Al-Fatihah, surat pendek, rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
5. Tasyahud Akhir dan Salam
Di akhir rakaat kedua, duduk untuk tasyahud akhir, lalu mengucapkan salam sebagai penutup sholat. Dengan salam, sholat dianggap selesai, dan kita telah menjalankan ibadah dengan penuh kepasrahan dan pengharapan akan ampunan Allah.
6. Berdoa dan Memperbanyak Istigfar
Setelah salam, dianjurkan untuk memperbanyak istigfar, seperti membaca Astaghfirullahal 'azhim atau doa lainnya. Perbanyak doa memohon ampunan kepada Allah dengan tulus. Istigfar menunjukkan kesungguhan seseorang dalam meminta maaf atas dosa-dosa, seraya berharap Allah menerima taubatnya.
ARTIKEL16/09/2025 | Yessi Ade Lia Putri
Menelan ludah dan batasan puasa : perspektif islam yang jelas
Pernahkah sahabat membuang ludah saat berpuasa karena khawatir hal tersebut dapat membatalkan puasa? Ibadah puasa dapat batal jika seseorang dengan sengaja memasukan makanan dan minuman ke dalam tubuhnya. Lalu bagaimana dengan air ludah?
Menurut buku “Hukum Menelan Air Ludah bagi Orang yang Berpuasa”, karya Pengajar Pondok Pesantren Raudhatul Quran An-Nasimiyyah Semarang Ahmad Mundzir menyatakan bahwa para ulama sepakat untuk hukum menelan air ludah atau liur tidak membatalkan puasa.
Namun, hal ini hanya berlaku apabila air liur ini sering keluar karena sulit dihindari, dijelaskan dalam al-Majmu Syarah al-Muhadzdzab (Juz 6, halaman 341) karya Imam an-Nawawi. Dikatakan bahwa:
“Menelan air liur itu tidak membatalkan puasa sesuai kesepakatan para ulama. Hal ini berlaku jika orang yang berpuasa tersebut memang biasa mengeluarkan air liur. Sebab susahnya memproteksi air liur untuk masuk kembali.”
Hukum Menelan Air Ludah bagi orang yang Berpuasa
Seperti yang sudah dipaparkan diatas kebanyakan ulama sepakat air ludah atau air liur tidak membatalkan puasa, Berdasarkan paparan dari Imam an-Nawawi, mengenai hukum menelan air liur yang tidak membatalkan puasa jika memenuhi tiga syarat, yaitu:
Air liur yang tidak tercampur dengan zat lain: Artinya air liur yang tertelan adalah air liur yang tidak tercampur dengan zat atau cairan lain, seperti darah akibat luka pada gusi.
Air liur yang belum keluar dari bagian bibir luar: Dalam hal ini, air liur yang tertelan tidak boleh melewati batas bibir luas. Menelan ludah yang berada dalam rongga mulut tanpa keluar dari batas bibir luar tetap dianggap sah dan tidak membatalkan puasa.
Air liur yang dengan sengaja ditampung oleh seseorang hingga banyak terlebih dahulu baru kemudian ditelan. Namun, ada pendapat yang termasyur mengatakan bahwa perbuatan tersebut selagi tidak sengaja, maka tidak akan membatalkan puasanya.
Jadi menelan air ludah tidak akan membatalkan puasa seseorang, jika telah memenuhi ketiga syarat di atas dan selama perbuatan menelan ludah tersebut tidak disengaja
Ibadah puasa juga bisa mendapatkan ganajran yang lebih besar dengan diiringi bersedekah. Bersedekah di BAZNAS Kota Sukabumi dapat dilakukan secara online melalui smartphone sehingga mempermudah sahabat untuk bersedekah dimanapun dan kapanpun
Sebagai Lembaga Pemerintah Nonstruktural yang mengelola dana ZIS, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Sukabumi saat ini dipercaya publik berkat komitmen dan program-programnya dalam menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS).
Klik link https://kotasukabumi.baznas.go.id/sedekah untuk bersedekah dengaan mudah. Semoga setiap kebaikan yang kita keluarkan, bisa menjadi amal jariyah yang senantiasa mengalir pahalanya, Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
ARTIKEL16/09/2025 | Khoirunisa

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
